Bab 18 : Sisi Lain Karin

1.2K 45 50
                                    

Plissss vote yg banyak buat cerita ini woi >:v komen juga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Plissss vote yg banyak buat cerita ini woi >:v komen juga. Aku butuh apresiasi dari kalian tengs 👻

***

Pesta ulang tahun Natusha berjalan dengan sukses hingga akhir acara. Semua tamu yang telah diundang beberapa sudah ada yang pulang sisanya masih berada di lokasi. Entah apa yang dikerjakan.

Sementara itu, Aretha dan Ezran masih di posisi yang sama seperti terakhir kali mereka menemani Natusha meniup lilin dan memotong kue. Bedanya Natusha sedang tidak ada diantara mereka. Gadis kecil itu masih bermain-main dengan teman sebaya sambil membuka kotak hadiah yang didapatkan. Mungkin ada kali segunung.

"Mas, kita perlu bicara." Aretha-lah yang pertama kali membuka percakapan terlebih dahulu. Wanita itu menatap sang pria dengan pengharapan.

"Boleh. Mau bicara apa?" sahut Ezran berusaha tenang walaupun sebetulnya ia agak grogi. Ia ingin terlihat biasa saja di depan Aretha tetapi gestur tubuhnya menunjukkan hal yang kebalikannya.

"Di taman belakang. Hanya berdua. Bisa?" tanya Aretha hati-hati. Belum sempat Ezran menjawab antara 'ya' atau 'tidak', Karin datang seolah menginterupsi percakapan mereka.

"Pulang yuk," ajak Karin sembari menggoyangkan tangan Ezran dengan nada mengemis yang terdengar manja. Ia sama sekali tidak memandang Aretha yang notabene masih istri sah pria yang ia cintai. Sungguh tidak tahu malu.

"Kamu pulang sama Han aja. Aku mau ngobrol dulu sama Aretha," suruh Ezran dengan gerakan dagunya ke arah Han. Yang langsung ditanggapi pria manly itu dengan cepat.

"Boleh! Boleh banget! Yuk pulang bareng gue." Han mengalihkan pandang ke arah Karin dengan mata yang dikedipkan sebelah. Tangannya yang lancang kembali merangkul bahu Karin hingga membuat wanita short hair itu bergidik ngeri.

"Sumpah geli! Apaan sih!"

"Ayo, gak usah malu-malu. Gue sama sekali gak keberatan kok!"

"Enggak mau! Najis!"

"Karin!"

Kembali, tatapan menyeramkan Ezran menyoroti wanita itu. Membuat Karin seketika mengerti maksud dari tatapan dan panggilan namanya yang seolah ditekankan. Tanpa punya pilihan lain, akhirnya Karin mengangguk. Menarik napas dan menghembuskannya berkali-kali. Daripada tas hermes gajadi, kan.

"Yaudah! Aku pulang bareng Han." Karin lalu membalikkan badannya menjadi memunggungi Aretha dan Ezran sebelum akhirnya sosoknya menghilang bersama Han. Kedua pasangan sejoli itu hanya bisa melihat mereka dengan isi pikiran yang berbeda.

Antara Aku, Kau, dan Perempuan Itu Where stories live. Discover now