AITA-40

530 62 3
                                    

Diruang makan, semua orang sudah siap dan duduk di kursinya masing-masing kecuali si bungsu Yeri dan Rose yang masih belum menampakkan diri mereka.

"Irene unnie." Joy memanggil unnie tertuanya.

"Ada apa Joy." Dan sikap Irene terhadap keluarganya sangatlah hangat berbeda saat dirinya di luar dan orang asing ataupun hanya sebagai kenalan.

"Kalian akan honeymoon 1 bulan kan?" Dan semua orang hanya mendengarkan pembicaraan Joy termasuk Aldric suaminya si sulung.

"Kenapa emangnya kau Joy? Ingin ikut juga?" Itu pertanyaan si random Jisoo yang asik memainkan sendoknya menunggu dua adiknya yang belum menampakkan batang hidungnya.

"Aniya." Joy menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Lalu?" Terkadang sikap Joy juga sulit dimengerti.

"Tak ada. Aku hanya ingin bilang bawalah keponakan yang lucu dan imut untuk kami Irene unnie. Hehehe." Joy menampakkan senyum lima jarinya pada mata-mata yang melihat kearahnya.

Belum sempat Irene ataupun lainnya menjawab suara langkah kaki orang menurunkan tangan terdengar di telinga mereka.

Tap

Tap

Tap

Yeri menyapa mereka sebelum duduk di kursinya.

"Selamat pagi Eomma, Appa, unnie, Grandma, Grandma."

"Selamat pagi sayang." Dara tersenyum kearah anak bungsunya, dari semua anaknya hanya anak bungsunya yang masih tetap sama, sikapnya masih sama seperti dulu.

"Selamat Yeri-ah." Daniel dan Hera juga senang dengan Yeri apalagi cucunya itu sangat dekat dengan mereka berdua.

"Selamat pagi adek/bungsu." Unnie-unnienya juga membalas sapaannya.

"Rose mana Yeri-ah?" Mereka yang ingin memulai sarapan terhenti saat mendengar pertanyaan dari Jisoo yang menanyakan keberadaan anggota keluarga mereka satu lagi, kecuali Lisa dan Joy yang memang belum menyentuh makanan mereka sedikitpun, mereka hanya menunggu dia seorang.

Tap

Tap

Tap

Mereka semua mengalihkan kearah suara itu berasal.

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

Orang yang mereka tunggu memasuki ruangan itu dengan wajah khasnya dan hari ini sedikit berbeda.

Rose datang dan bergabung dengan mereka tanpa sapaan, dia langsung duduk di kursinya ditengah-tengah Joy dan Lisa.

Semua mata menatap kearah Rose, pasalnya mereka memliki rencana yang ingin mengantarkan Irene dan suaminya ke bandara, tapi Rose? Seragam militer angkatan laut melengkat di tubuhnya.

"Kamu tak akan mengantarkan unnie mu, Rose?"

Rose hanya melihat kearah Dara tanpa menjawab pertanyaannya dilangsungkan mengambil apapun yang dapat dimakan ke dalam piringnya.

"Rose?" Panggilan Dara kembali, tapi empunya sudah memulai sarapan paginya. Mereka yang melihat Rose mendahului semua orang memakan sarapannya hanya diam lalu mengikutinya dan memakan makanannya masing-masing.

Wajah Dara menampakkan kekecewaan
Adan sedihnya saat sang anak yang masih tidak bisa menerimanya mereka dan masih tetap mengabaikan mereka.

Jiyoung merasa patah hati melihat raut wajah istrinya. "Bisakah saat Eomma mu bertanya kau menjawabnya."

AITAWhere stories live. Discover now