20. KEMENANGAN DAN KENANGAN

18 4 0
                                    

Udah siap baca lanjutan masalah Ala di bab sebelumnya?

Yang kangen Zio, bakal suka sama part ini🙌

SELAMAT MEMBACA💘

•••

20. KEMENANGAN DAN KENANGAN

"Cowok yang lo tangisin itu sekarang lagi seneng-seneng sama cewek lain, Al."

Firna langsung datang ke Kopi Tujuh Belas untuk menjemput Nuala. Firna kepalang panik ketika Nuala meneleponnya dengan sesenggukan.

"Emang nggak beres tuh cowok satu! Gue waktu itu udah wanti-wanti lo buat tegas sama dia, tapi lo santai-santai aja. Gini nih Al, kalo sekali dibiarin pasti bakal ngelunjak!" Firna tidak bisa berbicara dengan anggun dan lembut apabila menyangkut tentang Rey. Meskipun Rey temannya, kalau dia salah ia tidak mau membela.

"Perlu gue labrakin nggak tuh cewek? Enak aja mau-mauan dideketin cowok orang!"

Nuala menyentuh lengan Firna dan menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, Fir, gue nggak mau lo kena imbasnya kalo berurusan sama mereka. Gue udah angkat tangan sekarang. Terserah Rey mau ngapain gue udah nggak peduli lagi," katanya pasrah.

"I'm done with him, gue nggak sanggup lagi." Nuala mengungkapkan isi hatinya yang ia pendam sendiri selama ini.

Hanya dengan kalimat itu pun Firna menangkap jelas apa yang dimaksud oleh sahabatnya. Setelah sekian lama Nuala menutup mata dan telinga tentang Rey, kini sudah terbuka.

"Lo deserve laki-laki yang lebih baik dari Rey, Al. Keputusan lo buat udahan sama dia itu udah paling bener. Gue dukung lo." Firna menepuk bahu Nuala dua kali.

"Mulai sekarang nggak ada nangis-nangisan lagi, apalagi nangisin cowok berengsek kaya Rey."

Sekarang Nuala hanya menunggu waktu saja untuk mengakhiri hubungannya dengan Rey. Ia akan menahan sebentar rasa sakitnya ini sampai turnamen Rey selesai. Ia tidak ingin mengacaukan usaha laki-laki itu untuk mendapatkan hasil yang terbaik di turnamen kali ini.

"Reno nanyain keadaan lo, Al."

"Bilang kalo gue nggak kenapa-kenapa. Jangan dikasih tau tentang cerita gue tadi. Biar nanti gue sendiri yang cerita ke Reno. Sekalian sampein maaf karena gue nggak bisa ikut closing coffee shop."

Firna mengangguk dan membalas pesan Reno sesuai apa kata Nuala. Sesekali Firna melirik ke arah Nuala yang menyender ke headboard kasurnya dan menatap lurus ke depan dengan sorot mata kosong. Ia tahu betul bagaimana perasaan Nuala kepada Rey.

Sejak awal dekat dengan Rey, Nuala sudah menunjukkan ketertarikan dan tulus menerima Rey menjadi pacarnya. Selama menjalani hubungan dengan Rey pun Nuala selalu full effort dan sabar menghadapi sikap laki-laki itu. Rey rugi sekali menyia-nyiakan Nuala. Firna yakin seratus persen Rey akan menyesal membiarkan Nuala cinta sendirian sepanjang hubungan mereka.

"Rey keparat emang," umpat Firna kesal.

•••

Janji kepada Zio segera Nuala penuhi. Sekarang Nuala sedang bersiap untuk pergi ke luar kota bersama mama Zio. Rencana awal mereka akan pergi besok, namun Zio ingin mamanya melihat langsung final lomba panahannya sore nanti. Nuala juga tidak keberatan berangkat hari ini, ia juga butuh healing untuk menata kembali perasaannya yang dihancurkan oleh orang yang ia sayangi.

"Neng Ala, itu di depan udah ditungguin sama mamanya mas Zio," ucap Bu Irma dari ambang pintu kamar Nuala.

"Iya, Bu Irma, ini Ala udah selesai kok." Nuala menjinjing backpack berisi baju dan keperluannya selama dua hari satu malam, serta menyampirkan slingbang pada bahunya.

520 MEANINGSWhere stories live. Discover now