13. Pernyataan Cinta

85 17 3
                                    

Setelah kepergian raja, tampak Lu Si yang terlihat duduk termenung dengan tangan mungilnya itu yang menopang dagunya, mata jernih gadis itu terlihat berkaca-kaca dengan air mata yang mengalir lalu tanpa sengaja jatuh menyentuh pipi mulus Arga tentunya hal itu membuat hati pria itu sangatlah tertekan saat menyadari gadis itu tidaklah baik-baik saja saat ini.

Terlihat tangan mungil gadis itu memeluk lututnya sendiri sembari menyembunyikan wajah cantiknya itu dan terus saja menangis bahkan bahu gadis itu terlihat gemetar karena tak menerima kenyataan jika ia harus dijodohkan dengan pangeran William yang bahkan belum ia kenal.

Gadis itu terus saja terisak-isak tanpa menyadari jika sedari tadi Arga sedang menatapnya secara diam-diam. Melihat Lu Si yang terus saja menangis membuat Arga pun tak tahan lagi sehingga ia pun langsung bangun dan tentunya mengakhiri sandiwaranya itu dan membawa gadis itu kepelukan hangatnya dan tak lupa mengusap kepala gadis itu agar tenang sehingga hal itu tentu saja mengejutkan gadis cantik itu.

Tampak gadis itu berbalik dan tertegun saat menatap Arga yang saat ini tengah memeluknya, mata gadis itu kembali berkaca-kaca saat menatap Arga yang kini telah sepenuhnya sadar, bibirnya pun terlihat gemetar bahkan suaranya seperti terganjal ditenggorokan karena bingung harus berkata seperti apa seolah semuanya hilang saat menatap Arga, dadanya terasa sesak saat menyadari Arga terluka karenanya

"Arga, maafkan aku, ini semua terjadi karenaku" ucap Lu Si sembari menatap Arga dengan tatapan bersalah dan mata yang berkaca-kaca dan tangan mungil itu terlihar menggenggam jemari Arga sehingga membuat hati Arga tersentuh melihat gadis pujaan hatinya yang mengkhawatirkan keadaannya sehingga membuat pria itu berpikir bahwa ia rela untuk disiksa demi mendapatkan perhatian dari sang gadis pujaan hatinya.

Tampak Lu Si yang menangis sesenggukkan sehingga Arga pun kemudian memegang wajah mungil   Lu Si itu agar tetap menatapnya lalu tangan Arga pun menyelipkan helaian anak rambut gadis itu yang menghalangi wajahnya itu

"lihat aku, ini semua bukan salahmu oke" ucap Arga lembut sembari mengusap pipi Lu Si yang basah karena  air mata gadis itu yang terus mengalir seolah tak ingin berhenti

"kau tau sebenarnya aku melakukan ini semua karena" ucap Arga yang terhenti namun tatapan mata pria itu sangat jelas mengggambarkan perasaan yang tengah ia rasakan

"karena aku mencintaimu Lu Si" bisik Arga kecil sehingga gadis itu pun hanya terdiam dan tak mengatakan sepatah katapun namun terus menatap manik mata biru gelap yang dimiliki oleh Arga, mencoba masuk ke dalam manik mata biru jernih itu yang terasa menenangkan hatinya seperti bagaikan laut yang dalam dan mempesona.

Gadis itu tampak mencoba mencari kebenaran melalui mata Arga yang selalu saja sukses membuat jantungnya itu berdebar keras dan tak bisa ia pungkiri bahwa mungkin ia juga merasakan hal yang sama, ya ia telah jatuh hati dengan pria tersebut namun gadis itu masih saja terdiam dan tak menjawab perkataan Arga sehingga membuat Arga pun hanya menatapnya kecewa

"aku selalu mencintaimu sejak dulu saat kita berdua pertama kali bertemu namun lagi-lagi rupanya ayahmu ingin memisahkan kita berdua lagi" ucap Arga dengan nada dingin dan tatapan mata yang kosong saat menatap gadis itu namun seketika ucapannya terhenti saat mendengar perkataan Lu Si yang terasa menusuk hatinya

"maafkan perbuatan ayahku dan kumohon menjauhlah dariku karena aku tak ingin lagi melihatmu disini, pergilah" ucap Lu Si tanpa menatap Arga sedangkan Arga terlihat tertegun saat mendengar perkataan gadis yang dicintainya itu

"menjauh katamu" ucap Arga dengan tatapan tak percaya sembari menggenggam erat bahu gadis itu sembari mengguncangkan bahu gadis itu untuk sadar apa yang telah ia ucapkan itu

"kau sadar apa yang katakan Lu Si" ucap Arga untuk kembali menyadarkan gadis itu namun Lu Si hanya terdiam dan kemudian berkata dengan singkat

"menjauh" ucap Lu Si dengan tatapan kosong

"kau pikir aku akan menuruti kemauanmu, setelah sekian lama aku kehilanganmu dan saat aku kembali mendapatimu kau malah menyuruhku menjauhimu, itu tak akan terjadi Lu Si karena aku sampai kapan pun tak akan pernah melepaskanmu" ucap Arga sembari menatap tajam ke arah Lu Si

"kau tak mengerti Arga, kita tak bisa bersama" ucap Lu Si seolah menyadarkan Arga dari mimpinya

"sebentar lagi aku akan dijodohkan oleh ayahku, kita takan bisa bersama" ucap Lu Si sembari meneteskan air matanya saat menatap wajah pria itu

"itu tak akan terjadi, tak ada yang bisa memilikimu, takan ada yang bisa mengambilmu dariku karena kau hanyalah milikku Lu Si" ucap Arga terus menatap Lu Si intens membuat gadis itu merasa malu namun ketika kembali mengingat perkataan sang ayah yang mengancam akan menyiksa dan membunuh keluarga Arga membuat Lu Si mau tak mau harus menjauh dari pria itu dan terlihat Lu Si yang membantu Arga untuk berdiri karena takut jika luka Arga akan terbuka lagi sehingga ia pun membantu pria itu

"kau harus pulang Arga" bisik Lu Si ketika melihat sang ayah yang sedang menatap mereka tajam dari kejauhan sehingga Lu Si pun memeluk pinggang kekar Arga untuk membantunya berjalan dan Lu Si pun memutuskan untuk kembali mengantar pulang Arga ke rumahnya, gadis itu tak mempedulikan sang ayah yang terlihat menatap mereka tajam.

Tak selang berapa lama kemudian muncul lah kereta kuda milik sang putri mahkota yang kini berada di hadapan mereka, terlihat Lu Si yang membantu memapah Arga untuk naik kedalam kereta tersebut dan setelah selesai gadis itu pun langsung saja duduk disamping pria itu. Sepanjang perjalanan pun terlihat mereka berdua hanya terdiam sehingga hal itu membuat pria itu berpikir jika sang gadis mengabaikannya. Tampak wajah Arga yang terlihat menahan kesal.

Arga pun terlihat menoleh untuk menatap wajah Lu Si yang berada di sebelahnya itu dan rupanya ternyata gadis itu tertidur sehingga Arga yang tadinya kesal pun malah menjadi tersenyum dan melupakan kemarahannya saat melihat wajah Lu Si yang sedang tertidur

"bagaimana bisa walaupun tertidur wajah gadis itu masih saja tampak terlihat sangat cantik dan segar sehingga membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan terpesona" batin Arga lalu pria itu pun dengan lembut menaruh kepala gadis itu untuk bersandar di bahunya dan pria itu masih saja terus tersenyum oleh karena gadis tersebut. Teriknya matahari yang masuk melalui celah jendela kereta itu membuat Arga dengan sigap langsung menghalangi cahaya matahari dengan tangannya agar tak mengenai mata gadis itu, ia hanya tak ingin hal itu akan mengganggu tidur gadis kesayangannya itu.

1 Januari 2022

Hampir lupa tadi kalo udah tahun 2022 kirain masih 2021🤣🤣

Oiya Happy New Year dan jangan lupa buat vote ya, hitung-hitung hadiah tahun baru buat aku yah😅🙏

Cold Blooded Killer Where stories live. Discover now