18. Seratus

41.2K 3K 70
                                    


"OM IDWAN SEPATU RIAN DIMANA" Jerit Rian sambil berlari menuruni tangga. Keadaan masion pagi hari ini sangat kacau pasalnya Rian akan pergi bersekolah.

Hani yang menjadi kepala maid sudah standby di dapur untuk memasak makanan yang dipesn Rian kemarin. Sedangkan Lani bersiap dengan peralatan sekolah Rian. Tapi tetap saja yang dipanggil oleh Rian adalah Ridwan, padahal Ridwan sedang nyantui di pos.

"TUAN MUDA, SEPATU ANDA ADA DI BAWAH" Jawab Lani tak kalah berteriak sambil mengejar Rian yang berlari.

Saat sudah berhadap - hadapan Rian mendengus, ia sudah mencari sepatunya tapi tidak ketemu!

"Laniii tidak ada sepatunya, Ian sudah carii" Lani menggelengkan kepalanya, ia mengajak Rian membungkuk dan ternyata memang benar adanya, sepatu Rian ada dibawah sofa.

"Ini apa tuan muda?" Tanya lani mengambil sepatu Rian dan memberikan nya, sedangkan Rian sudah cengengesan tak jelas.

"Hehe terimakasih Lani, Ridwan dimana?" Rian menatap Lani bingung.

"Ridwan ada pos, tuan muda sarapan dulu baru ke pos buat dianterin ke sekolah" ujar Lani, Rian mengangguk lalu merentangkan kedua tangannya.

Lani yang paham hanya mengusak gemas kepala Rian, Lani menggendong Rian ala koala, dan Rian menyandarkan kepalanya di bahu Lani.

Saat dimeja makan, sudah ada Regas bersama kedua antek anteknya, yakni Rizal dan Rion. Lani langsung menurunkan Rian di kursi tempat nya duduk dan langsung membungkuk hormat kepada Regas. Regas hanya mengangguk, matanya beralih pada Rian yang sudah menatap binar kearah makanan yang tersedia tentunya itu makanan kesukaan Rian semuanya.

"Lanii ian mau itu" tangan kecil nan bantet nya menunjuk kearah sosis panggang. Lani mengangguk dan membawakan 2 potong sosis ke piring Rian. Rian langsung melahapnya.

Rizal dan Rion sudah mulai sarapan tapi Regas masih menatap perlakuan Lani terhadap Rian, Lani sedang menyisir rambut Rian yang berantakan dengan Rian yang terus mengunyah.

"Rian dengerin Lani, disekolah jangan lari larian nanti capek," Rian mengangguk tanpa menoleh pada lani yang masih menyisir rambutnya.

"Bekal nya dihabisin, jangan jajan sembarangan apalagi beli mie instan," sambung lani, Regas hanya diam dan memperhatikan bagaimana lani menasehati sang bungsu.

"Minum nya juga di habisin, inget setiap 30 menit harus minum!" Lani masih terus mengomel sambil mengikat rambut Rian.

"Susu kotaknya jangan di habisin langsung!" Rian sudah sekian kalinya mengangguk untuk menjawab nasehat Lani.

"Nah udah selesai, tuan muda sangat manis" Rian mengangguk semangat, Regas tersenyum tipis mendengar seruan Lani. Sedangkan Rizal masih sibuk dengan makanannya.

Selesai merapikan rambut Rian, Lani langsung pergi ke dapur. Rian juga langsung menyelesaikan acara sarapan nya dan langsung menghampiri Regas sambil mengadahkan tangannya pada Regas.

"Daddy bekal, Ian mau yang merah uang nya!" Ucap Rian semangat, Regas tersenyum tipis ia berniat untuk menjahili putra bungsunya.

"Minta sama Abang, Daddy ga punya uang" ucap Regas, Rian yang mendengar itu menjadi sedih kasihan sekali daddy nya tidak punya uang.

"Abang" panggil Rian pada Rizal yang masih fokus dengan satu pancake di piringnya.

"Hm" Rian mengadahkan tangannya pada Rizal. Rizal menatap Rian dengan bingung.

"Abang kasih Ian seratus yg warna merah 1 aja, Daddy ga punya uang" ucap nya dengan tatapan polos. Rizal hanya mendengus kesal dengan terpaksa ia membuka dompet tebalnya.

Rion terkekeh kecil, memberi pinjam seratus tidak akan membuat Rizal bangkrut kan?

Rian tersenyum puas kala uang berwarna merah sudah ada di tangan nya. Kemudian ia mendekat ke arah Daddy nya sambil mendongak.

"Ini buag Daddy aja biar Daddy punya uang" ujar Rian sontak membuat mereka terkaget kaget dan heran. Ada apa dengan Rian ini.

Selesai drama bekal itu akhirnya Rian pergi ke pos, biasalah nyamperin Ridwan buat minta di anter sekolah.

Sedangkan di meja makan.

"Agar silahturahmi tidak terputus, adakah seratus, wahai tuan muda?" Ujar Rion mengadahkan tangannya pada Rizal. Rizal menatap nya tajam, dan Regas hanya diam dan menikmati kopi nya.

"Ikan gabus, ikan tongkol, Kalau mau seratus, kerjalah ko--" sebelum ucapan Rizal berlanjut, Rion langsung mencium pipi Abang nya agar kata kata mutiara itu tidak terdengar di telinga nya, ia bergegas berpamitan pada Regas.

Rizal melotot kan matanya, ada apa dengan adik nya ini. Regas sendiri hanya menggelengkan kepalanya, ada ada saja.






#TBC


Gatau males pengen beli truk.

Jadi Baby?! Where stories live. Discover now