33. Hilman tidak sakit lagi

20.3K 1.6K 120
                                    

Jagibar geng motor yang dipimpin oleh Rian, kumpulan anak anak yang kurang perhatian. Salah satunya Jemi, merupakan inti jagibar yang harus berpulang karna penyakit bawaan, yang belum merasakan kebahagiaan dari seorang ayah, tapi tak apa diatas sana ia sudah bahagia.

Semenjak kematian Jemi, Rian lebih banyak diam menghiraukan terguran semua orang.

Sedangkan Hilman dan Tio mereka lebih sering berdua di basecamp dibanding tinggal di rumah. Rian tak masalahkan tentang itu, untuk anggota jagibar lain nya mereka sudah ada tugasnya masing masing.

Azka dan Arthur juga semakin serius dengan jalan yang mereka pilih, mana bisa mereka mengurus jagibar.

Gara? Ia sudah berada di sangkar emas milik daddy nya, yang artinya ia sudah tidak bebas lagi sekarang. Ditambah kaki nya sedang tidak baik.

Pagi ini, tepat seminggu Jemi meninggalkan mereka. Rencananya Rian akan mengundang para anggota untuk berkumpul di basecamp.

Rian bergegas untuk bersiap, setelah kepergian Ridwan yang tinggal bersama ayahnya, hidup Rian semakin sepi Daddy dan kedua Abangnya jarang dirumah karna tugas. Membuat Rian benar benar kesepian, sedangkan Lani? Lani sibuk bersama Hani...

Selesai bersiap ia segera memesan ojeg online, Rian yang bersedih tak ada yang menemani dirumah, kalau begini kenapa daddy dan abangnya selalu ngasih harapan ke Rian? Mereka selalu bilang seakan-akan Rian adalah prioritas nya.

"Rian gapapa rian ketua geng harus kuat" ucapnya didalam hati.

Rian sudah sampai di basecamp ia langsung masuk, disana Hilman sedang berbaring dipangkuan Tio. Keadaan Hilman benar benar mengkhawatirkan sepertinya anak ini selalu melupakan makan, buktinya ia kurus sekali.

"Hilman kenapa yo? Pucat banget" Ucap Rian melihat Hilman yang tertidur dengan wajah yang pucat.

Tio hanya menunduk sedih ia bingung sekaligus takut sekarang. Rian duduk disamping Tio mengusap punggung sempit Tio sambil mengucapkan kata penenang.

"Hilman kena kanker, udah stadium akhir" Rian terdiam, Tio pun tak bisa berkutik ia ingin menangis sekarang.

"Kita bawa hilman ke rumah sakit sekarang ya?" Tanya Rian yang akan menelfon taxi.

"Tio ga ada uang buat bayar rumah sakit, uang tabungan hilman abis bayar obat nya" Ucap Tio sedih, Rian merasakan kesedihan kedua temannya.

Tio yang baru mengetahui fakta kalau ia merupakan anak perselingkuhan sang papa langsung keluar dari rumah tanpa membawa sedikitpun uang, sekitar 3 hari sesudah itu jemi meninggal papa Tio langsung jujur.

Ditambah sekarang Hilman baru bilang bahwa ia terkena kanker otak yang sudah berada di stadium akhir.

Rian merasa gagal menjadi ketua, andai saja ia tidak kecelakaan mungkin sekarang ia mengetahui permasalahan permasalahan yang dialami anggotanya, kenapa baru sekarang? Ah entahlah...

"Gapapa pakai uang rian" jawabnya, Tio mengangguk Hilman butuh pertolongan sekarang.

Sekarang anggota jagibar sudah berkumpul kembali, mereka masih dibalur kesedihan sudah mendapatkan kesedihan kembali.

Hilman sudah terbaring ditempat tidur nya, rambut Hilman juga semakin rontok. Rian menunggu chat dari daddy nya tapi nihil Regas tak memberikan kabar sama sekali.

Tio berdiri disamping kasur Hilman tanpa bergeming, ia menunduk, tuhan Tio tidak siap jika harus menerima kepergian Hilman terlalu sakit untuk ditinggalkan...

Tak ada yang memberitahu pada keluarga Hilman tentang Hilman dirumah sakit, Arthur dan Azka memang belum mengabari keluarga Hilman.

"Hilman sakit ya?" Ucap Tio lirih, ia sudah berada dipelukan Rian sekarang.

"Ssstt"

Hilman membuka matanya, ia melihat sekeliling, ada Azka Arthur yang menunduk, Rian yang sedang menenangkan Tio.

Hilman tersenyum tipis, mereka beralih menatap Hilman dengan diam. "Boleh panggil keluarga Hilman kesini?" Tanya Hilman dengan suara yang sangat kecil, Azka mengangguk tanpa menjawab ia segera menelfon kedua orang tua Hilman.

~~~

Hilmanio Abirama namanya, anak bungsu dari Mahendra Abiyaksa dan Monata Erlina. Hilman memiliki satu orang kakak yang bernama Haris Abimana.

Awal kisahnya dibenci oleh keluarga saat Hilman berusia 3 tahun dan Haris berusia 5 tahun. Kala itu Haris dan Hilman sedang bermain seperti biasa. Tapi saat itu Haris dengan sengaja mendorong Hilman yang baru berusia 3 tahun, Hilman yang terjatuh langsung menyerang Haris dengan mainannya.

Haris terkena lemparan mainan mobil mobilan Hilman dikepalanya membuat Haris berdarah, dan menangis, tangisan sang putra sulung menggema di seluruh ruangan.

Mahendra yang kerap disapa hendra langsung berlari menghampiri anaknya dan menggendong Haris. Terkejut melihat kondisi sang putra sulung yang berdarah.

"Sayang? Kenapa?" Tanya Erlina menghampiri mereka. Hilman hanya bayi mungil yang tau apa apa ia hanya meluapkan kekesalannya pada sang Kaka.

"Hiks papi mami nio pukul aku pakai mobil itu" Tangis Haris, Hilman menatap mereka dengan tatapan polos nya. Sedangkan Mahendra menatap Hilman dengan tajam membuat anak itu menundukkan kepalanya.

Hilman yang dipanggil Nio saat kecil, semenjak kejadian itu Hilman benar benar tidak diurus Erlina dan Mahendra karna memang saat mengharapkan anak kedua mereka menginginkan bayi perempuan tapi yang lahir bayi laki-laki yang tak kalah menggemaskan seperti Hilman.

Hilmanio merubah nama panggilan nya menjdi Hilman menurutnya nama Hilman sangatlah sangar dan gagah, walau nyatanya ia masih sering terisak saat sang mami atau ibu memarahinya di meja makan.

Mahendra, Erlina dan Haris sudah datang kerumah sakit. Adakah rasa penyesalan diantara mereka? Nyatanya belum ada, mungkin nanti tunggu saja.

Hilman terus tersenyum kearah mami papi dan kakaknya. Ia sudah lama tidak bertemu mereka. Diraihnya tangan Erlina membuat Erlina sedikit terkejut.

"Ini nio, nio minta maaf karna nio kakak selalu terluka, sekarang nio yang sakit nio tau mami dan papi benci orang sakit, maka d-ari iu nio izin pamit. Maafin nio yang udah lahir Pi... Mi..." Ucap Hilman dengan lirih, ia mulai memejamkan matanya tanpa menunggu jawaban dari kedua orangtuanya. Tubuh nya sudah dingin, wajah putih nya pucat.

Hilman telah tiada.

Mereka semua yang ada di rumah sakit terdiam, ada apa dengan semua ini? Kenapa tuhan mengambil Hilman dari genggaman mereka? Tolong.. sadarkan mereka bahwa ini mimpi.

Tapi kenyataannya, Hilman benar benar menyusul Jemi. Bukankah ini yang dinamakan teman dunia dan akhirat? Hm....

Tio menangis sejadi jadinya, melihat Hilman yang akan dikebumikan. Tak percaya namun inilah takdirnya sedangkan Rian? Ia tak bisa bergerak sama sekali, ia harus ikhlas untuk kedua kalinya.

Hilmanio Abirama (RIP)
15 September 2004 - 16 Mei 2020

Selamat beristirahat Hilman, sekarang tidak akan ada rasa sakit yang melanda, tidak ada lagi obat yang pahit, dan tidak ada lagi rasa sakit hati karna dimarahi di meja makan. Sekarang kau sudah tidak sakit lagi anak baik.

#TBC

Mau Andrew apa Gara dulu?


Yang jadi ubi nya hehehe canda

Segini dulu!


Jadi Baby?! Where stories live. Discover now