15. Bandit

49 15 2
                                    

Beberapa bulan berlalu.

Terlihat seorang gadis berkuncir pita itu terlihat sedang berdiri di depan kaca jendela paviliunnya itu sembari menatap kosong ke arah luar, gadis itu terlihat terus memandang ke arah luar dengan tatapan kosong seperti sedang menantikan seseorang namun sayangnya beberapa bulan berlalu tak ada tanda-tanda kemunculan orang tersebut membuat gadis itu pun menjadi resah dan tak nyaman saat memikirkan Arga yang tak pernah lagi menemuinya semenjak kejadian dimana ia menyuruh pria itu untuk menjauhinya

"bukankah aku yang menyuruhnya untuk menjauhiku tapi kenapa aku merasa tak rela kehilangannya, seperti ada perasaan hampa sekaligus kosong dihatiku ini" batin Lu Si sedih saat memikirkan Arga.

Kini tubuh Lu Si tampak menjadi lebih kurus dari sebelumnya dan pipinya pun berubah menjadi tirus karena kehilangan nafsu makan namun itu semua tak menutupi kecantikan yang di miliki oleh gadis cantik itu

dan yang membuat gadis itu terlihat stress ialah hanya tinggal terhitung beberapa hari ia akan segera bertunangan dengan pilihan sang raja namun hati kecilnya menolak untuk menerima permintaan ayahnya tersebut dan lebih parahnya lagi calon tunanga...

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

dan yang membuat gadis itu terlihat stress ialah hanya tinggal terhitung beberapa hari ia akan segera bertunangan dengan pilihan sang raja namun hati kecilnya menolak untuk menerima permintaan ayahnya tersebut dan lebih parahnya lagi calon tunangannya itu terkenal playboy yang suka mempermainkan hati wanita sehinggga membuat gadis itu yang mendengar kabar itu tentunya menjadi risih saat mengetahui sikap pria itu, memangnya siapa yang mau bertunangan dengan si tukang playboy.

Tanpa sadar gadis itu mulai berharap agar ia dapat bertemu lagi dengan Arga namun sayangnya pria itu tak kunjung datang menemuinya dan tak menepati janjinya sehingga membuat Lu Si menjadi kecewa karena merasa dibohongi oleh pria itu yang pernah berkata padanya bahwa ia tak akan pernah membiarkan pertunangan itu terjadi namun malah Arga seolah hilang begitu saja

"tapi memang ini jalan yang terbaik supaya tidak ada yang tersakiti lagi" batin Lu Si yang tak ingin Arga terluka

"aku tidak bisa terus seperti ini" ucap Lu Si lalu gadis itu terlihat mengambil sebuah kertas lalu menulis sesuatu disana dan diletakannya kertas itu di meja riasnya, isi surat itu berisi kalimat singkat yang berbunyi:

ayah maafkan aku, aku tidak bisa menerima pertunangan itu.

Setelah selesai menulis, gadis itu pun dengan cepat segera mengemas semua pakaian beserta barang-barangnya kemudian setelah memastikan keadaan aman akhirnya membuat gadis itu pun dengan mengumpulkan semua keberaniannya langsung segera menyelinap ke luar istana dan meninggalkan sang ayah yang tentu saja tak menyadari kepergian putri kesayangannya itu, entah apa yang terjadi lagi saat ayahnya mengetahui kepergian putrinya.

Setelah berhasil menyelinap tanpa diketahui oleh seorang prajurit pun tentunya membuat hati gadis itu merasa lega namun disisi lain terlihat Lu Si yang saat itu berbalik dan kembali menatap sedih ke arah istana yang selama ini ialah satu-satunya tempat tinggalnya namun keadaan saat ini tak berpihak padanya sehingga Lu Si pun segera meninggalkan istana itu dengan hanya mengenakan jubah putih sederhana yang menutup kepalanya itu namun tak menutup pancaran keindahan gadis cantik itu.

Setelah berhasil menyelinap tanpa diketahui oleh seorang prajurit pun tentunya membuat hati gadis itu merasa lega namun disisi lain terlihat Lu Si yang saat itu berbalik dan kembali menatap sedih ke arah istana yang selama ini ialah satu-satunya t...

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Gadis cantik dan mungil itu terlihat terus berlari dengan tangan mungilnya yang sedang menggenggam tas berukuran besar yang di dalamnya berisi beberapa pakaian, uang dan juga emas yang tentunya untuk mencukupi kehidupan sehari-hari kedepannya namun sayangnya saat ditengah perjalanan tiba-tiba langkah gadis itu terhenti karena terkepung oleh kumpulan para bandit yang tiba-tiba menghadangnya sehingga membuat gadis itu tampak tegang saat menatap wajah sangar mereka.

Tubuh Lu Si pun terlihat gemetar ketakutan saat melihat para bandit itu yang kini mulai mendekatinya dan berniat berbuat jahat padanya, Lu Si pun tampak terlihat ingin mencari bantuan namun sayangnya di tempat yang ia lalui itu sangatlah sepi sehingga membiat mata gadis itu berkaca-kaca sembari memeluk tasnya kuat-kuat

"tolong"

"tolong" teriak Lu Si berkali-kali berharap ada seseorang yang mendengarnya namun nihil karena tak ada tanda-tanda kedatangan seseorang pun yang membantunya sehingga hal itu membuat para bandit itu tertawa terbahak-bahak saat melihat mangsa mereka yang ketakutan

"percuma kau berteriak karena tak akan ada seorang pun yang dapat menolongmu nona manis, sekencang apapun teriakmu walaupun mereka mendengarnya mereka juga takan membantumu dan jikalau ada yang mau menjadi pahlawanmu itu mungkin ia dengan sukarela mengantarkan nyawanya pada kami" ucap bandit itu sembari tertawa

"jangan dekati aku brengsek, dasar menjijikan" ucap Lu Si kasar ketika melihat mereka yang ingin menyentuhnya.

Mendengar ucapan kasar Lu Si bukannya membuat mereka marah malah mereka terlihat gencar mengganggu gadis itu sehingga Lu Si pun akhirnya memutuskan lari menjauhi mereka namun belum ia lari rupanya mereka sudah menangkap gerak geriknya dan tak lama Lu Si pun sudah jatuh ke salah satu bandit yang menangkapnya itu sehingga membuat Lu Si terisak ketakutan

"lepaskan tanganku" ucap Lu Si sembari memberontak sehingga membuat bandit itu yang penasaran dengan wajah Lu Si yang sedari tadi tertutup jubah putih yang dikenakannya melepas tudung jubah itu sehingga wajah Lu Si pun terpampang jelas di hadapan mereka dan mereka pun tampak berbinar saat menatap mangsa mereka itu.

Namun belum sempat mereka menyentuh Lu Si tiba-tiba muncullah sosok berjubah hitam yang mengenakan topeng menutupi wajahnya itu yang dengan cepat mengeluarkan pedangnya dan langsung menyerang sekumpulan para bandit itu yang rupanya belum siap melawan pria itu yang tiba-tiba muncul menyerang mereka sehingga dalam hitungan detik, jalanan itu pun kini terlihat penuh dengan darah para bandit itu.

Melihat darah yang berceceran dimana mana bahkan mengotori jubah putih yang dikenakannya membuat Lu Si hanya bisa terpaku sejenak saat melihat langsung adegan pembunuhan  tragis itu bahkan ada dari beberapa dari bandit itu yang kini kepalanya telah terpenggal berkat pria di hadapannya ini.

Mengetahui bahwa Lu Si yang ketakutan akan darah membuat pria itu dengan lembut menutup mata gadis itu dan membawanya menjauh dari tempat kejadian itu namun sebelum mereka pergi terdengar suara pria itu yang berkata pada seseorang

"bereskan mereka" ucap pria itu pada seseorang lalu segera membawa Lu Si menjauh dari tempat itu.

Setelah beberapa menit terlewati akhirnya pria itu pun melepas tangannya dari mata Lu Si sehingga membuat Lu Si terpaku sejenak saat menatap mata biru milik pria itu yang terlihat familiar dan tanpa sadar membuat Lu Si hendak melepas topeng yang dikenakan oleh pria itu namun malah tangannya dicengkram kuat oleh pria itu yang kemudian berkata

"jangan lancang" ucap pria itu dingin membuat Lu Si tersadar

"maaf jika aku lancang namun kau mengingatkan aku pada seseorang" ucap Lu Si dengan pandangan mata sendu menatap pria di hadapannya tersebut

"oh ya terimakasih telah menolongku" ucap Lu Si sembari tersenyum ke arah pria itu namun pria itu hanya terdiam menatap kosong ke arah Lu Si sehingga Lu Si pun untuk kedua kalinya tenggelam dalam mata indah milik pria di hadapannya itu.

21 Januari 2022

Cold Blooded Killer Donde viven las historias. Descúbrelo ahora