Selamat malam!
up nya kemaleman huhu:(
maaf yaaw!Oke langsung aja yuk!
Happy Reading!💅
***
Akhirnya arshaka berhasil membawa kalea untuk duduk di sampingnya setelah dia bersikeras memaksa perempuan keras kepala itu untuk membicarakan permasalahan keduanya”saya ingin kamu berkata jujur.” intonasi yang di pakai arshaka dalam penyampaian dari ucapannya barusan sangatlah terdengar serius
Sampai sampai membuat kalea takut sekaligus bingung dengan maksud lelaki itu yang menginginkannya untuk berkata jujur.
jujur tentang apa?
“tentang kamu yang ingin menceraikan saya karena kamu sudah memiliki kekasih sebelum kita menikah.” ungkapnya yang seolah bisa membaca pikiran kalea
sudah seperti cenayang saja!
kalea menaikkan alisnya bingung dengan pernyataan dari arshaka barusan, dia memandang sang empu dengan mata sembabnya
hhh! kebanyakan menangis membuatnya tidak leluasa menatap objek di depannya, apalagi matanya yang kini sedikit membengkak membuatnya tidak nyaman dengan perubahan matanya itu.
“jadi benar? kamu memang sudah memiliki kekasih? dan berniat menceraikan saya setelah tau kekasih kamu itu akan menikahimu?” tanyanya dengan pandangan yang sulit di artikan
“itu sebabnya kamu menyetujui ucapan saya ketika di mobil tadi?”
“baik, ayo kita cerai”
Ingatan ketika bibir merah muda milik kalea kembali teringat di dalam bayang bayang pikirannya membuat arshaka ingin mengenyahkan ingatan sialan itu!
Dia gusar setiap kali kalimat itu selalu terngiang di telinganya bagaikan kaset rusak.
”kamu memang menunggu momen ini Alea?
Dadanya bergemuruh kala tak ada sangkalan apapun yang terdengar dari perempuan di sampingnya itu
“kamu menuduh saya seakan-akan saya yang tidak mau terlihat mengecewakan orang tua kita, tetapi kamu sendiri yang ternyata menginginkan hal itu” lanjutnya menatap kosong ke arah depan
Ya. Sejak tadi arshaka memang tidak melihat ke arah kalea ketika berbicara, padahal lelaki itu sendiri yang mengatakan kalau sedang berbicara dengan seseorang tatap orangnya, tetapi sekarang apa? bahkan arshaka terlihat mengalihkan tatapan darinya
Lebih tepatnya menghindari.
Apalagi pertanyaan sang empu yang seolah tidak memberi nya celah untuk sekedar membuka mulut, dirinya terus di cerca dengan pertanyaan-pertanyaan yang bahkan belum ia jawab barang satu pertanyaan pun
Dan kini ia semakin tidak mengerti kemana arah pembicaraan arshaka sebenarnya, kenapa lelaki itu selalu mengatakan kata ‘kekasih’ dan ‘cerai’ ?
Mungkin untuk kata cerai memang masuk akal, karena sebelumnya yang menjadi permasalah adalah kata itu. tetapi yang membuatnya bingung adalah lelaki itu yang selalu melibatkan kata cerai dengan kata kekasih
Apa hubungannya?
”alea, jawab kalau kamu memang tidak menginginkan pernikahan ini, walaupun saya tidak sanggup untuk mendengar itu dari mulut kamu sendiri.” ujarnya yang terdengar pelan di akhir kalimatnya
ŞİMDİ OKUDUĞUN
ARSHAKA
Genç Kız EdebiyatıCerita ini hanya bercerita tentang perjodohan biasa. perjodohan ini tidak memaksa dan tidak ada paksaan. Kedua belah pihak setuju. Hanya karena satu alasan Yaitu "karena mereka tidak ingin membuat kedua orangtuanya kecewa" begitulah alasan kedua or...