Chapter 18

40 8 0
                                    


Hai, bagaimana kabarnya hari ini ?
Aku kembali lagi dengan update cerita terbaruku
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.

--------------------------------

Dan ternyata benar dugaanku Oliver sedang membawa botol minuman keras dan rokok di tangannya

Andai saja di tangannya itu madu dan racun pasti udah bisa di jadikan nyanyian itu

Madu di tangan kiriku racun di tangan kananku......

Lanjutkan kan !!!!!

Sorry ya author kelakuannya memang unik

---------------

"Oliver"

"Baby jangan marah kamu tahu kan aku gak bisa kalau gak minum sama nyebat rasanya kayak ada yang kurang aja"

Ucapan yang di gunakan untuk membuat dirinya agar tidak aku marahin

(Baby,baby gini aja manggil baby kemarin-kemarin di mana aja kenapa gak manggil babynya dari kemarin aja)

Jika author menjadi Alena pasti author akan jawab kayak gitu

"Apakah masih ada yang lain ?"
Tanyaku kepadanya kan ya gak mungkin kalau cuma ada satu aja di rumah ini pasti kan masih banyak lagi bukan


"Oliver aku berbicara kepada dirimu tolong di jawab,atau aku yang akan mencarinya sendiri ?"

Tanyaku kepadanya karena dia hanya bisa mematung seperti sudah tak bernyawa ketika aku bertanya di mana tempat barang-barang yang dia sukai itu


Dan dia langsung membuka laci,lemari dan sempat tempat yang ada di kamar tamu itu dan benar aja di sana lebih banyak minuman dan segala merk rokok

"Oliver"
Dan dia menjawabnya dengan mengangguk saja


"Baiklah bisa aku minta semua ini"
Dan dengan nurutnya dia seperti anak kecil dia mengizinkan diriku untuk mengambil semua barangnya itu


"Oliver,ya aku tahu kamu sudah kecanduan dengan itu semua tapi aku cuma minta satu permintaan sama kamu maukah kamu berhenti minum minum,ngerokok dan balapan liar"

Oliver langsung memelegoskan wajahnya dariku dan aku langsung menangkap pipinya yang tegas itu

"Hei,sayang dengerin aku kamu tahu kan itu gak baik buat kesehatan kamu dan dirimu,gini deh kamu mau gak sih hidup menua selamanya bersama diriku ?"
Tanyaku kepadanya karena menurutku ketika berbicara dengan Oliver harus bisa menggunakan perasaan bahkan harus bisa menggabungkan perasaanku dengan perasaan yang sedang dia rasakan  menjadi satu dengan diriku


"Mau"
Ucapnya lirih sambil menatap ke arah mataku

"Kalau begitu jangan ngelakuin hal-hal seperti itu lagi ya,aku mohon!!"

Dan dia hanya bisa mengangguk pelan kepadaku

Ya aku tahu itu akan sulit baginya untuk melupakan itu semua tapi akan ku coba dan ku buktikan bahwa Oliver bisa melewati semua kecanduannya yang dia alami selama ini

"Dan inget kamu akan lewati ini semua bersama denganku"
Dan aku langsung memeluknya karena tidak sanggup lagi memandang wajah Oliver yang menyedihkan


"Baiklah mau menonton film bersamaku tuan Oliver Eleazar"


"Tentu nona Alena Azzura'
Ucapnya kepadaku lalu ku gandeng tangannya dan ku kunci kamar itu agar Oliver tidak lagi pergi ke sana


My Girl AlenaKde žijí příběhy. Začni objevovat