AITA-16

671 57 3
                                    

Bagaikan disambar petir! Orang yang mereka cari berada dalam satu wilayah, mereka benar-benar dekat dan kini disaat mereka ingin membawanya pulang, mereka kembali hilang.

"Bagaimana bisa cepat ini."

Proses yang membutuhkan waktu sedikit banyak tapi dia hanya membutuhkan beberapa jam!

"Appa, bukankah Lisa adalah orang yang ditunjukkan langsung oleh pemerintah pusat waktu itu." Wendy ingat beberapa bulan yang lalu saat pemerintah pusat yang dapat kerumah sakit yang membuat suatu kesepakatan antara keduanya.

Ya alasan mengapa Lisa tidak menetap di suatu rumah sakit tertentu karena pemerintah lah yang membuat seperti itu. Mereka tidak tau alasan yang pasti tapi memang seperti itulah kejadiannya.

Walaupun ini jam kerja namun kali ini adalah pemerintah pusat, mereka tak mungkin hanya menanyakan satu dua orang saja padanya bukan?

Jiyoung langsung melihat kearah ibunya yang kini mencoba mendiang nomor seseorang.

"Eomma, apakah kau mengetahui dimana mereka berdua." Tak menutup kemungkinan bahwa ibunya mengetahui keberadaan si kembar bagaimanapun saat mereka berada di sini hanya ibunya lah yang mengetahui juga menemui keduanya.

Hera menggeleng kepalanya, dia benar-benar tidak mengetahui keberadaan keduanya sekarang. Dia hanya sekedar tahu akan pekerjaan keduanya ,dimana mereka tinggal, juga nama yang sekarang resmi akan keduanya. Sedangkan yang lainnya, dia tidak mengetahui apapun.

"Dimana anakku berada." Dara berada di anak tangga dengan airmata yang terus mengalir.

"Kenapa kalian belum membawanya pulang, dan kau Jiyoung apa yang kau lakukan." Dara menunjuk ke arah Jiyoung yang kini sudah berada di depan. Keadaan istrinya yang membaik, kini penyakit itu kembali lagi. Orang yang menjadi alasan akan keadaannya sekarang tapi mereka juga obat untuk sang istri.

Dara memberontak di dalam pelukan Jiyoung, dia ingin bertemu anaknya. Lepaskan dia, biarkan dia yang mencarinya.

Hera, Daniel juga semuanya anak-anak Kim kasian dengan keadaan dara bahkan Irene, Wendy, Seulgi dan Jisoo mengalihkan pandangan mereka.

Sayang kembalilah, jadi obat untuk ibumu.

Bohong jika Hera tidak menginginkan kedua cucunya itu kembali ke rumah, bohong jika dia sanggup melihat penderitaan keluarga anak sulung sampai saat ini. Dia bahkan sudah berapa kali mencoba menghubungi keduanya namun tak satupun yang berhasil, nomor keduanya kini berada diluar jangkauan.

.

.

.

Rose meraba-raba kasur disebelah merasa tidak menemukan apapun dia langsung membuka matanya melihat kesamping sudah kosong.

Kemana pergi adiknya?

Rose yang memang selalu menyisakan pakaian dalam saja di bagian atas saat dia tidur di tempatnya sendiri berjalan kearah kamar mandi sebelum melakukan aktivitas liburnya.

Setelah menyelesaikan dan kini dirinya yang harum. Waktu sudah siang saat ini perutnya pasti sudah meminta dimanjakan dengan makanan.

Di dapur dia ingin memasak suatu makanan yang dapat mengenyangkan perutnya sebelum terhenti melihat sebuah piring yang berisi di atas meja makan.

Siapa yang memasak? Lisa? Jangan harap bahkan dia pernah membakar dapur saat keduanya berada di negara orang asing hingga berakhir diusir karena kebakaran yang membesar juga ikut membakar rumah disampingnya. Di usir? Ya, karena itu ketiga kalinya Lisa membakar dapur. Dia kan juga ingin bisa memasak lalu apa salahnya jika dapur itu kebakar.

Rose panik jika dapur si apartemen keberapa mereka kembali terbakar oleh manusia poni yang cita-cita bisa memasak itu.

Dia memeriksa dapurnya AMAN, tidak ada tanda-tanda yang kebakar ataupun rusak.

Kruk

Oke. Dia lapar makanya ke dapur bukan untuk mengecek dapur baik-baik saja di tangannya Park Lalice.

"Ini enak." Rose terus melahapnya sampah habis, saat dia mengangkat piring kotornya selembar kertas langsung terpapar di bawahnya.

"Baby, kembaranmu ini meminta maaf tak bisa menemanimu di hari libur mu. Ini tahun terakhir ku dari hukuman, jadi hari ini setelah pengunduran ku tadi malam aku harus berangkat untuk menemui atasan. Selamat bersenang-senang dihari libur mu. Love you 3000000000000 for my twin."

"Dia sudah selesai?" Rose menanyakan pada dirinya sendiri.

Bagaimana dia bisa selesai begitu awal darinya padahal hukuman lebih awal baginya.

Bersenang-senang dihari libur? Monyet mu. Dengan siapa dia bersenang-senang? Bar? Bahkan dia membencinya. 1 bulan 24 hari lagi. Kemana dia akan pergi?

"Agrhhh kapan hukumanku selesai, aku merindukan habitat ku."

Ayolah dia sendiri sekarang, teman? Semua temannya tidak ada yang di hukum, pasti sekarang mereka sedang bersenang-senang dengan senjatanya.

jika kalian berpikir Lisa seorang dokter genius kalian salah. Nyatanya Lisa ahli dalam masa hukumannya. Juga jika kalian berpikir Rose seorang mayor dalam angkatan darat kalian juga salah.

Kesalahan yang dilakukan bukan, bukan kesalahan tapi karena keputusan tanpa kompromi membuat keduanya harus menjalani hukumannya sudah beberapa tahun belakangan.

Lisa yang mengejar musuhnya sendirian hingga membuat sebuah pedesaan mengalami kerusakan parah juga banyaknya korban yang mengalami luka-luka karena tindakannya. Atasan yang ingin mengeluarkannya tidak semudah itu melepaskan orang yang hebat dalam bidangnya dan berakhir dengan hukuman Lisa yang harus belajar ilmu medis untuk membantu warga di situ dan juga Lisa harus siap berlarian dimana anggota militer angkatan darat melakukan tugas atau pengecekkan kesehatan. Lisa tidak diijinkan untuk menetapkan disuatu rumah sakit tertentu karena ini hukuman bukan profesinya. Setelah 4 tahun masa hukumannya dia bebas sekarang dari bau obat-obatan atau apapun yang berhubungan dengan rumah sakit tapi dia menjadi dokter muda genius yang di kenal oleh para dokter-dokter hebat. Dokter Park.

Rose yang membenci seseorang penghianat, tanpa perintah dia langsung mengelamkan nya ke dalam laut hingga mayatnya terampuh ke permukaan. Pemerintah yang melakukan korupsi tanpa kesepakatan dia langsung menembaknya mati tepat saat melakukan pidato di depan masyarakat saat itu. Satu kelompok yang memaksa memasuki negaranya dengan cara memberontak, Rose yang memang hatinya sudah membeku langsung menghabisinya di pembatas hingga terjadi perang besar-besaran saat itu antara pemberontak dengan anggotanya. Sama seperti Lisa yang tak dikeluarkan dia juga menerima hukuman dari atasannya. Dia pindah pada angkatan darat tanpa pangkat apapun kala itu hingga kini di tahun ke-5 nya dia sudah menjadi seorang Mayor di angkatan darat.

Walaupun keduanya hebat dalam hukuman. Apapun itu hanyalah hukuman bahkan walaupun Lisa menjadi dokter hebat di seluruh negara dia tetap bukanlah seorang dokter. Walaupun Rose yang berpangkat Jenderal itu bukanlah angkatannya. Juga keduanya tidak bersedih hati ketika melepas gelar juga pangkat untuk profesi mereka yang sebenarnya. Walaupun hukuman keduanya melampaui profesi sebenarnya.

.

.

.

"Hah, Lice benar-benar meninggalkanku." Sekarang Rose sudah berada di studio yang mana di dalamnya banyak terdapat hasil dari tangannya juga Lisa.

"Rose?"

Rose bukanlah orang yang seceria Lisa juga bukan sehangat Grandma juga Halmonie nya. Dia hanya manusia yang diberi nyawa dengan wajah datar juga dingin sebagai khasnya seorang ROSANNE PARK.




MASIH MAU LANJUT???




                                                          AITA.....

AITAWhere stories live. Discover now