00. Yovie or Leona

16.2K 1.4K 242
                                    

Selamat datang.
Terima kasih sudah memilih cerita ini dari jutaan cerita lain untuk dibaca ❤️.

Note. Jika kamu orangnya realistis atau suka menebar komentar kebencian, silakan tinggalkan lapak ini!

Happy Reading.

* * *

"Kamu cantik banget, Nak," puji seorang wanita paruh baya yang masih terlihat muda.

"Terima kasih, Ma," balas sang gadis seraya tersenyum manis.

Yovie Fransisca, gadis yang terlahir dari keluarga kaya-raya. Walau begitu, Yovie tidak boros dan selalu mementingkan uang. Benar, Yovie adalah gadis mata duitan dalam bahasa gaul sekarang.

Yovie bahagia dan tidak menyangka, sekarang ini adalah hari pernikahannya dengan sang tunangan yang sangat Yovie cintai. Mereka berpacaran selama 2 Tahun, dan kini adalah hari suci untuk Yovie.

"Lean pasti akan terpesona denganmu," ucap Mama Yovie bernama Yuna.

Yovie tertunduk malu, ia mengulum senyuman. "Mama, jangan begitu. Yovie jadi malu mendengarnya, Ma."

Yuna tertawa kecil. "Mama tidak berbohong, Vie. Kamu putri kecil Mama yang Mama besarkan sampai sekarang, pastinya pesona Mama turun ke kamu."

"Mama udah tua tetap narsis ya," ejek Yovie membuat Yuna menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah, 20 menit lagi acara akan dimulai. Mama keluar dulu untuk menyapa tamu ya?"

Yovie mengangguk. "Iya, Ma."

Melihat Yuna telah pergi, Yovie perlahan bangkit dengan sedikit mengangkat gaun pernikahannya. Yovie berniat berjalan-jalan mengelilingi ruangan, ia kemudian keluar walaupun agak kesusahan karena gaun panjangnya.

Yovie melihat sekeliling, menatap ke seluruh ruangan yang telah di dekorasi dengan mewah. Semua ini disiapkan oleh keluarganya, mereka memilih gedung bertingkat 5 ini untuk dijadikan tempat pernikahannya dengan Lean--sang tunangan.

"Gue gak nyangka bakalan nikah sekarang," gumam Yovie sembari terkekeh kecil.

Ia tiba-tiba teringat kepada Lean, ke mana tunangannya itu? Setelah keliling ruangan, Yovie tidak melihatnya. Yovie dengan penasaran mendatangi ruangan penunggu untuk Lean, Yovie perlahan mengetuknya.

"Lean?" tanya Yovie.

Tok.. tok.. tok

Yovie mengerutkan dahi merasakan tidak ada jawaban siapapun di dalam ruangan ini.

"Nona Yovie? Cari siapa?"

Yovie memalingkan wajahnya, melihat seorang pelayan yang membawa nampan berisi minuman jeruk. "Bibi lihat Lean?" tanya Yovie mengambil salah satu gelas.

"Bukankah Tuan Lean katanya akan menemui Anda?"

"Menemui saya?" Yovie mengernyitkan dahi bingung. "Saya dari tadi tidak bertemu dengannya, Bi."

"Eh?" Pelayan itu juga sama bingungnya dengan Yovie. "Saya tidak tahu, Nona."

Yovie menghela napas sejenak, ia memutuskan kembali beranjak pergi.
"Saya pergi dulu, Bi."

"Iya, Nona."

Di sepanjang jalan, Yovie sangat pusing memikirkan Lean yang tidak terlihat. Ke mana pria itu?

I'm The ProtagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang