CHAPTER 37

1.9K 242 19
                                    

Saat nya pulang sekolah, kini Bravaska Sister dan juga Tasya sudah berasa di parkiran sekolah.

"Kalian pulang duluan aja, aku ada urusan" Ucap Tasya.

"Urusan apa?" Tanya Shani.

"Ada kerjaan dari opa" Jawab Tasya.

"Pulang jam berapa?" Tanya Tara.

"Jam makan malam aku udah di rumah" Jawab Tasya.

"Hp jangan sampe ga aktif" Peringat Tara.

"Iya ci,aku duluan." Jawab Tasya lalu pergi mengenderai motor nya.

Bravaska Sister pun pulang.

Tasya melaju cepat menuju basecamp nya. Sesampai nya di sana ia langsung memarkir kan motor nya di garasi dan langsung masuk ke dalam.

Ia melihat nik sedang bermain PS di ruang tamu. Ia pun ikut duduk bersama nik.

"Gimana?" Tanya Tasya.

"Apa nya?" Ucap nik yang masih fokus bermain game.

Tasya bangkit dari duduk nya lalu menuju dapur dan mengambil cola serta beberapa cemilan dari kulkas dan kembali ke ruang tamu.

"Fiony Alveria" Ucap Tasya sambil meminum cola yang tadi ia ambil.

"Ah iya" Jawab nik lalu duduk menghadap Tasya.

"Apa?" Tanya Tasya.

"Fiony alveria pacar Aran yang kemarin lo gebukin sampe masuk rumah sakit" Jawab nik santai.

"Ck, itu gue juga tau. Ga ada info lain?" Ucap Tasya malas.

Nik pun hanya tertawa

"Malah ketawa" Ucap Tasya.

"Bercanda elah, baper amat lo" Ucap Nik.

"Ga lucu" Jawab Tasya Singkat.

"Sorry deh sorry" Ucap Nik.

Tasya pun hanya diam dan tak menjawab ucapan nik.

"Fiony Alveria Hastana" Ucap nik.

Tasya pun langsung menatap nik serius

"Kayak ga asing sama marga nya" Ucap Tasya.

"Ya emang, dia berasal dari keluarga Hastana. Bokap nya dulu adalah orang kepercayaan Opa yang berkhianat" Jawab Nik.

Tasya tersenyum smirk saat mendengar ucapan Nik.

"Dan Aran yang lo pukulin itu adalah adik dari gembong narkoba paling terkenal dan terbesar di asia" Ucap Nik.

"Hidup gue selalu ketemu sama orang-orang brengsek" Ucap Tasya.

"Cepat atau lambat identitas lo akan kebongkar, karna lo ber urusan sama gembong narkoba ternama" Ucap Nik.

"Gue ga peduli, mau dia gembong ternama atau orang paling mematikan di dunia pun. Sama sekali ga bikin gue takut." Ucap Tasya.

"Gue tau itu, tapi masalah nya adalah soal identitas lo sama keluarga lo,dan ini juga buka hanya sekedar identitas lo" Ucap Nik.

"Maksud lo?" Tanya Tasya.

"Kalo Identitas lo kebongkar. Bukan cuma lo doang yang akan mereka incar, otomatis keluarga lo juga akan jadi incaran mereka.

Tasya pun hanya bisa terdiam saat mendengar ucapan Nik. Ia memijat pelipis nya.

"Tapi lo tenang aja. sebisa mungkin, gue sama anak buah opa akan ngejaga kalian.

" makasih nik, gue ga tau gimana kalo ga ada lo." Ucap Tasya.

"Sama-sama" Jawab Nik.

"Kalo gitu gue cabut dulu" Ucap Tasya.

HOME SWEET HOMEWhere stories live. Discover now