Nineteen.

3.7K 88 2
                                    

Spesial malam ini
Cerita Arshaka up menemani malam Minggu kalian!
Yuhuuu...


Happy Reading!💅

***

Sinar matahari masuk melalui celah kaca jendela besar di sebuah hotel, menerangi kamar yang semula nampak gelap itu menjadi terang berkat sinarnya

Seorang laki laki nampak belum mau membuka matanya bahkan ketika sinar matahari masuk ke dalam retinanya

Namun lelaki itu tetap bergeming. tidak terganggu sama sekali, dia terlihat tenang dalam tidurnya dengan napas yang teratur

Sebelum mimpi itu kembali datang, mimpi yang selalu menghantuinya tiga minggu belakangan ini.

Dengan mata masih terpejam, lelaki itu meracau tidak jelas, kepalanya menggeleng dengan gusarnya ke kanan dan ke kiri

"ALEA!" Teriaknya tiba-tiba yang mana itu membuatnya terbangun dari mimpi buruknya

Arshaka mengatur napasnya yang memburu, lelaki itu mengedarkan pandangannya seraya mengamati setiap sudut ruangan

Benar. Dia masih disini.

Di Cina.

Arshaka mengusap wajahnya kasar, lagi lagi mimpi itu yang selalu datang padanya, seolah olah mimpi itu sudah menjadi kebiasaannya beberapa minggu ini. Lebih tepatnya semenjak ia berada di Cina. Mimpi yang selalu Menemani Arshaka setiap malam ketika lelaki itu memejamkan mata. Menyapa dengan seramnya yang melebihi bertemu hantu! Mimpi itu tidak mau memberi jeda barang untuk satu malam pun.

Sial!

Arshaka sungguh frustasi jika seperti ini terus! Apalagi ketika mimpi itu datang, maka sudah bisa di pastikan ia tidak akan tertidur setelahnya.

Niat hati hanya ingin memejamkan mata beberapa detik semalam, tidak sampai tertidur, tetapi malah selalu berakhir seperti ini.

Niat yang tadinya hanya untuk memejamkan mata karena terlalu lelah sehabis di hajar habis habisan oleh pekerjaan dan beberapa tumpukkan berkas, harus sirna begitu saja ketika kantuk sudah menyerangnya

Dan tanpa sadar Arshaka malah tertidur. Membuat mimpi itu bebas menyapa tidur lelaki tampan tersebut

Bahkan lelaki itu selalu berharap agar ia tidak bisa tertidur, dengan begitu mimpi sialan itu takkan datang padanya.

Tetapi memang dasarnya manusia itu butuh tidur, makanya harapan itu mungkin menjadi mustahil baginya. Mengingat ia pun sama. sama sama manusia biasa yang membutuhkan yang namanya tidur.

Arshaka menatap jam yang terpasang di dinding kamar hotel seraya mendesah lirih, bahkan ini masih pagi.

Jam 07: 18 Cst.

Mungkin jika ia masuk kantor hari ini, jam 7 merupakan waktu yang pas untuknya bangun di jam segini, tidak terlalu pagi ataupun tidak terlalu siang.

Tapi ini beda! Arshaka sengaja tidak masuk kantor dan untuk hari ini dia berniat mengistirahatkan tubuhnya yang sudah lelah bukan main itu sebelum kembali ke negaranya.

Ya. Waktu tiga minggu yang banyak memforsir tenaganya selama disini rasanya sudah cukup untuk ia bisa kembali ke tempat asalnya

Arshaka sudah menyelesaikan permasalahan dan juga segala tetek bengek yang bersangkutan dengan perusahaan yang berada di Cina ini, ia sudah menyelesaikan keadaan yang sempat kacau itu menjadi normal kembali

ARSHAKAWhere stories live. Discover now