10. Pisah nih?

43.7K 3K 11
                                    

Istirahat kedua. Siti dkk memutuskan untuk ke kantin bersama Rian, Tio dan Hilman tidak ikut pergi kekantin kali ini, jadi perlengkapan Rian di titipkan kepada Raisya.

Rian sudah duduk anteng di meja kantin menunggu teman teman nya datang membawa pesanan masing masing.

Tak lama mereka semua datang. datang dengan membawa makanan yang di pesan, ada dua porsi bakso milik Siti dan Vina, rian tampak ngiler melihat kuah baso yang dimakan Siti dan Vina.

"Yu makan" ajak siti dengan lembut tapi penuh semangat, mereka semua mengangguk dan mulai memakan makanannya.

Rian membuka bekal nya, yang ternyata ridwan memberikan ia bekal anak TK, ya nasi yang dicampur rumput laut dan di bentuk layaknya panda, ada sosis yang menyerupai gurita dan telur keju yang didadar tak lupa buah buahan kecil yang di beri tusukan manja lita.

Mereka semua ingin tertawa melihat bekal lucu milik, sedangkan Rian sendiri merasa senang dan memakan makanannya kedalam mulut.

Pipi yang mulai berisi itu mulai bergerak saat rian mengunyah, sekarang mulut kecil itu sudah penuh oleh makanan.

Pipi tumpah nya bergerak maju mundur saat Rian memasukkan makanan nya

Tak lama dari itu Inti Jagibar datang ke meja tempat Rian, Mereka duduk bersama disana. Siti, Raisya, dan yang lainnya dapat merasakan aura mencekam jadi mereka memutuskan untuk pergi dari meja itu.

"Kalian kok tinggalin Ian sih?" Rian menggerutu karena tidak diajak kumpul. Azka menghela nafas nya dan memindahkan Rian untuk duduk di pangkuan nya.

"Kenapa diem?" Tanya Rian kembali yang mulai memasukkan makanan mulutnya.

Tidak ada pembicaraan dimeja itu, mereka semua menunggu Rian menghabiskan bekal nya, setelah habis rian langsung menatap intens semua pemuda dihadapan nya.

Mereka semua hanya bisa menatap Rian dengan tatapan yang sulit di artikan, tadi inti Jagibar berkumpul untuk membahas Gara, ya. Gara bilang ia akan pergi jauh untuk mengurus urusan nya, Gara jga bilang ia akan lulus di sekolah lain.

Mereka semua tau alasannya tapi masalahnya sekarang adalah Rian, Rian sedang tidak baik baik saja baik fisik maupun psikis nya.

"Hiks Abang" tangis Rian di pangkuan Azka sambil merentangkan tangannya menghadap Gara. Gara yang kebetulan di samping azka membawa Rian ke pelukan nya, membiarkan anak itu membenamkan wajahnya di dada nya, tangan kekar nya mengusap lembut punggung sang ketua yang sedang berubah menjadi bayi.

"Gar, saran gw lo jelasin sekarang" ucap Jemi dengan serius, diangguki oleh anggota inti jagibar yang lain.

"Sstt jangan menangis" gara menghapus air mata yang jatuh ke pipi rian.

"Rian dengerin abang,"

"Abang akan pergi besok"

Rian yang mendengar itu malah mengeratkan pelukannya, ia merasa hidupnya tidak akan baik baik saja saat gara pergi

"Jangan!"

Mereka semua menghela nafasnya mau bagaimanapun Rian sangat akrab dengan gara

Gara mengelus pipi mulus itu dengan lembut sesekali ia kecup kepala Rian.

"Kalau abang pergi ian sama siapa" ucap Rian disela tangisan nya

"Ada inti jagibar yang lain" ujar gara jujur saja ini sangatlah menyakitkan

"Hiks.."

"Jangan tinggalin ian~"

"Ian takut, abang"

Mereka semua terdiam mendengar permohonan rian yang singkat namun penuh arti. Rian terus menangis di pelukan Gara, rasanya sangat takut ditinggalkan Gara.

"Kita izin aja, besok kita antar gara ke bandara" ucap azka, berdiri dan menuju kelas rian untuk mengambil tas Rian.

Sekarang mereka semua sudah berada dalam satu mobil tentunya ini mobil Arthur, Rian sudah berhenti menangis karna gara janji bahwa ia pergi hanya sebentar.

"Gar, kalau lo butuh bantuan kita, telfon gua ya, gua akan datang buat nolongin lo" ucap Arthur yang menyetir.

"Thanks, gua titip Rian, setelah gua kembali gua akan bawa Rian buat tinggal di tempat yang jauh" mereka semua mengangguk, semoga saja Rian bisa meluluhkan keluarga nya.

Flashback

Gara membuka pintu apartemen nya dan melihat Daddy nya datang bersama dua bodyguard.

"Daddy ingin lusa." Ujar Demon dengan tatapan tajam nya, gara hanya menghela nafas nya lelah ia mengangguk.

"Daddy sudah pesan tiket nya, kau hanya tinggal datang ke bandara" sambung Demon

"Sampai kapan dad?" Tanya Gara.

"Sampai kau lulus SMA, kita kembali ke sini" jawab demon, Gara mengangguk sudah ia duga.

Setelah itu Demon dan dua bodyguard nya pergi meninggalkan apartemen Gara, Gara menghela nafasnya mulai sekarang ia harus banyak meminum pil penambah darah.

#TBC

dikit dulu yaa heheh

Jadi Baby?! Where stories live. Discover now