00. tambahan 1

19.3K 1.2K 49
                                    

Bisa dibilang ini extra chapter nya.

"Daddy" Panggil seorang remaja yang baru saja turun dari kamarnya, ia juga masih menggunakan baju tidur.

"Good morning baby" Ujar pria paruh baya dengan senyum tipis nya. Mereka adalah Rian dan Regas yang sedang bersantai di hari Minggu.

"Daddy" panggil Rian kembali sembari merentangkan tangannya, Regas terkekeh kecil ia membawa tubuh anaknya kegendongan koala.

"Apa tidur mu nyenyak sayang?" Ucap Regas sambil menciumi pipi gembul Rian. Rian mengangguk ia menyender kepalanya dibahu sang Daddy, ntah kenapa mood nya buruk.

"Hah..." Regas menghela nafasnya, kemarin ia mendengar pertengkaran antara Rian dan Rizal, Rian terus merengek pada Rizal hingga akhirnya Rizal membentak Rian.

Rian merengek ingin pergi menginap dirumah Gara tapi tidak diizinkan oleh Rizal, bukannya apa apa Gara dan Rian sudah beda negara sekarang. Gara bersama daddynya pergi kembali ke masion demon di Amerika Serikat. Bisa dibilang mereka berdua menjadi LDR-an.

Rian sungguh merindukan Gara, ia tidak punya teman sekarang. Masa nya bersama jagibar juga habis, tidak ada Tio disekolah, Tio memilih untuk bekerja dibandingkan sekolah, ia perlu menyambung hidupnya sendiri.

Sedangkan Azka dan Arthur mereka masih berusaha untuk mengincar beasiswa. Rian benar benar sendiri, kemana Ridwan? Ridwan sudah bersama keluarganya sekarang. Rian tidak ingin mengganggu kebahagiaan Ridwan dengan meminta Ridwan untuk kembali.

"Rian" panggil Regas dengan lembut, membuat Rian mendongak menatap daddynya dari bawah. Rian melengkungkan bibirnya lucu, pertanda bahwa ia akan menangis.

Regas  yang hafal dengan gerak gerik sang anak hanya bisa tersenyum kemudian mengecup bibir Rian lembut.

"Don't cry dear." Rian menelusup kan kepalanya pada perpotongan leher Regas.

Tak lama Rion datang, ia segera duduk dimeja makan. Melihat Regas yang menggendong Rian.

"Kenapa dad?" Tanya Rion bingung ia tidak tau permasalahan Rian dan Rizal.

"Adikmu ini sedang rewel." ucap Regas sembari terkekeh, Rion mengangguk kecil kemudian mulai memakan sarapannya sambil membaca buku.

Sedangkan Regas masih menenangkan Rian yang ada di gendongan nya.

Regas duduk dan memangku Rian. Ia mengambil semangkuk sereal untuk putra bungsunya tapi ditolak oleh Rian.

"Kamu harus makan bayi,"

"Makan ini baru minum susu, vitamin dan tidur." Ujar Regas sesekali menghela nafasnya. Tapi Rian masih kekeuh dengan pendirian nya.

Rian lagi GTM

"Huft, Baiklah... Apa yang kau inginkan bayi?" Tanya Regas, Rian menatap Daddynya lama, Regas yang ditatap ikut menatap Rian dan Rion masih sibuk dengan bukunya.

"Daddy ian mau gara tapi abang no no ian ketemu gara hiks ian kangen gara daddy mau telpon telpon gara" Jawab Rian dengan sedikit isakan, Regas mengelus punggung sang putra bungsu lembut. Perhatian Rion teralihkan menatap Rian yang menangis. Lucu sekali, pikirnya.

"Jadi itu yang membuatmu tidak ingin makan, baiklah nanti siang datang keruangan daddy, biar nanti video call gara dan ayahnya" Rian tersenyum puas mendengar jawaban sang Daddy, ia mengangguk kemudian memeluk Regas erat. Sedangkan Rion menggelengkan kepalanya.

"Sekarang kau perlu makan." Ujar Regas memberikan semangkuk sereal yang tadi ditolak oleh Rian. Tapi sekarang Rian menerima nya. Ia mulai memakan serealnya dengan lahap..

Jadi Baby?! Where stories live. Discover now