AITA-09

828 56 8
                                    

Pertemuan pertama yang terjadi setelah 8 tahun dimana cucunya memilih pergi tanpa melihat untuk terakhir kalinya Halmonie yang telah pergi untuk selama-lamanya.

Dan dari pertemuan tersebut sudah berlalu 2 tahun dari sekarang. Ya setelah pertemuan tersebut Lisa yang pergi ke negara lainnya tanpa memberitahu sang Grandma akan kepergiannya. Dan Grandma beserta lain yang terpaksa pulang langsung ke Korea karena mengetahui anak perempuannya yang keguguran sebab ketidaktahuan akan kehamilannya sendiri.

Wendy yang memberi tahu sang ayah bahwa ia mendengar dari Grandma Lisa adiknya berada di Swiss dan menyuruh untuk mencarinya di Swiss, namun sayangnya saat itu Lisa sudah pergi ke negara salah satu di benua Asia.

Sama seperti sebelumnya pencarian yang dilakukan Swiss tidak menemukan satupun jejak sang anak hingga membuat setahun kemudian menyerah akan pencarian tersebut.

"Di rumah sakit hari ini akan kedatangan dokter baru Wendy?" Jiyoung sudah menyerahkan rumah sakit tersebut pada anak perempuannya yang sudah menjadi dokter, namun masih dialah pemimpin karena Wendy menolak untuk memimpin untuk sekarang katanya.

"Ya Appa, hari ini bersamaan dengan Ryujin."

Ryujin anak dari Choi Yoona dan Choi Siwon yang bisa disebut sepupunya.

"Siapa nama dokter itu unnie." Joy yang memasukkan makanan kedalam mulutnya.

"Aku tidak mengingatnya, namun marganya Park."

"Park? Darimana dia?" Dara yang sedikit penasaran dengan marga Park tersebut.

"Katanya dia orang Korea tapi sudah lama di luar, dan ini pertama kali dia ke Korea setelah sekian lamanya."

Mereka hanya menganggukkan kepalanya atas penjelasan Wendy.

"Oh ya, dimana Grandma?" Seulgi yang tidak melihat sang Grandma di antara mereka.

"Grandma kalian pergi tadi pagi."

"Lalu Grandpa?"

"Grandpa ke rumah bibi kalian, Ryujin yang meminta untuk mengajarkan dihari pertamanya."

Mereka menyelesaikan sarapan dan dilanjutkan dengan kegiatan masing-masing.

Irene yang kini membantu sang ayah di perusahaan karena dia yang akan mewariskan perusahaannya.

Seulgi yang akan mengecek hotel yang diwariskan padanya.

Wendy yang sebagai dokter di rumah sakit yang pastinya.

Jisoo yang kini disibukkan dengan mahasiswa semester akhir jurusan manajemen dan kembar J yang pertengahan semester. Jennie yang mengikuti jejek sang ibu dan mengambil jurusan desain. Joy yang memilih secara acak dan berakhir di jurusan hukum.

Dan si bontot yang sudah menginjak kelas 12 yang selalu berpergian dengan sang ayah. Dara yang kini hanya sesekali mengecek butiknya.

"Jisoo unnie tunggu." Jennie berlari mengejar sang kakak yang sudah memasuki mobilnya.

"Kenapa Jen?"

"Aku akan pergi dengan unnie saja."

"Joy, bagaimana?"

"Biasalah Jis, apalagi kalau gak berantem karena fashion."

Joy dan Jennie yang sering bertengkar karena fashion lah yang dipake tanpa ijin dari pemilik ataupun makeup lah yang hilang yang mengakibatkan keduanya selalu berdebat.

"Ya sudah ayo."

"Lalu aku?" Joy menunjuk kearahnya sendiri. Ya keduanya jarang membawa mobil yang biasanya menumpang pada sang kakak atau diantara oleh supir keluarga.

"Masuklah."

"Tidak tidak unnie, jangan biarkan dia masuk, kau suruh lah di antar sama supir sana." Mereka tidak heran lagi dengan sikapnya yang benar-benar berbeda di luar yang dingin bahkan sangatlah cuek dan di rumah cerewet minta ampun dah.

"Ih unnie, liat kucing galak itu." Joy mengadu pada unnie pertamanya.

"Ayo jalan unnie tinggal kan saja tiang itu. Wle" Jennie mengulurkan lidah mengejek Joy yang ditinggal oleh dirinya.

"Woy kucing, tungguin unnieee." Joy memasang wajah memelas didepan unnie pertamanya sebab semuanya sudah pergi lebih dulu yang meninggalkan mereka berdua.

"Ayolah." Joy tersenyum dan langsung memasuki mobil Irene yang memang terpakir di depan oleh orangnya keluarga Kim.

.

.

.

"Dokter Park silahkan perkenalkan dirimu."

Dia berdiri dari duduk hingga menarik semua pasang mata melihat ke arahnya.

"Lalice Park, dokter bagian bedah terimakasih."

Semua yang berada disitu sudah mengetahui bahwa dokter baru itu sangat dingin dan irit mengeluarkan suara untuk yang tidak penting baginya.

"Dan dokter Choi."

"Saya Choi Ryujin, dokter bagian bedah terimakasih."

"Selamat datang di Kim hospital dan selamat bergabung bersama bersama dengan kami."

Lisa hanya menganggukkan kepalanya dan duduk kembali di tempatnya. Dan Ryujin di seberangnya.

Tak lama acara sambutan berakhir, Ryujin yang menjadi bawahan Lalice mengingat dia baru saja terjun di dunia perdokteran dan yang semua orang tau dokter Park yang sering dipanggil dokter jenius karena keberanian yang sering dilakukan saat operasi bahkan operasi tersulit pun.

.

.

.

Di kantin kampus kini sudah berkumpul beberapa gadis yang sedang mengisi perut mereka setelah mengikuti kelasnya masing-masing.

"Mina unnie, aku dengar Ryujin hari ini bergabung dengan rumah sakit Wendy unnie."

"Ya, ia dari pagi sudah siap-siap bahkan memanggil Grandpa untuk mengejari nya karena gugup."

"Hahaha, orang yang nyebelin itu akhirnya berhasil menjadi dokter akan penasarannya."

Bukankah Mina anak pertama lalu mengapa Ryujin sudah menjadi dokter disaat sang kakak yang semester akhir jurusan bisnis? Ryujin anak yang penasaran akan banyak hal tanpa sengaja mendengar kelas akselerasi dari temannya hingga ia memilih ikut-ikutan tapi karena kemampuan otaknya jaga cukup bagus hingga tanpa disangka-sangka ia berhasil lulus sebelum kakaknya.

                                                          AITA.....

AITAWhere stories live. Discover now