Chapter 21 😜

37.5K 2.3K 252
                                    

Setelah puas bercengkrama dengan para sahabatnya Angkasa tiba tiba dihubungi Abian untuk ikut balapan malam ini.

Membaca pesan itu, Angkasa langsung tersenyum bahagia, karena dirinya akan berpacu adrenalin kembali dengan Abian.

"Al gue dijemput temen, lo balik sendiri bisakan?"

Mendengar itu Faas dan Aldi mengrenyit heran dan saling tatap.
"Iya, gue bisa" jawab Aldi.

10 menit kemudian, Abian datang dengan motor sport miliknya. Dan berhenti tepat didepan tiga remaja seumurannya berdiri didepan pagar yang menjulang tinggi menatap dirinya.

Dengan terpaksa Abian membuka helmnya dan menyapa Faas dan Aldi.

"Buseeeet ganteng cok" bisik Faas pada Aldi.

Aldi melirik sinis Faas "Fa lu ganjen banget se" balasnya dengan berbisik.

"Anjing!" Umpat Faas yang terdengar jelas.

"FA!" Peringat Aldi. Pasalnya Abian terlihat salah paham.

"Eh maaf, maksud gue, gue lupa kasih makan anjing gue didalem" elak Faas sambil sedikit tersipu.

"Emang lu punya anjing Fa, kok gue gak liat" tanya Angkasa yang langsung dapat keplakan manis pada pundaknya dari Faas.

"Gue Faas" ucap Faas sambil tersenyum canggung.

"Gue Aldi"

"Abian" jawab Abian memperkenalkan diri kemudian ia masih sedikit heran melihat perut buncit Faas.

Jika itu Angkasa pasti akan tampak lebih menggemaskan. Abian mengulum senyumnya meski hanya membayangkannya saja.

"Fa, Al gue balik duluan ya" pamit Angkasa yang sudah naik keboncengan motor Abian.

Setelah Abian pergi, keduanya saling tatapan kembali dan membuang nafasnya secara bersamaan.

"Baru aja tu anak kita ceramahin" keluh Angkasa.

"Gue punya ide Fa, keknya Angkasa butuh dorongan ekstrim biar mau ngomong sama pak Bara"

Aldi membisikkan rencananya padahal disana hanya ada mereka berdua.

"Lo yakin Al?"

Aldi mengangguk yakin lalu menghubungi pak Bara.

Mendengar istrinya ingin bersama Abian lagi, kesabaran Bara kini sudah berada dipuncaknya.

Angkasa berhak marah marah dan protes dengan masa lalunya. Tapi tidak dengan cara bersama orang lain.

Bara sangat tulus mencintai istrinya itu sejak awal dan tidak ada yang boleh mengambil darinya.

.

Malam hari. Di race sudah tampak ramai dengan penampilan para atlet free style yang membuat jantung para penonton berdebar.

Angkasa tak bergenti berguman kagum dan tersenyum melihat aksi aksi itu.

"Mau coba?" Tawar Abian.

"Emang kamu bisa?"

Abian menggenggam tangan Angkasa untuk memakaikannya atribut pengaman dan ikut kedalam pertunjukan dengan Angkasa yang memeluknya erat tentu saja.

Jika atlet yang lain tampak membonceng wanita sexy.

Abian sang bintang utama membonceng Angkasa yang mana itu terlihat lucu dan menjadi pusat perhatian.

Angkasa terlihat takut namun lama lama ia menikmatinya.

Dibarisan penonton, ada Bara yang menonton dengan Frey. Tak nampak sedikitpun senyum diwajahnya. Matanya hanya tertuju dengan Angkasa yang memeluk erat Abian.

Angkasa (End)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora