30 HARMONIS

784 57 1
                                    

HAPPY READING






















"Chika Lo bantuin kita dong"
lagi dan lagi Chika hanya menggeleng

"iya. chik, tolongin kita"
sudah dari tadi ollan dan Daniel membujuk Chika untuk makan, tapi Chika selalu menolak untuk makan. dengan alasan "aku nggak laper kak"

"ayo dong Chik, tolongin kita"
Chika yang melihat teman-teman christian yang memohon membuatnya luluh, tapi tidak semudah itu.

"maksudnya?"
Chika bertanya dengan tatapan bingung

"gini ya Chik, kalo Lo nggak makan. kita yang bakal di iuntoreksi sama Tian"
jelas ollan

Daniel menggerauk wajah ollan
"introgasi"
ucapnya memperbaiki ucapan ollan

"itu maksud gue"
tadi mereka sudah di beri tau bahwa Chika harus makan dan minum obat, jika mereka tidak bisa melakukan itu, christian akan memakan mereka.

Chika mengangguk cepat. yang membuat mereka berdua tersenyum senang.
"ini"

Chika mengambil makanan itu, ia memang tidak terlalu menyukai makanan rumah sakit, rasanya hambar.
karena terlalu lahap memakan makanan itu  membuat Chika tersedak.
"uhuk...uhuk"

"mati"
ollan langsung panik saat melihat Chika yang tersedak sampai wajahnya memerah
"air bego"
ia memukul pelan kepala Daniel

"ini rumah sakit juga nggak nyiapin Aer"
ollan menggerutu marah. ini rumah sakit terbesar di Indonesian tapi air saja tidak ada

sedangkan Daniel langsung mencari air minum di dalam plastik, setelah mendapatkan apa yang dia cari Daniel langsung memberikannya kepada Chika.

Chika menatap ke depan
"gimana?"

Chika tersenyum lebar, lalu menggeleng ia tidak kenapa-napa, ia hanya tersedak.
Daniel dan ollan menghela nafas lega.

untung Chika tidak kenapa-napa, ia bahkan kembali memakan makanannya. jika Chika kenapa-napa. mati mereka

"Jagan ngomong ke Tian, kalau Lo tadi keselek"
ollan memperingati untuk tidak memberi tau apa yang terjadi sebenarnya

Chika menatap ollan bingung
"kenapa?"

"bisa di bantas kita"
ucap ollan cepat dengan wajah yang sangat lucu.

Daniel kembali memukul lengan ollan
"berantas!!. bukan bantas"

"yaudah kenapa sih"
chika tertawa keras melihat kakak kelasnya itu bertengkar. sangat lucu, tapi kenapa mereka sangat di takuti di sekolah

"iya tenang aja"
Chika membentuk tangan seperti lingkaran, yang bertanda tidak apa-apa

"kenapa?"
suara yang dingin dengan aura yang mencekam
disertai dengan bau darah yang masih jelas.

laki-laki mulai mendekat tapi ia sudah di halangi oleh teman-temannya.
"ngapain?"
tanyanya dingin

"baju Lo bau darah anjing"
christian yang mendengar itu langsung mencium bajunya yang memang sangat bau darah. bahkan tergolong anyir.

"kenapa kak?"
Chika bertanya dari kasurnya, menatap christian dan teman-temannya yang menghalangi  christian untuk menemuinya.

ollan langsung membalikan badannya menghadap Chika.
"ini Tian mau...mau"

ollan menggantung kalimatnya karena tidak tau mau menjawab apa
"mau ke kantin, dia belum makan"
untung saja ada Daniel kalau tidak.
"iya kan yan?"

christian mengangguk kikuk
"iya. kakak beli makan dulu"

Chika mengangguk cepat, ia sudah mengira christian memiliki penyakit lambung, jadi christian harus makan untuk menjaga kesehatannya.

CHRISTIAN (END)Where stories live. Discover now