13 | Cewe Gila(ku)

15 3 0
                                    

Dyang😾

Udah tidur?

Siapa yang bakal tidur jam segini?


Virsa melempar ponselnya dan berguling-guling memeluk bantalnya. Ia berteriak histeris menenggelamkan kepalanya ke dalam bantal, berharap ayahnnya tidak mendengarkannya. 

Pipinya lelah karena terus mengukir senyum. Tetapi bibirnya tidak berhenti membentuk senyuman itu. Kakinya menendang-nendang di langit heboh.

"GILAAAAA" Serunya dalam hati.

Setelah hampir 10 menit untuk menenangkan diri, Virsa menarik nafasnya lalu menghelanya. Kemudian ia beranjak meraih ponsel yang ia lempar. Dengan hati yang masih bergejolak, ia membalas pesan dari Dyan.


Dyang😾

Udah tidur?

Siapa yang bakal tidur jam segini?

BENER

SIAPA JUGA YANG TIDUR JAM SEGINI

HAHAHA

Btw, makasih ya payungnya

Aku juga ga peduli tentang temenmu itu kok! Hehe

Makasih ya buat hari ini..


Virsa kembali melempar ponselnya setelah menyepam lelaki itu. Ia berharap besar akan balasan dari Dyan. Bagaimana tidak? Lelaki yang sebelumnya langsung memblokirnya, saat ini mengetikkan dan mengirim 6 kalimat balasan. 

Yah, ia tidak mengharapkan agar pria itu membalas cepat. Karena dia sendiri membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk berhenti bertindak heboh. Jadi bisa saja lelaki itu meninggalkan roomchat mereka sejenak.

Karena merasa telah membuat pria itu menunggu, Virsa pun balik menunggu sebagai timbal balik.

5 menit.

10 menit.

15 menit 

40 menit.

1 jam.

Virsa berkali-kali mengecek ponselnya memastikkan waktu dan mengharapkan pesan dari Dyan. Namun nihil, perubahan yang terjadi hanyalah angka pada jam ponselnya. Tidak ada pesan apapun dari bar notifkasinya. Bahkan Dyan tidak membaca pesannya atau kembali aktif.

Virsa merasa lesu dan kesal. Ia ingin menghancurkan ponselnya saat ini. Kemudian ia pun kembali memeluk bantal kesayangannya. Ia memukul-mukul bantal itu sekuat tenaga menyalurkan kekesalannya.

Lalu kesedihan kembali pada pemikirannya. Pemikiran bahwa ia dan Dyan tidak memiliki perasaan yang samalah, Dyan yang hanya iseng lah, atau Dyan yang menyesal karena telah memberinya pesan.

Overthinking melanda otaknya. Virsa menghela nafasnya. Ia terlalu lelah berpikir, karena itu ia memutuskan untuk mematikan ponselnya. Kemudian beralih menonton Televisi.

"Sialan kamu Dyan..." Gumamnya.

Virsa pun mengalihkan pandangannya dari ponselnya. Tanpa menghapus satupun pesan kirimannya kepada Dyan.

•••

"LAH?! KEKIRIM???"

Dyan membelalakkan matanya terkejut atas tindakan tidak sadarnya semalam. Baru saja bangun, ia sudah disuguhi dengan beberapa pesan yang bahkan ia tidak sempat baca semalam. 

Weirdos.Where stories live. Discover now