BAB 14

59 9 0
                                    

Erlang.

Malam hari. Ketika akan membukakan pintu gerbang untuk Gabriel yang mengendarai Mobilnya, tepat pada saat itu Erlang melihat Mobil Eva yang juga  berhenti dari kejauhan entah sehabis pergi dari mana Eva.

Bukannya masuk ke dalam rumah, Eva kelihatan akan menguntit Mobil Gabriel, Ia penasaran karena biasanya tidak pernah atau jarang sekali Gabriel keluar malam jam segini.

Erlang menggunakan instingnya melihat hal itu Erlang langsung mengambil handphonenya dan menelepon Juliana saat itu juga.

"Bu... berhati-hatilah karena sekarang Eva mengikuti Tuan Gabriel dengan menggunakan mobil hitamnya sekarang juga." Ucap Erlang dengan hati-hati.

"Apa!? Kenapa bocah itu terus mengganggu saja. Tetap awasi di rumah saja Erlang, aku akan tetap waspada dengan Eva." Ucap Juliana geram.

Juliana berdandan sangat cantik dengan menggunakan gaun yang seksi ditambah dengan dandanan make up yang menggoda, akan menggairahkan aksinya malam ini.

Ditambah dengan menggunakan wig rambut palsunya untuk rambutnya dan juga menggunakan kacamata hitam, untuk penyamarannya malam ini, supaya tidak dikenali siapa-siapa.

Karena jika tidak menggunakan penyamaran itu, bisa-bisa Eva dan Tina segera mengetahui dirinya siapa, dan rencana tidak berjalan dengan lancar.

Tepat jam sepuluh malam. Juliana pergi mengendarai mobilnya menuju restoran, sampai disana Juliana terkejut kenapa dari kejauhan restoran itu nampak sepi sekali, Juliana pikir bahwa Gabriel telah menyewa khusus untuk Juliana.

Ketika mulai memasuki ke dalam restoran, Juliana langsung disambut dengan uluran tangan Gabriel dan tersenyum menggoda ke arah Juliana.

"Dasar Buaya. Kamu pikir aku akan tergoda hah, tentu saja tidak akan pernah, dan tidak mungkin aku menjalin hubungan dengan Om-om." Batin Juliana.

"Duduklah Sayangku. Kamu sangat cantik Juliana, dan wangi, istriku tidak pernah sewangi dan secantik dirimu, tapi kamu jauh 360°..." Ucap Gabriel, namun perkataannya dipotong oleh Juliana.

"Stop Tuan. Kamu terlalu berlebihan Tuan Gabriel. Jika istrimu tahu kamu berbicara seperti itu pasti akan marah kepadamu." Ucap Juliana.

Selama pembicaraan antara Juliana dan Gabriel didalam restoran, ada seseorang yang mengintip dari balik tembok restoran yaitu Eva, sedari tadi wajahnya penuh amarah melihat ayah tirinya bersama dengan wanita lain.

Eva terus mendekati Juliana dan Gabriel namun masih dalam persembunyiannya yang aman, karena Eva mengikuti pergerakan pembicaraan mereka berdua yang berpindah-pindah tempat. Eva penasaran dengan hal apa saja yang akan mereka bicarakan.

Kini. Juliana dan Gabriel menikmati malam mereka dengan berdansa.

Wajah Gabriel semakin mendekati wajah Juliana, hampir saja berakhir dengan sebuah ciuman, akan tetapi Juliana segera menepisnya dengan mendekatkan hidungnya saja.

"Kenapa kamu malu-malu sayang?" Tanya Gabriel kepada Juliana, sembari kedua tangannya memberikan sentuhan-sentuhan menggoda diwajah Juliana.

"Aku tidak seagresif itu Tuan Gabriel, aku ini wanita baik-baik Tuan, jika kau ingin mendapatkan aku maka buktikan kepadaku." Ucap Juliana, kedua tangannya tertaut di leher Tuan Gabriel memberikan sentuhan menggoda.

"Apa yang kau inginkan untuk aku bisa menjadi pacarmu atau mungkin suamimu, Juliana sayang? Katakan saja kepadaku." Ucap Gabriel, wajahnya begitu serius dan dingin menatap Juliana.

"Bukti? Sederhana saja, ceraikan istrimu itu Tuan, dan kau bisa menjadi pacarku, bagaimana?" Ucap Juliana.

Eva yang mendengar pembicaraan itu, sangat marah sekali. "Kurang ajar! Dasar Jalang murahan, emang gak ada laki-laki lain yah. maunya sama sugar Daddy, cihh!"

DRAMA CINTA JULIANAWhere stories live. Discover now