22. Katanya konflik.

37.4K 2.6K 151
                                    


Mohon dibaca sama akhir.


Kini Ridwan dan Rian sudah menuju di perjalanan pulang, kali ini mereka benar benar berdua di dalam mobil. Ridwan yang merasa bahaya mengancam. Mempercepat laju mobilnya.

Rian sendiri merasa ngantuk dan kelelahan habis menangis' memutuskan untuk tidur

Dor

Satu tembakan melesat kearah ban mobil yang dikendarai oleh Ridwan. Hampir saja mobil Ridwan terpeleset. Rian langsung terbangun.

"Om tembak tembak" Rian bersuara cemas setelah mendengar tembakan dari lawan.

"Hiks om ian takut" lirih nya. Ridwan berusaha tetap tenang dan mengirimkan sinyal terakhir pada kantor keamanan Regas.

"Tuan muda tetap tenang, sebentar lagi ada yang datang" ucap Ridwan menancapkan gas ngueng.

Dua mobil hitam mulai mempepet mobil yang dikendarai Ridwan. Mobil Ridwan terhenti saat ada mobil lawan yang menghadang nya.

Banyak pria kekar yang memakai masker dan menodongkan senjata kearah mobil Ridwan. Rian sudah terisak sedari tadi, Ridwan terus berdoa agar bantuan segera datang.

Tapi apa boleh buat, Ridwan keluar dari mobil karna paksaan salah satu pengawal lawan. Bukan nya takut oleh paksaan tapi mereka menodongkan pistol ke jendela dimana dibawah nya ada Rian.

"OM JANGAN KELUAR" teriak Rian saat Ridwan keluar dan mengunci pintu mobil.

Rian langsung terkulai lemas melihat mereka entah siapa Rian tidak tahu menyerang Ridwan.

Jumlah dari tim lawan sekitar dua puluh orang ditambah dengan senjatanya. Sedangkan Ridwan hanya membawa mental dan fisik.

Bugh

Bugh

Bugh

Pria berbadan kekar itu terus mengeroyok Ridwan tanpa henti, Rian semakin ketakutan apalagi wajah Ridwan sudah banyak dengan luka. Rian yang tak tega langsung keluar dari mobil.

Rian mendekati maut.

"TUAN JANGAN KELUAR" Teriak Ridwan.

Bugh

Bagian belakang kepala Ridwan di pukul menyebabkan Ridwan tak sadarkan diri. "OM RIDWAN" Ucap Rian sambil berlari, mereka semua langsung menuju Rian.

Grep! Tubuh Rian ditahan oleh salah satu orang disana dan langsung disuntik bius, hingga Rian tak sadarkan diri sama seperti Ridwan. Keduanya pingsan.

*

*

*

Demon sudah mendarar di Indonesia, dia segera bergegas menuju masion milik adiknya, Regas.

Di perjalanan Demon terus memantau kegiatan yang dilakukan oleh bodyguard nya.

Dipangkuan nya ada si kecil gara yang masih tertidur karna kelelahan, tubuh nya sangat kurus akibat siksaan yang di berikan Demon, tapi Demon juga yang menyembuhkan luka Gara.

Sekitar dua puluh menit Demon dan Gara sampai dimasion Regas, ia segera turun sambil menggendong Gara ala bridal style. Setelah masuk ada Regas yang tidak berkutik dari laptop.

Salah satu ajudan Demon ikut masuk kedalam masion, "Pindahkan gara ke kamar saya, dan jangan bangunkan dia sebelum saya kembali" ucap Demon mengalihkan gendongan pada ajudannya.

Jadi Baby?! Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz