ARSHAKA

Twenty six.

Selamat malam...
Aku comeback!!!
Hehehe><

Setelah kemarin' kehabisan ide, akhirnya malam ini aku up lagi!!!*walaupun terlalu malem sih up nya wk

Asli! Rasanya tuh kek udah lama banget aku ga lanjut cerita Arshaka, padahal telat 4 hari doang kan ya?

Dan akhirnya, malam ini ARSHAKA comeback lagi!!

Yeay!!!

Okay terlalu banyak basa basi nya, mari kita langsung baca aja!

Happy Reading!💅

***

Suaminya keras kepala.

Itu yang kalea tahu setelah seharian ini ia terus mencoba membujuk sang suami untuk di bawa ke rumah sakit,
Tetapi jawaban lelaki itu tetap sama, ‘dia tidak mau di rawat di rumah sakit.’

Kalea sudah pasrah untuk terus mengatakan kata yang sama dan mendengar balasan yang sama pula, perempuan itu sudah jengah mendengar Arshaka yang tetap ngotot tidak ingin di bawa ke rumah sakit. Padahal kondisi lelaki itu cukup mengkhawatirkan banyak pihak.

Terutama dirinya!

Dan kini hari sudah sore, mama mawar juga sudah pasrah saja menuruti keinginan anak sulungnya, beliau sudah pulang sepuluh menit yang lalu bersama dengan Zayn.

Dan sekarang, di rumah mereka tinggal lah Kalea, Arshaka yang sedang berada di kamar, dan pak Seno yang berjaga di area gerbang.

Sebelumnya mama mawar sudah menyarankan kalea agar di rumah mereka ada pembantu, beliau juga menawari agar salah satu pembantu di rumahnya di alihkan sementara ke kediaman Kalea dan Arshaka, hitung-hitung membantu kalea selama Arshaka sakit, tetapi yang namanya kalea, dia menolak halus niat baik mama mertuanya itu, perempuan itu bilang, dia ingin mengurus suaminya sendiri, dan soal pembantu, bukankah mereka juga memiliki seorang pembantu? Walaupun jadwalnya memang tidak setiap hari, melainkan seminggu dua kali.

‘Itu sama saja kan?’

Maka, setelah akhirnya mama mawar menyetujui dengan berat hati tolakan sang menantu, akhirnya beliau pamit pulang karena hari yang mulai sore dan juga, papa Arkan yang sudah pulang dari kantor pasti membutuhkan sang istri.

Dan si kecil Zayn, tadinya keukeuh ingin tetap berada di sana, tidak ingin pulang katanya, sosok kecil itu juga mengatakan ingin menginap saja di rumah sang kakak, tetapi mama mawar melarang keras keinginan sang putra karena sudah bisa di pastikan jika hal itu terjadi, maka akan sangat merepotkan kalea.

Dan sekarang, kalea sedang berada di dapur tengah menyiapkan makanan untuk sang suami karena lelaki itu harus meminum obat.

Setelah selesai dengan urusannya di dapur, kalea segera melangkahkan kakinya kembali ke kamar mereka yang berada di lantai dua.

Ketika pintu di buka, di kasur sana, terlihat seseorang yang tengah terbaring dengan selimut yang menutupi tubuh kekar itu sampai batas dada terlihat sedikit bergetar karena rasa dingin yang di rasanya

Hati kalea mencelos dibuatnya.

“Ar, ayo bangun dulu” panggil kalea dengan suara halusnya membangunkan sang suami yang masih belum sadar dengan kehadirannya