29. Back to school

26.2K 1.7K 32
                                    


Hari yang indah adalah hari dimana libur sekolah. Sayangnya, hari ini adalah hari Senin, hari dimana anak anak masuk sekolah.

Lupakan tentang hari, mari kita kembali melihat tingkah ajaib Rian dan kawan kawan setelah semuanya disulap menjadi bayi tak ada alasan yang pasti hanya saja karna sang penulis menyukai lelaki yang manja.

Kita tidak bisa merubah takdir, begitupula kalian tidak perlu protes karna semua inti jagibar akan bersikap manja dan cengeng. Ini sudah disesuaikan dengan judul cerita.

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

"Huaaa abang! pokoknya ian ga mau sekolah! sekarang ujian, abang!" Teriak sang tokoh utama yang tak lain adalah Rian Zachary Drexgar. Rian sedang dipakaikan baju seragam oleh Rizal, kakak pertamanya tapi sang adik malah memberontak tak ingin sekolah karna ulangan kenaikan kelas.

"Sssttt diam bayi! Kau bisa mengerjakan sebisamu tak perlu mendrama seperti ini!" Tegas Rizal, ayolah ia sedang memasangkan adiknya gesper tapi adiknya ini malah memberontak seperti oeang kejang kejang.

Rian hanya mendengus mendengar jawaban Rizal, ia belum belajar sama sekali karena kemarin kecapean selesai diurut. Gara dan Ridwan pulang ke Masion mereka masing masing.

Biasanya Ridwan yang menyiapkan dan memasangkan baju untuk Rian, tapi sekarang Rizal yang turun tangan mengurusi adiknya.

"Abang tapi nanti nilainya jelek jelek bagaimana?" Tanya Rian serius, Rizal sudah menyelesaikan tugasnya memasangkan gesper dia menatap adiknya yang manis?

"Tak apa, pulang sekolah kau bisa belajar untuk esok" Rian menatap Rizal dengan tatapan garangnya, bagi Rizal itu tatapan kucing yang menginginkan susu.

"Udah ah hust pergi keluar sana!" Ucap Rian tiba-tiba, Rizal mengelus dadanya sabar, ternyata sikap menyebalkan Rian masih ada.

"Baiklah tapi cepatlah turun" Rian mengangguk sebagai jawaban. Setelah Rizal pergi keluar ia langsung pergi ke kaca untuk melihat penampilan nya.

Apa apaan ini? Rambut di sisir rapi, dan atribut lengkap? Dan jangan lupakan bau minyak telon yang begitu mendominasi. Rian langsung mengeluarkan baju nya dari dalam celana, sekarang ia terlihat lebih keren.

Kemudian membawa buku dan satu pulpen, lalu turun kebawah. Dimeja makan ada Lani yang sedang menyiapkan makanan, ditambah ada Regas bersama kedua Abangnya.

Rian langsung duduk tanpa tersenyum, Rizal hanya terkekeh melihat kelakuan adiknya, sepertinya Rian ingin kembali menjadi badboy sekolah.

"Masukkan baju mu rian" Titah Regas dengan nada yang menusuk, dia sedikit kesal dengan putra bungsunya.

"Ish daddy gatau style!" Jawab Rian dengan asal.

"Style apaan sih cil?" Tanya Rion sambil mengelap bibir rian yang terkena selai coklat menggunakan jempol nya. Rian menatap abangnya Rion dengan kesal. Menjauhkan image dirinya saja.

"Ish kalau pacar rian liat, mau ditaruh dimana muka ian" Ucapnya dengan pelan, Regas semakin menajamkan tatapannya. Rion dan Rizal terkekeh mendengar penuturan itu.

"Memangnya kau punya pacar?" Tanya Rizal, Rian mengangguk semangat.

"Ya punya dong!" Jawabnya bangga Rian yakin bahwa abang datar nya ini tidak memiliki seorang kekasih.

"Emang ada yang mau sama anak kecil seperti mu?" Pertanyaan Rion membuat Rian terdiam, Rizal mengangguk lalu memberikan sebotol susu dalam botol pada Rian.

Jadi Baby?! On viuen les histories. Descobreix ara