Chapter 16

39 8 0
                                    

Hai guys jangan lupa untuk vote dan komentar di ceritaku ya

Semoga suka ceritanya
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
---------------------------------

"Baiklah"
Ucapku kepadanya

"Om silahkan duduk"
Ku persilahkan dirinya agar duduk di samping barkas milik Oliver

"Tidak usah kamu saja,saya duduk di sofa dekat jendela saja"
Ucapnya yang menolaknya

"Duduk Alena"
Perintah Oliver kepada diriku

"Oliver bagaimana keadaanmu Semarang ?"
Tanya papanya kepada dirinya

"Baik"
Ucap Oliver dengan nada dingin dan singkat

"Alena kamu sepertinya sudah merawat Oliver dengan baik"
Ucapnya memuji diriku

"Tidak juga,ini berkat para suster yang ada di sini bukan diriku"
Ya memang benar kan aku juga cuma jenguk Oliver

"Saya dengar Oliver dan kamu pacaran,apakah itu benar"
Tanyanya kepada diriku dan aku sontak langsung menatap ke arah Oliver

"Ya kami pacaran"
Ucap Oliver dengan lantang kepada papanya

"Alena kenapa kau mau di jadikan pacar oleh Oliver ?"
Tanya om Mahendra sepertinya dia tidak percaya jika anaknya itu punya pacar

Aku yang di tanyain juga bingung kenapa aku mau sama Oliver entahlah pada waktu aku di tembak oleh Oliver aku sama sekali gak tahu tentang perasaan yang diriku rasakan

"Karena Oliver adalah seseorang laki laki yang berbeda dengan laki laki di luaran sana"
Ucapku sambil menatap ke arah Oliver dan kamu saling tatap menatap

"Apa yang membedakannya Alena ?"
Tanyanya lagi kepadaku aku seperti di interogasi oleh om Mahendra

"Sudah cukup pertanyaan,gak penting semua pertanyaan itu yang penting sekarang Alena adalah pacarku"

Ucap Oliver yang membantu menjawabnya

"Kenapa tidak penting,itu sangat penting Oliver"
Ucapnya yang tidak mengerti dengan kata 'pertanyaan tidak penting'

"Pah,udahlah kasihan Alena kenapa harus di interogasi"

"Baiklah,dan kamu Oliver jaga Alena jangan sakitin dia dan kamu Alena jika kamu sampai di sakitin oleh Oliver langsung bilang aja sama saya ya"

Ucapnya lembut kepada diriku dan aku sangat lega pada saat om Mahendra berbicara seperti itu kepada diriku

"Siap om"

"Ya sudah Alena sudah makan atau belum ?"

"Sudah"

"Baiklah kalau begitu om tinggal dulu sebentar"

"Minta tolong jagain ya Alena"
Ucap papanya kepada diriku

"Baik om"
Dan om Mahendra pergi meninggalkan kita berdua untuk mencari makanan di kantin rumah sakit

"Alena"

"Ya"

"Bisa bantu aku untuk kamar mandi ?"
Ucapnya kepadaku dan benar saja aku kebingungan ini caranya gimana membantu dirinya ke kamar mandi dengan kondisinya yang seperti ini

"Alena"
Ucapnya yang menyadarkan diriku dari lamunanku

"Bisa,aku akan bantuin"
Ucapku yang mau tidak mau karena kalau panggil suster kan lama juga takut Oliver sudah gak tahan lagi nanti malah ngompol kalau kelamaan

"Pelan-pelan Oliver jalannya"
Ucapku memapah dirinya dari barkas tempat tidur sampai ke kamar mandi

"Udah kamu keluar"
Perintah nya kepadaku

My Girl AlenaWhere stories live. Discover now