33. do you love me?

32 3 0
                                    

Sesudah kepergian Liam, tampak Lu Si yang kemudian masuk kedalam istana sembari mengeratkan jas yang tadi kenakan oleh Liam tersebut. Tampak hidung gadis itu yang terlihat memerah karena kedinginan. Gadis itu pun mempercepat langkahnya menuju ke kamarnya sembari menyuruh pelayan untuk segera menyiapkan air hangat untuknya. Setelah selesai mandi, gadis itu pun langsung tampak terlelap dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya, gadis itu tampak lemas sehabis terkena hujan. Sedangkan disisi lain, terlihat Arga yang diam-diam berdiri dibelakang pintu kamar Lu Si, sedang memperhatikan Lu Si yang tampak terlihat tertidur pulas dengan wajah pucat.

Walaupun pikirannya berkata untuk meninggalkan gadis itu namun hatinya berkata untuk pergi menghampiri Lu Si yang terlihat tertidur pulas. Arga pun menyingkirkan egonya lalu berjalan pelan agar tak menimbulkan suara yang membangunkan gadis itu. Pria itu tampak berdiri sejenak lalu duduk disamping ranjang gadis itu sembari menatap gadis itu dengan tatapan datar. Pikirannya kembali ke kejadian dimana Lu Si terlihat berbincang bersama seorang pria yang dari penampilannya terlihat sangat mewah dan mungkin anak bangsawan. Memikirkan itu membuat emosi Arga memuncak hingga tak sadar mencengkram tangan Lu Si hingga memerah.

Menyadari perbuatannya itu membuat Arga segera melepaskan cengkraman tangannya sebelum membangunkan gadis itu. Tampak pria itu yang memukul kepalanya sendiri sembari menggerutu

"dasar bodoh, apa yang sudah ku lakukan" gerutu Arga karena menyadari tangan Lu Si yang memerah karenanya.

Arga pun mencoba memeriksa kening gadis itu dengan menaruh telapak tangannya untuk memastika suhu tubuh gadis itu dan benar saja dugaanya, rupanya gadis itu demam. Arga pun akhirnya keluar untuk mengambil air hangat yang bertujuan untuk mengompres gadis itu agar panasnya menurun, setelah selesai pria itu kembali meninggalkan gadis itu saat menyadari gadis itu akan terbangun.

Disisi lain, Lu Si yang merasakan sesuatu di keningnya pun akhirnya terbangun dan melihat ada sebuah kain yang menempel di keningnya dan pandangannya beralih ke arah bokor yang berisi air hangat. Gadis itu kembali memegang keningnya yang ternyata panasnya telah menurun. Gadis itu dalam hatinya bertanya-tanya, perbuatan siapa itu

apakah Arga?.

Memikirkan itu membuat Lu Si pun beranjak bangun dari tidurnya untuk menemui Arga namun nihil karena gadis itu tak mendapati keberadaan pria itu dimana-mana. Pria itu seperti menghilang ditelan bumi. Sedangkan orang yang dicari Lu Si rupanya sedang bersembunyi di halaman belakang istana. Tampak pria itu yang duduk menyandar di pohon besar yang berada dibelakangnya. Saat ini ia hanya ingin menghindar dari Lu Si namun niatnya ternyata harus gagal kala Lu Si menyadari keberadaannya tersebut.

Tampak gadis itu tersenyum manis ke arahnya sembari melangkah pelan menuju ke arah Arga namun Arga hanya terlihat balik menatapnya datar, tak ada raut wajah ceria yang biasanya selalu ditunjukan oleh pria itu. Hal tersebut membuat Lu Si mengernyitkan dahinya bingung dengan tingkah laku Arga. Lu Si pun berniat menghampiri pria itu namun justru pria itu menghindar darinya, bahkan sampai membuang mukanya karena tak ingin memandang wajahnya, hal itu sontak membuat Lu Si menganga melihat itu semua sembari berkata pada Arga dengan nada tak percaya

"Arga, jangan bilang kau merajuk padaku" ucap Lu Si dengan nada geli yang dibalas dengan nada sinis dari Arga

"ha, seorang Arga merajuk? mana mungkin" ucap Arga sembari membelalakan matanya karena tak terima dengan ucapan Lu Si

"jika tidak merajuk lalu mengapa kau tampak menghindariku?" tanya Lu Si namun Arga hanya memilih diam dan tak ingin menatap balik Lu Si, tampak pria itu yang lebih memilih menatap ke arah kolam ikan yang berada disampingnya.

Mendengar itu semua membuat Lu Si menggeleng-gelengkan kepalanya menyadari tingkah aneh Arga

"kau marah padaku?" tanya Lu Si

"entahlah, pikirkan sendiri" ucap Arga dengan jutek sehingga membuat Lu Si menahan tawa sedangkan Arga malah terlihat kesal karena menyadari Lu Si yang menertawainya.

Karena kesal pria itu langsung saja melumat bibir gadis itu dengan kasar sehingga Lu Si pun kebingungan lalu mendorongnya

"ada apa denganmu?" tanya Lu Si

"kau itu hanya milikku, jadi jangan pernah berdekatan dengan pria manapun" ucap Arga.

Mendengar itu membuat Lu Si berkata

"oh aku mengerti, jadi rupanya kau cemburu ya karena melihat aku bersama dengan Liam kemarin" ucap Lu Si sembari terus menatap Arga dengan senyum lebarnya namun tak mendapat jawaban apapun dari pria itu

"tenanglah, jangan marah, karena dihatiku sudah terisi oleh seseorang, jadi tak mungkin aku berpaling darinya" ucap Lu Si sembari mengerlingkan matanya ke arah Arga

"siapa?" tanya Arga dengan nada tak suka

"pria brengsek siapa yang kau maksud?" ucap Arga dengan menatap tajam Lu Si

"kasi tau gak ya?" ucap Lu Si seolah sedang mencoba berpikir keras

"jawab aku, katakan siapa pria brengsek yang telah merebut hatimu?" tanya Arga

"sebenarnya dia ada dihadapanku" ucap Lu Si mengecil sehingga Arga harus memastikan ucapannya

"siapa?" tanya Arga memastikan pendengarannya tadi

"tidak ada pengulangan lagi" ucap Lu Si mengerucutkan bibirnya kesal

"aku" tunjuk Arga pada dirinya sendiri namun Lu Si hanya terdiam sembari tersenyum melihat Arga yang tersenyum lebar saat mendapatkan anggukan dari gadis pujaan hatinya tersebut

"tidak mungkin, apa ini mimpi?" gumam Arga yang dibalas cubitan Lu Si sehingga membuat Arga kembali membelalakan matanya sembari berteriak

"INI BUKAN MIMPI" teriak Arga lalu dengan cepat membawa gadis itu kedalam gendongannya dan terus memutar-mutarnya sehingga membuat Lu Si tampak tertawa bahagia melihat raut wajah senang Arga

"aku juga mencintaimu, kalau begitu maukah kau menjadi kekasihku?" ucap Arga serius sembari berlutut dan menggenggam jemari gadis itu dan mengecupnya dan senyumnya pun terpampang jelas diwajahnya kala mendapat anggukan dari Lu Si

"ya, bagus kau hanya milikku" ucap Arga sembari memeluk Lu Si posesif seolah takut akan kehilangannya

"jangan coba berdekatan dengan pria lain, karena aku tak menyukainya" ucap Arga sehingga Lu Si pun menjawab

"ya, ya tuan pencemburuku" ucap Lu Si yang langsung dibalas senyuman Arga.

Tampak terlihat jelas raut wajah bahagia yang ditunjukan oleh Arga tersebut, pria itu tampak menyatukan kening mereka berdua sembari saling menatap satu sama lain dan kemudian tersenyum, matanya menatap matamilik Lu Si yang selalu membuatnya terpesona dan seolah ikut tenggelam kedalam keindahan gadis dihadapannya itu. Arga tampak tersenyum lalu mengecup kening gadis itu sembari berkata

"aku mencintaimu Lu Si, apapun yang terjadi, aku tetap mencintaimu" ucap Arga sembari mengelus rambut panjang gadis itu dengan sayang

"aku juga mencintaimu Arga" jawab Lu Si sembari tersenyum menatap Arga

♤♤♤

9 Januari 2024

Cold Blooded Killer Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz