Thirty Nine.

3K 98 3
                                    

Happy Reading!💅

***

“Lea..” itu suara bunda.

Kalea menolehkan kepalanya pada sisi sebelah kanan dimana Disana ada sang bunda yang sepertinya ingin menghampirinya.

Kalea tersenyum begitu mendapat Pelukan hangat dari sang bunda. Sedikit membuatnya tenang dan sedikit melupakan kekesalannya pada beberapa orang yang tidak suka padanya.

Kalea membalas hangat pelukan bunda ashira nya. “Selamat ya nak” ujarnya dengan tutur kata yang tenang

“Makasih bunda” balasnya sembari menguraikan pelukan keduanya

Di tatapnya sang bunda dengan sorot mata berkaca-kaca, terharu. Tersenyum seraya memberikan ciuman pada pipi sang bunda dengan sayang.

“Ayah di lupain ceritanya?”

Kalea tersenyum geli mendengar penuturan cinta pertama nya, yang tak lain dan tak bukan adalah ayahnya, Ardan.

“Ayah..” sapa kalea menghampiri sang ayah dan memeluk lelaki itu erat

“Selamat ya sayang..ayah bangga sama kamu.” katanya yang mana malah membuat kalea ingin menangis sekarang.

“Lea sayang sama ayah.” gumam kalea masih memeluk ayahnya

“Ayah juga.”

“Jadi istri yang baik untuk Suamimu okay?”  Tanya Ardan sembari melerai pelukan dan menatap tepat di manik mata milik sang putri kesayangan.

Kalea mengangguk dengan senyum tulusnya, semua orang yang berada di sana tersenyum juga kala tak melihat sedikit pun rasa ragu dari jawaban kalea.

“Sudah, sekarang sapa gih mertuamu” kata sang ayah mempersilahkan kalea untuk menghampiri mawar dan Arkan

“Mama, papa,” giliran pada mama mawar dan papa Arkan kini kalea hampiri keduanya

“Sayang..” Suara lembut mama mawar menyambut sang menantu dengan mata berkaca-kaca.

Mawar merentangkan kedua tangannya untuk menyambut kalea ke dalam pelukannya, dan kalea tentu menyambut baik hal itu.

Dia masuk ke dalam pelukan mama mawar dan mendengar penuturan mertuanya yang mengucapkan selamat “Selamat ya sayang..makasih sudah mau menjadi istri untuk shaka.” ucapnya tulus pada kalea

Kalea mengangguk dalam pelukan itu, dia tidak bisa bohong bahwasanya kini ia tengah menahan tangis kala mendengar ucapan mama mawar.

Lalu, tak lama kalea bisa merasakan ada seseorang yang ikut bergabung ke dalam pelukan itu, bergabung memeluk kedua perempuan berbeda usia dengan hangat. “Lea, selamat ya nak..”

Suara papa Arkan.

Kalea kembali mengangguk. “Makasih ma, pa.” Katanya dengan suara yang sedikit bergetar

Terharu karena tidak menyangka ia akan mendapatkan mertua sebaik orang tua Arshaka.

“Sudah, kamu jangan menangis, kami semua sayang sama kamu nak.” Kata papa Arkan mengelus Surai kalea dengan sayang.

“Lea juga sayang sama kalian semua.”

Lalu pelukan ketiganya melerai dan kini hanya tampak senyuman yang menghiasi di bibir mereka masing-masing. kecuali satu orang.

Arshaka.

Lelaki itu masih dengan tampang datarnya. Dan itu mampu membuat papa Arkan berdecak malas

ARSHAKAOnde histórias criam vida. Descubra agora