Chapter 14 😜

43.8K 2.8K 281
                                    

Readers gue ternyata bandel banget yah..... masih gda 5%nya yang mau vote dan komen.

Oke kalo itu yang kalian mau.....😏😏

Nikmati aja selagi gue baik 😏😏








.

Angkasa terus bersembunyi dibelakang punggung Bara sepanjang acara. Bahkan untuk sesi fotopun Angkasa masih menyembunyikan wajahnya.

Seluruh keluarga Bara sebenarnya tak masalah dengan sikap Angkasa, mereka malah cenderung gemas dan ingin lebih akrab dengan menantunya itu.

Namun karena insiden memalukan itu, Angkasa meminta pulang lebih cepat dengan Bara.

Disisi lain Angkasa terkadang senyum senyum sendiri mengetahui Bara tak ada niatan untuk menikah lagi.

Akhirnya Angkasa bisa tidur nyenyak setelah beberapa hari dihantui soal Bara.

Sampai sampai Bara yang sudah bersiap ingin menghajar istrinyapun mengurungkan niatnya melihat Angkasa tidur begitu pulasnya.

Bara duduk disamping remaja itu dan memandanginya penuh rasa cinta.
Ada rasa khawatir jika Angkasa mengetahui masa lalunya dan Angkasa akan meninggalkannya.

Dipernikahan Mikasa, Bara tak sengaja melihat sosok yang pernah mengisi hatinya selama bertahun tahun.

Namun semua itu sudah menjadi masa lalu, dan masa depannya adalah Angkasa.

Bara sudah menutup hatinya setelah Angkasa masuk kedalam hidupnya.

"Saya takut kamu akan ninggalin saya Sa" Bara mencium punggung tangan Angkasa cukup lama lalu menyusul Angkasa kedalam mimpinya.

.

Dikampus.

Faas dengan berkacak pinggang menunggu Angkasa yang langsung menyapanya dengan senyum secerah matahari.

"Pagi Faas"

"Pagi pagi ngent*t pale lu"

"Astaga Fa, frontal banget se mulut lo"

"Gimana gue gak frontal kalo gue punya temen bego kaya lo"

"Gue" tunjuk Angkasa pada dirinya sendiri.

"Pake nanya lu" kesal Faas.

Angkasa tidak peduli, ia membawa Angkasa kekelas paling pojok dan duduklah keduanya didikursi bawah jendela.

"Fa, lo tau gak, pak Bara gak jadi kawin lagi" senang Angkasa.

Mendengar itu, Faas memutar bola matanya malas.

"Gue udah tau. Lain kali mending lo nanya dulu dah, nih ya.....asal lo tau, bayar orang itu gak murah sat"

Angkasa nyengir dengan sahabatnya itu. "Suami lo kan kaya Sa, mana kerasa uang segitu"

"Mau dua rebu pun duit tetep aja duit, lo pikir gue sama lo bisa nyetak duit sendiri!" Kesal Faas sambil menyilangkan kakinya.

Angkasa menggeleng,

"Udah ah, mending lo pijitin punggung gue, darah tinggi gue punya temen kek lu"

Angkasa memincing tajam namun, tangannya terulur menuruti perkataan Faas.

"Btw, makasih lo udah mau bantuin gue"

"Iya iya, tapi lain kalo lo jangan ceroboh, nanya dulu, jangan narik kesimpulan sendiri"


.


Entah apa yang merasuki Angkasa, setelah pulang nongkrong dengan Faas juga Aldi, ia pulang keapartemen Bara dengan bersenandung kecil.

Angkasa (End)Where stories live. Discover now