06. Lolos Perangkap Gray

8.2K 988 188
                                    

Vote dulu sebelum baca 🌟

Tandai typo jikalau ada :)

Happy Reading.

* * *

Selepas makan di kantin, Leona berpisah dengan Casey dan kedua pria tampan itu. Leona akan pergi ke perpustakaan, meminjam buku-buku yang akan ia baca nantinya.

Saat memasuki perpustakaan, alis Leona menyatu. Bingung karena kondisi perpustakaan sangat sepi, penjaga di sana juga tidak ada.

Leona mendekat ke rak khusus Astronomi, mengambil salah satu buku tersebut seraya membungkukkan badan.

"Hai, manis."

"Astaga!" Leona memekik kaget ketika merasakan napas seseorang menerpa lehernya, tanpa sadar ia menampar pipi orang tersebut.

Plak!

Leona mengerjapkan mata, menatap sesosok korban tamparannya. "Kak Gray? Ngapain?"

"Ah, lo nampar gue," kata Gray mengusap pipinya. Pria itu memandang intens Leona, Gray mengulum senyuman. "Sakit tau, manis."

"Siapa suruh ngagetin," balas Leona mendengus sebal.

"Lo harus tanggung jawab."

"Maksud Kakak? Itu salah Kakak sendiri, kenapa gue yang harus tanggung jawab?" Leona membalas tak suka.

"Pipi gue sakit gara-gara lo," ujar Gray memojokkan Leona ke dinding.

"Kak Gray!" sentak Leona memberontak, berusaha melepaskan diri dari Gray.

"Diam manis, lo mau di bawah sana bangun?" Gray berucap santai, tangannya mengelus lengan Leona lembut.

Leona menghela napas lelah. "Iya-iya, gue tanggung jawab. Lepas dulu, Kak."

Tidak menuruti Leona yang minta dilepaskan, Gray menunduk melihat wajah memerah Leona yang menahan kesal. "Yakin? Gak bisa batal loh," goda Gray meniup telinga Leona.

"Iya, Kak Gray."

Mendengar nada pasrah dari Leona, Gray menyeringai. "Cium pipi gue."

"Kakak gila?" Leona melotot horor.

"Itu tanggung jawabnya, manis."

"Gak mau!" Leona memukul dada bidang Gray, sesekali ia cubit kuat. Bukannya merasa sakit, Gray malah terkekeh seraya memasang ekspresi menggoda.

"Lo udah setuju buat tanggung jawab, gak ada penolakan," kata Gray menahan tangan Leona.

"Kak, ini pelecehan!" Leona menendang dan menginjak kaki Gray, perasaannya sekarang sudah teramat kesal dengan Gray.

"Pelecehan apa? Gue cuman minta cium di pipi," balas Gray penuh penekanan.

"Enggak, Kak Gray! Dasar sinting, gila, miring lo!"

"Makasih pujiannya." Gray mengelus bibir Leona sembari mendekatkan wajahnya, hal itu membuat Leona sangat panik.

"Heh, heh! Lepas Kak Gray sialan!"

I'm The ProtagonistWhere stories live. Discover now