'Tnte Ysmin'

itulah satu-satunya kontak yang tersimpan di handphone nya yang memang memiliki nomor handphone sedikit.

setelah yakin, akhirnya sherren menchat kontak tersebut untuk menanyakan alasan ia diliburkan terlebih dahulu.

tak mendapat balasan, akhirnya sherren membiarkan dan mulai melangkah menuju kedapur untuk membersihkan bekas makannya.

karena tak ada kegiatan lain lagi, sherren memutuskan untuk pergi ke kamar dan mulai merebahkan tubuhnya seraya membaca novel yang berada di rak bukunya.


Tafhana Headquarters

pukul 18.25 PM.

kini Elang telah sampai dimarkas dengan kondisi baju yang sudah sedikit kering dan celana yang masih kotor.

Elang memasuki markas Tafhana yang ramai, ia melangkah menuju ruangan khusus ia dan teman-temannya, tak lupa juga mengangguk sebagai balasan kepada anggota lain yang menyapa dirinya.

sampai dihadapan pintu hitam dengan logo sayap malaikat berwarna hitam dan cincin emas diatasnya melekat erat di pintu tersebut.

Elang masuk dengan santai dan melihat teman-temannya yang terlihat menunggu nya dan melihat penampilan nya.

"abis main dicomberan mana lo?" tanya Bagas saat Elang datang dengan penampilan yang basah, rambut lepek dan celana yang kotor.

Elang mengabaikan ucapan Bagas, tanpa kata Elang melangkah menuju kamar pribadi yang terdapat kamar mandi dalam serta segala kebutuhan anggota inti.

"Dia kenapa?" tanya Bagas lagi kepada yang lainnya

"Dia kehujanan" balas Arga yang sedang duduk di single sofa sembari merokok dan kaki kanan nya yang ditumpukan ke kaki kirinya.

"kehujanan? sampai kotor gitu?" tanya cakra yang sama herannya dengan Bagas.

sebenarnya Arga, Jaxson dan Raja juga heran dan penasaran dengan apa yang terjadi kepada Elang.

tak lama Elang keluar dari kamar pribadi mereka dengan kaos hitam dan celana jeans hitam yang terdapat sobekan dikedua lututnya, tak lupa jaket kulit yang membungkus tubuhnya.

Penampilan Elang sangat memukau untuk dilihat, telinga kirinya di tindik, kalung silver melekat dileher jenjangnya dan tak lupa kacamata bulat nya yang semakin menambah kesan sedikit nerd namun sangat bad pada diri Elang.

"lo habis ngapain?" tanya Bagas yang masih penasaran dengan kondisi pertama Elang.

"Mandi" jawaban singkat Elang berikan kepada Bagas yang sekarang memasang wajah masam sembari menyulut sebatang rokok.

"ck bukan itu, maksudnya yang tadi, lo habis ngapain kok celana lo kotor sih?" tanya Bagas gemas dengan respon Elang yang kelewat santai

"gue gak bisa ngendaliin diri gue" balas Elang sembari menghembuskan asap rokok nya keluar

"terus?" tanya Cakra tak kalah kepo dari Bagas

"gue sampai duduk ditanah, karena itu" balas Elang seadanya karena tak akan menceritakan kejadian yang benar-benar membuat nya sedikit malu, namun tak ayal ia merasa nyaman.

"itu apa? ayo terusin" ucap Bagas yang merasa digantung oleh cerita Elang.

Elang hanya mengangkat bahunya acuh dan mulai menghisap kembali rokok nya, sedangkan Bagas dan Cakra berdecak kesal dan mulai bermain game online kembali.

"sherren gak papa?" tanya Arga yang lebih khawatir ke sang pujaan hati daripada sahabatnya.

"basah sedikit" balas Elang yang memang keadaan nya tak separah dirinya.

"syukur deh" balas Arga merasa lega

"gimana masalah markas?" tanya Elang yang mulai membuka topik permasalahan yang terjadi dimarkas mereka.

"gak terlalu kacau" balas Jaxson yang pokus dengan handphone nya saat mendapatkan pesan dari ayahnya yang menyuruhnya untuk pulang.

jaxson mengabaikan pesan tersebut dan tak pulang, ia lebih memilih menginap kembali dimarkas daripada harus kembali kerumah yang seperti neraka dunia tersebut.

"siapa yang nyerang?" tanya Elang

"Malvolia" balas Raja dingin yang duduk disofa pojok dengan memangku sebuah laptop yang memperlihatkan cctv markas yang diserang oleh Malvolia dengan jaket mereka yang terdapat lambang iblis.

Elang sendiri heran lantaran geng Tafhana tak pernah mengusik apalagi mengganggu mereka sedikitpun.

"terus kita harus gimana jax?" tanya Arga yang sedari tadi menyimak dengan Bagas dan Cakra

"Diemin aja, nanti gue ngomong ke bang Bima" balas Jaxson santai dan mulai berjalan ke dapur untuk mengambil minuman soda di kulkas.

yang lain mengangguk dan mulai melakukan aktivitas mereka masing-masing.




Malvolia Headquarters

Pukul, 19.21 PM.

"gimana? beres kan?" tanya seorang pria yang merupakan ketua Malvolia

"beres bos, aman pokoknya" jawab sang anak buah, setelah itu pergi meninggalkan sang bos saat melihat tanda dari sang bos untuk pergi.

"denger kan?" tanya pria itu kepada seseorang diseberang sana yang sekarang terhubung dengan ponselnya

"gue belum puas, pokoknya lo harus hancurin mereka gimanapun caranya" balas seorang perempuan disebrang sana dengan kesal

"gak akan gue lakuin, sebelum lo kasih gue bayaran yang gue mau" balas si pria tajam

"gue usahain" balas perempuan itu yang terdengar tambah kesal

Tut tut tut

panggilan ditutup oleh si pria yang kepalang kesal dengan wanita yang merupakan sepupunya sendiri.

"anjing, dasar jalang" ucap si pria kesal.

ia pun bangkit dan mulai keluar dari markas nya untuk menuju kesebuah club malam.

ia perlu melampiaskan emosi dan hasratnya yang ia tahan sedari tadi.









next?
ini merupakan awal mula konflik yang bakal terjadi di pertengahan cerita.

jadi jangan bosen-bosen ya, kalau ada typo dan kesalahan kata mohon tandain.

janlup vote+komen
maaciww (⁠ ⁠˘⁠ ⁠³⁠˘⁠)⁠♥

I'm not perfect Woman's!! {END}Där berättelser lever. Upptäck nu