04. Lucas Hartwell

8.6K 1.2K 94
                                    

Vote dulu sebelum baca 🌟

Tandai typo jikalau ada :)

Happy Reading.

* * *

Di hari pertama dirinya menjadi murid baru, Leona langsung mendapatkan beberapa teman akrab. Ia merasa lega karena semua teman sekelasnya tidak memandang kasta ataupun rupa, Leona juga mengingat slogan kelas ini.

We are solid! 10 A jaya, jaya, jaya!

Leona memandang seorang wali kelas bernama Yura yang sibuk menjelaskan tentang sekolah.

"Visi sekolah Tirtajaya adalah unggul dalam prestasi, berkarakter, selaras iman dan taqwa, berwawasan lingkungan, dan anti narkoba. Sedangkan misi, kalian bisa baca di papan tulis."

"Pertama, mewujudkan peningkatan prestasi siswa dalam bidang akademik dan non akademik. Kedua, mengoptimalkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik melalui pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif. Ketiga, mengembagkan sikap disiplin dan bertanggung jawab. Dan keempat, membudayakan perilaku santun dan berbudi luhur. Seperti menjaga tutur kata dan sopan dalam bertindak."

Mendengar nomor empat, Leona tersenyum geli. "Komedi banget, ada bullying aja tutup mata."

"Sesudah visi-misi, sekolah juga ada Ekstrakurikuler."

"Silakan pilih ekstrakurikuler dengan pilihan masing-masing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Silakan pilih ekstrakurikuler dengan pilihan masing-masing."

Bu Yura membacakan nama setiap murid-murid kelas untuk maju ke depan memilih ekstrakurikuler.

"Lo ekstrakurikuler apa, Na?" tanya Casey penasaran.

"Gue juga bingung, kayaknya antara PMR sama melukis," jawab Leona membuat Casey mengangguk.

"Gue pramuka sih, dari SD sampai SMA gue ekskul itu terus," kata Casey terkekeh geli.

"Leona Katherine."

Kini, giliran Leona yang maju untuk memilih ekstrakurikuler.

Leona sedikit menimbang-nimbang apa yang akan ia pilih.

"Pilih dengan bakat, minat, dan niat kamu," ucap Bu Yura yang mengetahui Leona sedang kebingungan.

Akhirnya, Leona memutuskan memilih ekstrakurikuler PMR.

Leona kembali ke kursinya, ia menghela napas panjang. "Gue PMR," ujar Leona kepada Casey yang duduk satu meja dengannya.

"Kalau gak ada yang sakit, PMR kerjanya enak," celetuo Casey.

Bu Yura membaca ulang kertas yang muridnya tanda-tangani.

"Baiklah, karena waktu sudah habis, Ibu mengakhiri sampai di sini."

I'm The ProtagonistWhere stories live. Discover now