05. REYNALDI ANNOYING PERMANA

44 13 2
                                    

SELAMAT MEMBACA💘

•••

05. REYNALDI ANNOYING PERMANA

Seperti perempuan pada umumnya. Sebelum pergi untuk jalan dengan sang kekasih salah satu ritual yang dilakukan adalah membongkar lemari pakaian. Rasanya semua pakaian tidak cocok untuk dikenakan, padahal banyak di antara pakaian milik Nuala yang masih baru.

Berulang kali terdengar helaan napas panjang dari Nuala. Perempuan itu menggaruk alisnya yang tidak gatal. Bingung harus mix and match pakaiannya yang mana.

"Woyyy, berangkat kapan?" Kepala Zio menyumbul melaluli celah pintu kamar Nuala yang terbuka.

Zio sudah rapi dengan kaus abu-abu polos dengan celana jeans panjang, tidak lupa memakai jaket bomber karena suhu mulai dingin di malam hari dan terakhir jangan lupakan sneakers warna putih yang membalut kedua kaki laki-laki itu.

Nuala yang melihat penampilan Zio malam ini malah semakin bingung. Ia memikirkan cara agar bisa terlihat sekeren Zio meskipun gaya pakaiannya tidak berlebihan.

"Bantu pilihin baju dong, Yo," pinta Nuala menghampiri Zio dan menarik lengan laki-laki itu untuk melihat pakaian yang ia taruh di atas kasur.

"Jadi dari tadi lo belum siap? Gue nungguin di bawah udah tiga puluh menitan, tapi lo belum apa-apa?" tanya Zio menahan rasa kesalnya. Ia gereget sekali sampai meremas kedua tangannya sendiri di depan wajah Nuala.

"Ya abisnya gue bingung mau pake baju apa," cicit Nuala menyingkir dari samping Zio, takut kalau tiba-tiba diamuk laki-laki itu.

Nuala meringis ketika Zio menatapnya dengan sengit. Kemudian memalingkan wajah seolah tidak melakukan kesalahan sama sekali, membuat Zio berulang kali berdecak kesal.

"Pake yang ini," suruh Zio memberikan kaus berwarna merah muda, cardigan, dan celana jeans panjang kepada Nuala.

"Tapi gue pengin pake skirt yang itu," pungkas Nuala menunjuk skirt yang panjangnya di atas lutut.

Hal itu sukses memancing keposesifan Zio. Laki-laki itu langsung melotot tajam dan berkata, "Enggak! Nggak ada pake rok-rok kaya gitu. Gue nganternya pake motor, udah malem juga nanti lo kedinginan."

Nuala mendengus pelan lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk berganti pakaian. Tidak mungkin kan ia melepas baju di depan Zio?

Sementara menunggu Nuala selesai berganti pakaian, Zio membereskan kekacauan di kamar ini. Pakaian yang keluar dari lemari semuanya Zio masukkan kembali. Pusing kepalanya melihat barang-barang yang berantakan seperti ini.

"Gimana? Cantik nggak gue pake ini?" tanya Nuala sembari memutar badan agar Zio lebih mudah melihat penampilannua secara rinci.

"Cantik, lo tiap hari juga udah cantik." Zio menjawab dengan sedikit pujian karena Nuala mudah kepikiran mengenai ucapan orang lain tentang dirinya.

"Gue tunggu di teras," ucap Zio kepada Nuala yang sedang merapikan rambutnya dan memoles wajah agar lebih fresh.

Setelah selesai bersiap, Nuala memasukkan ponsel dan dompetnya ke dalam tas selempang yang senada dengan pakaiannya. Tidak lupa ia mengunci pintu kamar dan pamit kepada Bu Irma yang masih membersihkan dapur.

"Cowok lo udah sampe sana belum?" tanya Zio sembari membantu Nuala memakai helm.

"Belum, nanti deh gue telpon dia pas udah sampe sana," jawab Nuala yang belum mendapat balasan dari pesan terakhir yang ia kirimkan tadi.

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
520 MEANINGSNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ