10. Viral

2.9K 462 153
                                    

Vote dulu sebelum baca 🌟

Tandai ada typo jikalau ada :)

Happy Reading.

***

"Na, mau ke kantin?" tanya Casey kepada Leona yang sedang mencatat sesuatu.

Leona melirik sekilas ke arah Casey. "Duluan aja."

"Enggak mau nitip?" Leona menggeleng mendengar tawaran dari Casey.

"Gue ke kantin dulu ya."

Kini, tersisa Leona sendiri di kelas.

Merasa bosan, Leona memandang arah jendela yang memperlihatkan lapangan sekolah.

Hanya ada murid-murid yang berlalu lalang, Leona hendak kembali mengerjakan tugasnya. Namun, ia tiba-tiba melihat seseorang yang sedang dirundung oleh sekelompok siswi.

Leona meringis melihat perundungan tidak mengenakan yang dilihatnya, seperti biasa murid-murid lain memilih diam dan tak melerai. Leona juga tidak bisa ikut campur, di dunia ini dia bisa apa? Leona hanya murid biasa yang memiliki ekonomi ke bawah.

Jadi, Leona memutuskan tidak akan terlibat ke sekelompok perundung itu. Leona ingin hidupnya damai tanpa ada gangguan yang akan membuat hidupnya susah.

Harusnya begitu.

"Na, lo udah tau berita yang lagi viral di
Tirtajaya nggak?" tanya Casey memasuki kelas dan duduk di samping Leona.

"Apa?" Leona mengernyit penasaran.

"Annabelle si boneka horror itu balik sekolah!"

"Hah?" Mata Leona melebar, terkejut mendengarnya.

"Kita jangan sampai berurusan sama dia, Na." Casey berkata khawatir.

"Annabelle Laurent?" tanya Leona memastikan.

Casey mengangguk. "Iya, dia sekarang masuk setelah dapat skors dari kepala sekolah. Gue heran, pihak keluarga korban udah nuntut ke kepala sekolah karena anak mereka di bully, tapi Anna cuman dapat sanksi doang."

"Dengan uang semua bisa," ujar Leona membuat Casey manggut-manggut mengerti.

"Iya sih, dia 'kan salah satu anak donatur yang nyumbang pemasukan Tirtajaya, kepala sekolah mana berani ganggu," ucap Casey terkekeh miris.

***

"Gue duluan, hati-hati Na!" Casey melambaikan tangannya kepada Leona.

"Lo juga hati-hati," kata Leona membalas lambaian Casey.

Leona berjalan menuju halte, ia melihat langit yang cerah. "Untung gak hujan," gumamnya bersyukur hujan tidak turun.

"Eh?" Leona mengerjapkan mata, terkejut melihat seseorang yang dikenalnya sedang duduk di halte.

Pria itu menyadari kedatangannya, ia perlahan menoleh.

"Dia ngapain di sini?" batin Leona bingung. "Gak mungkin dia nunggu jemputan, kan?" Leona memandang mobil hitam yang terletak di sampingnya.

Leona duduk agak jauh dari pria itu, ia tersenyum canggung.

Lama keduanya diam tanpa mengeluarkan suara sama sekali, Leona tersentak ketika mendengar suara rintik-rintik yang turun ke jalanan.

I'm The ProtagonistWhere stories live. Discover now