48. menahan atau melepaskan?

4.8K 275 36
                                    

Annyeong

Detik-detik ending semuanya
Kemarin ada yg request sad end kan?
Kalo beneran dikabulin gimana ya?🤔

Happy reading 🦊

💌

Terhitung, sudah satu minggu lebih attaya berada diruang ICU.dan selama itu juga, kayvano tak pernah absen untuk menjenguk deddynya dan sesekali bercerita.

Kayvano kini sudah berada di dalam ruang ICU, tubuh balita kecil itu sedikit kurus karena jarang makan."daddy, kay datang lagi.pasti daddy bocan ya liyat kay teyus yang jenguk daddy"

Ruangan yang hanya ada bunyi mesin EKG sudah biasa kayvano dengarkan, balita kecil itu selalu datang keruang ICU dengan setangkai bunga mawar."ini bunga yang celing daddy beliin buat mommy, kay celalu minta ke yung len buat beyiin bunga buat daddy"

Fosa, garendra dan sikembar hanya bisa memperhatikan wajah pucat attaya dari balik kaca,fosa tersenyum kecil saat melihat kayvano yang membersihkan wajah daddynya."kalian nggak mau pulang?ini udah sore loh"

"Nanti,kita masih mau disini"ucap Sean.

Tigapuluh menit kemudian,fosa ikut menyusul kedalam ruang ICU. ia lalu mengecup kening suaminya,dan beralih menatap putranya yang terlelap disamping ranjang suaminya."kamu masih belum bangun ya?"gumamnya.

Fosa lalu membernarkan selimut suaminya,dan memindahkan kayvano ke sofa.fosa sebenarnya benci berada ditempat ini, tempat yang dulunya ia hampir kehilangan orang tersayangnya."udah satu minggu kamu tidur mas, kamu belum bangun juga"

💌

Lima bulan sudah, attaya masih belum juga sadar dari komanya. Dokter Adam,dan beberapa dokter lain sudah pasrah untuk mengurus satu pasiennya.pembicaraan sewaktu dengan dokter Adam, terus menghantui pikiran fosa.

"Sudah dua kali kondisi attaya menurun drastis,dan saya hampir kehilangan detak jantungnya.fosa,apa kamu tega melihat suamimu tersiksa?"

"Kami hanya punya satu minggu untuk memastikan kondisi attaya, dan dalam satu minggu itu tak ada perkembangan.tolong, ikhlaskan suami kamu"

Fosa kembali menjenguk suaminya, kali ini kayvano tak bisa menjenguk suaminya karena balita kecil itu mendadak demam.

Fosa memandangi wajah putih pucat suaminya, sudah lima bulan lamanya attaya tak kunjung membuka kelopak matanya."mas,aku boleh egois?aku nggak mau ngelepasin kamu,aku nggak mau..."

Wanita cantik itu, menangis tanpa suara.seolah mengerti istrinya yang sedang menangisinya,air mata attaya ikut meluncur begitu saja.dan bunyi mesin EKG semakin kencang,fosa yang takut terjadi apa-apa dengan suaminya langsung memencet tombol nurse call yang berada disebelah ranjang.

Beberapa menit kemudian,para tim medis pun datang dan menyuruhnya untuk menunggu diluar.fosa terus berdoa untuk keselamatan suaminya,ia tertunduk lesu di kursi tunggu."tolong, jangan ambil dia tuhan"

Satu jam kemudian, akhirnya dokter sudah selesai menangani attaya yang kondisinya sempat menurun drastis dan nyaris kehilangan nyawanya."fosa?"dokter Adam menepuk bahu fosa,dan ternyata wanita itu tertidur dengan satu tangannya yang memegang foto keluarga.

Tak lama, garendra datang dengan membawa kayvano digendongannya."dokter,gimana keadaan paman saya?"

"Mommy?"kini pandangan kayvano,tertuju kepada mommynya yang tertidur dengan pulas."yung len,kay mau tulun"

ATTAYA: perfect deddy [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang