Chapter 26

23.3K 2.1K 346
                                    

Dua hari lalu Frey menginjakan kakinya lagi ke Indonesia. Setelah ia ditarik Abian malam itu, paginya ia harus terbang kenegara asalnya Thailand karna neneknya masuk rumah sakit.

Pria manis itu harus cuti beberapa waktu dan sekarang melanjutkan tugasnya sebagai pertukaran mahasiswa.

Sedikit banyak, ia sudah mendengar kabar soal masalah pamannya Bara dan Angkasa.

Ia mengendus kesal ditaman kampus, semua orang memanggilnya cantik, hal itu sungguh membuatnya muak.

Sambil ngedumel dengan bahasa Thaiand ia menendangi kerikil kerikil kecil yang menghalangi langkahnya.

Tak lama ia melihat Angkasa bersama Aldi dan satu lagi temannya yang belum ia kenal.

"Aldi, Angkasa.....!" Panggilnya dengan berlari menghampiri ketiganya.

Frey yang friendly itu langsung memeluk Aldi  juga Angkasa sejenak.

"Nenek lu sudah sembuh?" Tanya Aldi.

"Sudah Al, makanya gue balik lagi kesini" lalu matanya beralih kepada Angkasa. "Sa-"

"Maaf buat kekonyolan gue waktu itu ya Frey, gue gak tau lu cuma ngerjain gue"

Frey tersenyum sambil menepuk pundak Angkasa. "Gak apa apa, harusnya gue yang minta maaf karna gak ada di samping lu kemarin"

"Ilih, cowok modelan kek lu sok sokan mo nolong, yang ada lu nangis kejer ikutan diteror kemaren" celetuk Faas yang mana dapat keplakan manis dari Aldi.

"Lu siapa beraninya ngatain gue?" Lawan Frey tak terima.

"Gue" ucap Faas sambil menunjuk dirinya sendiri. "Kenalin. Gue Faas, orang yang bayarin drama race lu sama Angkasa kemarin" ucapnya dengan nada sombong. Namun memang ada yang disombongkan dari Faas.

Frey berbisik pada Aldi "bener Al?"

Aldi mengangguk. Pasti Faas orang kaya dan tak bisa ia lawan dengan mudah meski kata katanya menyebalkan.

"Udah jangan diambil hati mulut Faas emang udah kek gitu dari lahir, maklumin ya" ucap Aldi.

"Anjing lu Al" umpat Faas.

"Tuhkan"

Frey tersenyum kemudian menjulurkan lidahnya pada Faas.

Faas membalasnya dengan kepalan tangan yang mana itu hanya main main semata.

"Udah udah. Oh ya Sa, lu pengen makan apa?" Tanya Aldi.

"Apa aja Al, gak usah nanya gue dulu, gue makan semua kok" ucap Angkasa bohong, ia hanya tidak ingin merepotkan teman temannya.

"Gak usah sok sokan lu, gue tau rasanya bunting kek apa" ucap Faas.

"Loh. Lu hamil Sa? Anak pak Bara?, terus kalian cerai gitu? Terus nasib anak kalian gimana?" Kaget Frey. Jujur dia sendiri kaget mendengar hal besar ini.

"Frey, aku tau anak ini ada setelah cerai sama pak Bara, lebih baik lu jangan kasih tau pak Bara ya, gue gak mau kejadian kemarin terulang kembali. Gue gak mau" ucap Angkasa dengan mata sedikit berkaca kaca. Ia masih melawan rasa traumanya ditambah kehamilan dan perpisahannya dengan Bara. Sungguh tak mudah bagi diposisi Angkasa saat ini.

Faas yang paham merangkul pundak Frey untuk berjalan lebih dulu dan Aldi  yang menepuk punggung Angkasa mengikutinya dari belakang.

Faas mengajak semuanya ke tempat barbeque, karna tadi ia tak sengaja melihat Angkasa menikmati acara mukbang barbeque itu di HP nya.

Dan benar saja, dia yang paling lahab memakan dagingnya dan itu cukup membuat semuanya lega, setidaknya banyak asupan gizi dan protein yang masuk kedalam tubuhnya.

Angkasa (End)Where stories live. Discover now