8. Amarah Arga

143 30 6
                                    

Sepulang Arga dari istana, tampak pria itu yang terlihat sedang duduk di teras rumahnya sembari menikmati secangkir kopi panas. Selama ini Arga hanya hidup berdua bersama sang nenek yang sedari dulu selalu setia menjaga dan merawatnya sehingga membuat pria itu sangat menyayangi sang neneknya itu dan untuk memenuhi kebutuhan mereka membuat Arga mau tak mau harus bekerja membanting tulang demi mendapatkan sesuap nasi dan juga sepeser uang yang berguna untuk dapat bertahan hidup kedepannya.

Sikapnya yang pekerja keras itu tentu saja membuat para gadis-gadis di desa tentunya menjadi tergila-gila dengan pria itu, belum lagi wajahnya yang tampan sehingga menarik perhatian para gadis disana bahkan mereka juga berlomba-lomba untuk menarik perhatian dari pria tersebut sehingga pria itu sama sekali tak tertarik pada mereka yang berusaha mendekatinya

Pria itu bahkan dengan terang-terangan menyuruh mereka untuk menjauhinya jika tidak ingin ada yang terluka karena di hati Arga sudah terukir jelas nama Lu Si, seorang gadis yang mampu menduduki hatinya itu dan yang mampu mengubah seorang Arga yang biasanya selalu bersikap dingin dan kasar terhadap wanita yang gencar mendekatinya malah di buat tunduk oleh seorang gadis dan tentu saja itu semua tak berlaku bagi Lu Si malahan ia yang dibuat tunduk oleh pesona sang gadis cantik tersebut bahkan gadis itu juga mampu membuat pria berwajah kaku itu malahan menjadi tersenyum jika bersama Lu Si, sang gadis pujaan hatinya tersebut.

Ketika mengingat Lu Si tentunya membuat Arga menjadi sangat merindukan gadis cantik itu padahal baru beberapa jam yang lalu mereka baru bertemu namun bagi seorang Arga rasanya sudah hampir setahun saja mereka tak bertemu sehingga ia ingin sekali merengkup gadis itu di pelukan hangatnya dan ia ingin sekali mempunyai waktu berduaan bersama gadis itu tanpa harus ada yang mengganggu mereka.

Namun itu semua hanyalah mimpi yang tetaplah mimpi karena mereka di batasi oleh perbedaan kasta dimana Lu Si adalah seorang putri bangsawan namun itu semua tak membuatnya patah semangat untuk mendapatkan hati sang gadis, justru hal itu membuatnya makin gencar untuk mengejar gadis cantik itu.

Tampak pria itu yang kini memejamkan matanya sambil menikmati helaian angin yang datang menyambutnya sembari ia membayangkan wajah Lu Si yang sedang tersenyum lebar padanya sambil menggenggam tangannya erat dan berlari membawanya ke suatu tempat, hal itu membuatnya ikut tersenyum walaupun ia tau bahwa itu hanyalah bayangannya saja namun hal kecil itu membuatnya merasa bahagia.

Lalu tiba-tiba senyuman pria itu pun menghilang saat merasakan adanya aura-aura aneh didepannya sehingga dengan cepat pria itu langsung saja membuka matanya dan benar saja dugaannya itu karena terlihat sang nenek yang kini berada di hadapannya sembari menatapnya aneh lalu sang nenek pun terlihat duduk di samping pria itu sembari menahan tawanya saat melihat wajah Arga yang menahan malu ketika dipergoki oleh neneknya sendiri, terlihat Arga yang tampak salah tingkah sendiri sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal itu saat mendengar ucapan neneknya

"ada apa denganmu hari ini? kau tampak berbeda dari biasanya, apa yang membuatmu tersenyum hm?" ucap sang nenek yang penasaran dengan tingkah aneh Arga yang baru pertama kali di lihatnya itu sedangkan Arga yang tadinya tampak tersenyum sendiri malah dengan cepat merubah ekspresinya menjadi datar ketika di tanyai oleh samg nenek

"aku tersenyum?" tanya balik pria itu pada sang nenek sambil menunjuk dirinya sendiri dan tertawa

"tidak mungkinlah, mungkin nenek salah lihat" ucap Arga sambil tertawa canggung sedangkan sang nenek hanya terdiam sambil menaikkan sebelah alisnya ke atas karena tak percaya dengan ucapan pria tersebut sehingga Arga pun memilih untuk mengalihkan pembicaraan mereka

"oh iya sebenarnya sedari dulu aku ingin bertanya sesuatu padamu nenek" ucap Arga serius membuat sang nenek pun terlihat serius menunggu kelanjutan pembicaraan pria itu namun tampak Arga yang masih ragu-ragu bertanya pada sang nenek mengenai keberadaan orang tuanya karena setiap kali dirinya bertanya mengenai keberadaan orangnya, neneknya selalu saja memilih untuk bungkam dan selalu saja mengalihkan pembicaraan mereka.

Hal itu membuat Arga pun merasa sepertinya ada sesuatu yang sedang disembunyikan oleh sang nenek dan ia pun dapat melihat jelas raut wajah panik dan ketakutan sang nenek setiap kali ia menanyakan hal yang sama sehingga seiring berjalannya waktu muncullah rasa curiga dalam diri Arga mengenai apa yang telah di sembunyikan oleh neneknya tersebut

"apa yang ingin kamu ketahui?" tanya sang nenek ketika melihat Arga yang masih terlihat ragu-ragu

"ini tentang orang tuaku, kumohon beritahukan aku tentang apa yang terjadi pada mereka, mengapa kau seolah selalu menyembunyikan keberadaan mereka dariku? kumohon nenek" ucap Arga dengan nada pilu ketika melihat sang nenek yang kini ingin beranjak pergi meninggalkannya sehingga membuat Arga pun menahan tangan neneknya itu

"APA YANG SEBENARNYA KAU SEMBUNYIKAN DARI KU NEK, AKU BERHAK MENGETAHUINYA"

"DIMANA MEREKA" ucap Arga keras sehingga membuat sang nenek pun terlihat berbalik dan menatapnya tak percaya saat mendengar bentakan dari pria tersebut, sesaat tampak terlihat sang nenek yang melamun

"belum saatnya ia mengetahui semuanya" batin sang nenek kemudian berbalik meninggalkan Arga yang masih menatapnya tak percaya pada sang nenek yang meninggalkannya itu sehingga dengan kesal Arga pun melampiaskan kekesalannya pada tembok yang berada disampingnya itu dan dengan keras memukul tembok itu menggunakan tangannya sehingga darah pun tampak mengalir dari tangannya itu namun tak di pedulikan sama sekali oleh pria itu

Terlihat kini Arga yang mencengkram rambutnya kasar sembari kembali duduk untuk menenangkan pikirannya itu yang kacau dan dalam hatinya bertanya-tanya apa sebenarnya yang telah di sembunyikan oleh sang nenek, ia sama sekali tak mengerti dengan jalan pemikiran neneknya itu hingga mau tak mau Arga pun hanya bisa bersabar menunggu jawaban yang keluar dari mulut neneknya sendiri hingga terlihat seorang gadis kecil yang sedang berlari sambil sesekali tertawa bahagia dengan menggenggam kedua tangan kedua orang tuanya, orang tua gadis tersebut dibuat tersenyum sambil dengan penuh kasih sayang mencium kepala gadis itu dengan lembut.

Arga yang melihat itu pun hanya terdiam dan terpaku, timbul perasaan iri yang menguasai hatinya ketika melihat gadis kecil itu yang dapat merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya itu sedangkan dirinya sama sekali tak merasakan kasih sayang dari orang tuanya itu bahkan ia pun tak mengetahui keberadaan orang tuanya sendiri bahkan yang mirisnya lagi sang nenek seolah dengan sengaja menyembunyikannya dari Arga sendiri sehingga pria itu tampak kesal. Tampak Arga yang terus menatap gadis kecil itu sambil menopang dagunya dan tiba-tiba gadis kecil itu menoleh padanya lalu berlari memeluknya sehingga Arga pun terlihat kaget karena perbuatan gadis kecil itu

"kakak jangan sedih ya, ini aku punya permen enak lohh, kakak pasti suka" ucap gadis kecil itu sambil mengeluarkan permen lalu memberikannya pada Arga sehingga Arga pun tersenyum sambil mengelus rambut gadis itu

"terimakasih ya" ucap Arga pada gadis kecil itu lalu kembali berlari menuju kedua orang tuanya yang sedang menunggunya itu, mereka juga terlihat tersenyum ramah pada Arga sehingga Arga pun balik tersenyum.

.

.

.

20 November 2021

Jangan lupa votenya ya biar author semangat buat ngelanjutin ceritanya

btw gimana sih menurut kalian sama cerita ini, komen dong soalnya penasaran banget😂

oiya kira-kira ada yang tau apa yang disembunyikan oleh neneknya Arga, trus ada yang tau dimana keberadaan orang tua Arga?? makanya jangan lupa ikutin ceritanya terus ya karena nantinya akan ada fakta yang mengejutkan banget yang bakalan terkuak dan buat kalian jangan lupa follow akun aku ya

next???

Cold Blooded Killer Where stories live. Discover now