02. MILKSHAKE TARO

71 14 2
                                    

SELAMAT MEMBACA💘

Cintai cerita ini sebanyak yang kamu bisa ya, Bestie🙌🏻

•••

02. MILKSHAKE TARO

SMA Mahanta. Itu yang tertulis di atas gerbang masuk tempat Nuala mengemban ilmu selama dua tahun terakhir ini. Fyi, Nuala sudah resmi menjadi murid kelas dua belas sejak satu minggu yang lalu.

Langkah Nuala terhenti saat melihat pacarnya berdiri di depan lobi, dan melihat ke arahnya dengan senyum yang mengembang. Sekesal-kesalnya Nuala pada laki-laki itu, Nuala masih bisa membalas senyumannya.

"Berangkat bareng siapa?" Rey menggandeng tangan Nuala sepanjang koridor menuju kelas mereka.

"Bareng sopir taksi," jawab Nuala berbohong, karena Rey pasti tadi melihat ia turun dari mobil Zio.

Mendengar jawaban itu Rey tertawa renyah dan mengacak gemas puncak kepala Nuala.

"Lucu banget. Jadi tambah sayang."

"Ngomongnya aja sayang tapi hobinya ngilang," sindir Nuala melirik sinis pacarnya yang tukang ngilang itu.

"Siapa tuh yang suka ngilang?" Rey pura-pura tidak tahu. Hal itu membuat Nuala menatapnya tajam.

"Aku kesel banget sama kamu. Tiap malem pasti ngilang. Selingkuhan kamu banyak ya?"

Rey lantas menghentikan langkahnya dan tersenyum jahil. "Kok kamu tau aku banyak selingkuhan?" tanyanya bercanda.

Bercandaan yang Rey lontarkan mungkin tidak berarti apa-apa untuk laki-laki itu. Namun, siapa yang tahu kalau orang lain bisa menafsirkan dengan makna lain kan?

"Reyyyyy!" Nuala memukul lengan atas laki-laki itu. "Jangan becanda deh!"

Respons Nuala yang begitu menggemaskan membuat Rey tidak dapat menahan tangannya yang bergerak mencubit pipi gadisnya itu.

"Woi, Ala!" teriak Zio dari arah belakang.

"Apa, Yo?" Nuala menoleh ke arah sumber suara, membuat rambutnya yang dikuncir satu ke belakang ikut bergerak.

"Kelas lo ke sini, bukan ke sono!" Zio mengingatkan. Nuala yang sadar salah koridor pun menepuk jidatnya.

Rey hanya terkekeh pelan. "Gimana sih, Al? Masa kelas sendiri lupa? Wah, masa pacar Rey udah pikun sih?" ucap laki-laki itu membuat Nuala mendengus kasar.

"Gara-gara ngobrol sama kamu! Lagian kamu bukannya ngasih tau, malah diem aja," gerutu Nuala. "Udah diem, ngatain pikun lagi!" lanjutnya dalam hati.

"Ya kan kirain kamu mau ikut aku ke kelas."

"Enggak mau, banyak temen-temen kamu. Aku males."

"Ya udah, gih ke kelas. Nanti istirahat kita ketemu di kantin ya, Cantik." Rey menyelipkan rambut Nuala ke belakang daun telinga.

"Nanti istirahat aku mau ke perpus nugas. Kita ketemunya kapan-kapan aja. Bye!" Nuala melambaikan tangannya, lalu berbalik dan berlalu pergi bersama Zio.

Nuala benar-benar bad mood sekali pagi ini. Setelah membuatnya semalaman menunggu, Rey sama sekali tidak meminta maaf. Maka dari itu menjauh dari Rey adalah salah satu cara agar Nuala tidak semakin berpikir macam-macam.

"Masih pagi, tapi mukanya udah ditekuk aja kaya orang nggak punya semangat hidup," komentar Zio kepada Nuala.

"Overthinking bikin suara lo ilang ya? Nggak bisa ngomong lagi?" sarkas Zio menoleh ke arah Nuala yang mendiamkannya.

520 MEANINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang