10. saling mengalah

2K 111 0
                                    

___________________
______________________
____________
Sekilas pukul delapan pagi, Nazira dan teman-temannya sedang duduk santai di depan asrama.

"Zira,kamu dipanggil Gus Syaqil," ucap salah seorang santriwati. Nazira merasa terkejut sekaligus bingung, ada apa tiba-tiba Gus Syaqil memanggilnya?

"Kenapa ya aku dipanggil? Aku bikin salah?" Tanya Nazira. Santriwati itu menggeleng pertanda tidak tahu.

"Yaudah makasih ya." Gadis itu segera bangkit dari duduknya dan berjalan menuju Ndalem. Sesampainya di sana,ia mengetuk pintu Ndalem.

"Assalamualaikum," salam Nazira sembari terus mengetuk pintu. Tak berselang lama, seorang laki-laki bertubuh tinggi membuka pintu Ndalem.

"Waalaikumsalam warahmatullahi Wabarakatu," jawab laki-laki berhidung mancung itu.

"Dipanggil siapa? Abi atau Farzan?" Tanya seseorang itu yang tak lain adalah Gus Farhan. Suaranya terdengar sangat dingin menusuk indra pendengaran Nazira.

"Gus Syaqil," jawab Nazira singkat. Gus Farhan mengangguk mengerti. "Abi di dalam." Lelaki itu hendak beranjak pergi, namun langkahnya tertahan oleh suara Nazira.

"Kenapa Gus?" Tanya Nazira. Gus Farhan yang hampir melangkah pergi pun memutuskan untuk berbalik badan. Kening lelaki itu berkerut heran. "Apanya yang kenapa?"

"Kenapa dari kemarin Gus Farhan menghindari saya?" Tanya Nazira. Gus Farhan menghembuskan napas kasar. "Saya hanya ingin berubah. Saya tau jika selama ini hal yang saya lakukan itu salah, tidak seharusnya saya terlalu dekat dengan wanita."

Nazira memerhatikan gelagat aneh Gus Farhan. Tampak jelas jika lelaki itu sedang menyembunyikan sesuatu.

"Bohong. Jujur saja, apa alasan Gus Farhan menghindari saya?"

"Saya sudah bilang jika saya ingin berubah."

"Gus..."

"Apa ada yang ingin dibicarakan lagi? Jika tidak ada saya permisi. Saya sibuk. Assalamualaikum." Gus Farhan melenggang pergi dari sana.

"Waalaikumsalam," gumam Nazira.

Gus Farhan melangkah dengan langkah yang berat. Sesungguhnya ia tidak tega bersikap seperti ini kepada Nazira.

"Maafkan saya Zira, kita tidak bisa lagi dekat seperti dulu," gumam Gus Farhan.

Sedangkan Nazira, gadis itu menatap penuh curiga kepergian Gus Farhan.

"Aku tau, kamu pasti sedang menyembunyikan sesuatu dariku Gus." Walaupun masih penasaran tapi gadis itu akhirnya memutuskan untuk melupakannya dan masuk ke Ndalem.

"Assalamualaikum Gus," salam Nazira.

"Waalaikumsalam warahmatullahi Wabarakatu," balas Gus Syaqil yang tengah duduk di sofa ruang tamu. Nazira berjalan menghampiri Gus Syaqil.

"Ada apa Gus Syaqil memanggil saya kemari?" Tanya Nazira.

"Duduklah Nazira," titah Gus Syaqil. Nazira mengangguk, gadis itu mengambil posisi duduk berhadapan dengan Gus Syaqil.

"Jadi begini Nazira. Seperti yang kita ketahui bersama, penampilanmu kemarin benar-benar membuat semua orang terpukau termasuk saya pribadi. Jadi tujuan saya memanggilmu kemari karena saya ingin mendaftarkan kamu untuk mengikuti lomba tilawah antar pesantren. Bagaimana menurutmu?" Jelas Gus Syaqil.

"Mohon maaf sekali Gus, kemarin saya hanya ingin berpartisipasi untuk memeriahkan acara milad pesantren. Saya tidak ada maksud buat caper supaya bisa ikut lomba, lagipula saya ini tidak mendalami ilmu tilawah, nanti siapa yang bakal ngajarin saya kalo saya ikut lomba?"

Aku Dan Gus kembar Where stories live. Discover now