BAB 11

56 8 0
                                    

Terdengar suara ketukan pintu dari luar rumah berkali-kali.

April yang mendengarnya langsung membukakan pintunya, terlihat seorang pria asing yang lebih tua darinya berdiri dihadapan pintu pakaiannya begitu lusuh sekali, wajahnya terlihat lesu.

"Permisi pak. saya mau nanya, apakah di sini ada pekerjaan untuk saya...?" Tanya pria itu, tiba-tiba kepada april, sembari memegangi perutnya sedari tadi, sepertinya ia kelaparan.

"Pekerjaan? kamu darimana, kenapa tiba-tiba nanya pekerjaan, aneh sekali." Ucap April bingung.

"Maaf pak, jika saya lancang. saya butuh pekerjaan pak, karena belum makan berhari-hari, saya bukan orang jahat ko pak. Oh, ya nama saya Erlang." Erlang mengajak april bersalaman, tapi April ragu-ragu akan menyalaminya.

"Tapi .... Erlang. Disini tidak ada membuka pekerjaan, dan memang tidak ada pekerjaan." Ucap April, terus berusaha menjelaskan kepada Erlang.

"Tapi pak...saya butuh pekerjaan pak. tolonglah..." Ucap Erlang yang terus memohon, wajahnya terlihat memelas.

"Tapi tidak ada pekerjaan, maaf." Ucap April yang terlihat sedikit kesal.

Sebelum April menutup pintunya kembali, Juliana dengan menimang Daisy langsung menghentikan April yang akan menutup pintunya, karena Juliana sedari tadi mendengarkan percakapan mereka berdua dari dapur.

"Ada apa, Juliana?"

Tanpa menanggapi perkataan April, Juliana malahan fokus dengan orang yang ada dihadapannya, dan membuka kembali pintu yang hampir setengah tertutup oleh April.

"Kamu mencari pekerjaan kan Erlang?" Juliana bertanya kepada Erlang, sembari mengamati penampilannya dari atas sampai bawah, Juliana berpikir jika Erlang adalah orang yang baik.

"Ya Bu. Saya sangat membutuhkan pekerjaan, tolong bantu saya Bu..." Ucapannya dengan nada serak, karena batuk.

"Aku ada pekerjaan untuk kamu Erlang, bagaimana kalau menjadi mata-mata?" Ucap Juliana, perkataannya langsung membuat April dan Erlang sedikit terkejut.

"Hah mata-mata, untuk apa sayang, kamu mau mengawasi siapa?" Tanya April.

"Ssst. Kamu diam April....kamu mau kan Erlang?" Juliana langsung membuang muka kepada April dan mengalihkan pandangannya kepada Erlang, Juliana menyerahkan Daisy untuk digendong, karena Juliana sedang fokus dengan pembicaraan dengan Erlang.

April menyipitkan mata terheran-heran, melangkah menuju kamar dengan Daisy karena tidak tertarik dengan obrolan Juliana dan Erlang.

"Ya saya mau Bu. saya butuh sekali pekerjaan itu." Jawab Erlang, antusias, Ia langsung menyalami tangan Juliana dengan kasar.

April berangkat kerja mengelola Toko Bunganya.

Sedangkan Juliana sibuk dengan mencari pakaian yang pas untuk Erlang, seperti pakaian bodyguard yang semuanya serba hitam, ditambah kacamata hitam, agar memberi tampilan yang keren kepada Erlang.

"Terus...apa yang saya harus lakukan Bu?" Tanya Erlang yang menurut saja dengan Juliana.

"Kamu...harus ke alamat rumah ini, dan bekerja disana, aku yakin pasti kamu diterima, tapi kamu disana melamar pekerjaan sebagai penjaga rumah saja atau satpam....paham?" Ucap Juliana dengan serius kepada Erlang, Juliana memberikan alamat rumahnya kepada Erlang.

"Loh Bu. Saya pikir saya bekerja disini, tapi... maksudnya bagaimana ya Bu?" Ucap Erlang yang masih bingung sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Juliana akhirnya menjelaskan lebih detailnya kepada Erlang, maksud Juliana adalah Erlang menjadi mata-mata Tina dan Gabriel disana tapi menyamar sebagai satpam atau penjaga rumah disana untuk Juliana supaya tahu apa saja yang dilakukan oleh mereka berdua.

"Baik bu saya sudah paham, baiklah saya kesana sekarang." Ucap Erlang dengan sigap.

"Bagus."

Juliana juga memberikan handphone baru untuk Erlang, supaya bisa menginformasikan keadaan di rumah Tina dan Gabriel nantinya.

Untung saja Erlang tahu bagaimana cara menggunakan handphone, jika tidak maka tambah rumit untuk memberitahunya.

DRAMA CINTA JULIANAWhere stories live. Discover now