AITA-05

962 74 0
                                    

3 tahun berlalu untuk terakhir kali mereka semua mendapat panggilan dari kedua orang yang mereka nanti akan kepulangan.

Kini 3 tahun juga sudah mereka menantikan panggilan itu di hari yang sama saat panggilan waktu itu.

Semua berada di ruang keluarga dengan orang-orang yang sama saat 3 tahun lalu, bedanya kini anak-anak tersebut sudah ada yang menjadi gadis setelah 6 tahun berlalu.

Telepon yang sama yang menerima panggilan waktu itu terletak di atas meja bersama dengan alat-alat yang lengkap untuk menghubungkan keberadaan dari belahan negara mana panggilan tersebut.

Semua menunggu harap-harap cemas dengan harapan mereka sekarang sudah melewati 2 jam disaat waktu panggilan itu.

Mereka yang menyerah tak mendapatkan panggilan apapun dari tadi tersentak saat suara dari handphone yang mereka nantikan.

Nomor asing lagi apakah ini mereka?

"Halo" mereka menyuruh untuk mengeraskan suaranya untuk membuktikannya sendiri bahwa itu benar.

Taeyong dan Siwon yang sudah siap didepan layar di depannya.

"Dengan nyonya Park?"

Mereka langsung lemas saat suara asing menyapa telinga mereka dan jari-jari Taeyong dan Siwon yang berhenti di atas Laptopnya masing-masing.

"Maaf disini nyonya Kim."

"Ah maaf nyonya Kim, kami salah mendiang nomor Anda."

"Maaf sekali lagi kami tutup sambungannya."

Tut

Dara menghela nafas panjangnya menanti kedua anak itu menghubunginya.

"Tunggu bukankah aneh?"

"Apa maksudmu unnie" Yoona bingung dengan perkataan unnie iparnya apanya yang aneh?

"Tadi orang itu mengatakan salah mendiang nomor Anda, yang berarti itu mereka sudah memiliki nomor Eommanim dari awal."

Jiyoung mengambil handphone didepannya dan melihat nomor tersebut yang sama dengan nomor waktu itu, dan mereka lengah lagi untuk melacaknya.

"Nomor ini sama dengan nomor waktu itu." Perkataan Jiyoung membuat mereka sadar dengan kecerobohan mereka. Kenapa mereka tidak melihat nomor si penelpon tadi?

"Apa kita gagal lagi?" Pertanyaan dari putri kedua dari Jiyoung dan Dara membuat mereka berpikir, apakah gagal?

Bahkan setelah mendengar perkataan Jiyoung tadi Taeyong dan Siwon kembali ke arah gagal namun sama terakhir kali tidak ditemukan.

Drtt drtt drtt

Jennie mencoba menelpon nomor tersebut namun nomor benar-benar tidak lagi aktif.

"Tadi mereka bilang nyonya Park kan?"

Semuanya mengangguk kepala mendengar perkataan Mina anak pertama dari Yoona dan Siwon.

"Bukankah aunty Dara dulu bermarga Park?" Mereka terdiam dengan pertanyaan tersebut, benar kenapa mereka bisa melupakan hal tersebut.

Bahkan Grandma baru menyadarinya sekarang dengan rencananya dulu bersama Halmonie yang menggantikan nama keduanya tanpa ketahuan dulu. Itulah alasan mengapa mereka tidak menemukan identitas si kembar selama ini.

Grandma langsung menyuruh kepercayaan selama ini untuk mencari identitas baru kedua cucunya itu hingga menemukan kedua waktu itu pergi ke Amrik. Namun apakah Amrik itu kecil untuk mencari dua orang diantara ribuan orang disana?

"6 tahun lalu mereka berada di Amrik." Perkataan dirinya membuat semua mata menatapnya.

"Kenapa bisa?" Yoona heran dengan situasi sekarang, anak kecil itu yang umur baru 10 tahun bagaimana bisa pergi sejauh itu?

"Aku sendiri baru mengetahuinya sekarang setelah Juan mencari identitas keduanya."

Kenapa saat mereka mencari sulit untuk menemukan lalu kenapa sekarang mudah untuk sang ibu dan nenek mencarinya?

"Fokuskan pencarian kali di Amrik sekarang, aku tidak tau apakah mereka masih disana?" Keberadaan terakhir yang berhasil ditemukan oleh Juan adalah satu-satunya keberadaan mereka di Amrik.

Panatua kim, Jiyoung, Taeyong dan Siwon mencoba menghubungi semua bawahannya dan koneksinya di Amrik untuk mencari keduanya, namun mereka lupa untuk menanyakan identitas si kembar pada sang ibu dan istrinya dan Grandma yang lupa memberikan juga, bukan lupa tapi sengaja ia tidak ingin identitas keduanya terbongkar, mungkin untuk saat ini. Mereka semua harus mereka penyesalan dan keputusan-asaan atas 10 tahun umur cucunya menderita, tidak semua itu untuk memaafkan perlakuan mereka pada kedua cucunya yang bahkan hampir-hampir merebut nyawa cucunya karena sikap mereka.

Walaupun ia tidak tega melihat bagaimana penyesalan dimata mereka namun ia juga tidak semudah itu atas semua yang terjadi 10 tahun itu.

Amrik?

Seberapa kecil Amrik hingga mereka mudah untuk menemukan keduanya?

Dia tidak pernah mengatakan bahwa semalam mereka sudah berbicara satu sama lain dan merencanakannya hari ini untuk pelajaran bagi semuanya.

Seperti rencana sebelumnya semuanya fokus akan negara Amrik sekarang tanpa menyadari bahwa keduanya tidak berada lagi di sana setelah satu Minggu berlalu. Dan kini kedua anak kembar itu sudah memisahkan diri, bahkan kira keduanya berbeda negara untuk cita-cita dan impian yang mereka kejar.

Jennie bangkit dari tempatnya dan berjalan ke lantai atas tempat kamar di kembar dulu berada.

Dia masuk dengan perlahan dan ya kamar itu sangatlah bersih tanpa penghuni, bagaimana tidak Dara bahkan saudaranya yang lain membersihkannya sekali-kali sekaligus melepaskan rindu kamar tersebut.

Dia melangkah kearah kamar paling pojok yang terdapat kamera dan alat lukis yang digantung diatas pintu.

Cleck

Dia bisa melihat di dalamnya terdapat sofa besar dan beberapa kursi kayu serta di tengah terdapat sesuatu yang ditutup oleh kain putih.

AITAWhere stories live. Discover now