Eighteen.

3.9K 94 1
                                    

Sesuai apa yang aku bilang di part sebelumnya, aku double up malam ini!!!


Happy Reading! 💅

***

Arshaka menatap ponsel yang berada di tangannya itu dengan raut wajah yang sulit di artikan, di sana tertera satu pesan yang paling mencolok menurutnya

Di bandingkan dengan pesan lain yang agak penting tentang perusahaan, dan lain sebagainya, pesan satu ini mampu membuat Arshaka teralihkan dari apapun.

Alea.
Ar, aku izin nginap di villa.

Hanya pesan singkat yang berisi pernyataan izin dari istrinya itu berhasil membuat Arshaka menatap tajam benda pipih tak bersalah yang berada di genggaman tangannya itu

Sorot matanya datar. tidak ada rasa senang atau apapun itu yang menunjukkan perasaannya.

Arshaka hanya membaca saja tanpa ada niatan untuk membalas pesan dari istrinya itu barang mengetik singkat sekalipun

Untuk apa?

tidak penting.

Kalea memang sudah pergi dari kemarin kan? lalu untuk apa izin atau memberitahu jika perempuan itu sudah pergi?

Sungguh, hanya sia sia menurutnya. Dia hanya membuang-buang waktu nya hanya untuk sekedar membaca pesan basi itu.

Ya. Walaupun pesan yang dikirim oleh kalea masih baru, baru 1 menit yang lalu malah, tetapi rasanya pesan itu tidak lagi penting untuknya.

Arshaka meletakkan ponselnya dengan kasar di atas meja kerjanya, Hari ini dia ada rapat penting dengan salah satu investor dari Shanghai guna membicarakan kesepakatan kerja sama mereka, jadi, dia tidak mau membuang buang waktu hanya untuk menanggapi pesan basi dari istrinya itu

Tidak mau larut memikirkan bagaimana kondisi istrinya karena tanpa ia memikirkanpun, nantinya akan ada seseorang yang akan memberitahu ia langsung, dan untuk sekarang, Arshaka rasa dia tidak perlu menomor satukan kalea di pikirannya.

Perempuan itu juga sepertinya baik baik saja. berbanding terbalik dengan dirinya yang seolah dihantui oleh sosok istrinya itu.

Setiap hari, Bahkan detik. Mungkin isi pikirannya selalu tentang kalea. bahkan perusahaan yang notabenenya adalah aset yang berharga sekalipun Arshaka menomor dua kan.

Rasanya tidak adil.

Dia dengan segala ke-frustasian tentang kalea dan perusahaan yang sedang bermasalah ini, sedangkan istrinya itu tampak baik baik saja.

Ya, walaupun seminggu kemarin kalea selalu berada di rumah, tidak pernah keluar bahkan hanya untuk sekedar jalan di depan rumahnya.

Perempuan itu benar benar mengurung diri di rumah mewah mereka.

Dan karena itu Arshaka merasa bersalah pada kalea, dia merasa seperti pengecut karena lari dari masalah.

Tetapi, melihat kalea yang kini sepertinya sudah biasa saja, atau mungkin seminggu yang lalu pun, perempuan itu baik baik saja, hanya saja mungkin sedang malas keluar kan?

ARSHAKAWhere stories live. Discover now