7. semakin dekat

1.7K 106 2
                                    

_______________
________________________
___________________
Nazira berlari ke masjid karena ia terlambat bangun untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah. Tanpa disangka, gadis itu tak sengaja menabrak Gus Farzan yang juga sedang berjalan menuju masjid.

"Kamu ini punya mata gak sih? Kalo jalan itu..." Sebelum Gus Farzan menyelesaikan ucapannya, Nazira memotong ucapan lelaki itu begitu saja.

"Maaf." Raut wajah gadis itu tidak terlihat seperti biasanya. Biasanya ia pasti akan memperpanjang masalah hanya karena hal sepele seperti ini, tapi kali ini ia bersikap cuek kepada Gus Farzan.

"Saya buru-buru, assalamualaikum." Gadis berparas cantik itu pergi begitu saja dari hadapan Gus Farzan.

"Waalaikumsalam," jawab Gus Farzan. Lelaki itu menatap heran melihat kepergian Nazira.

"Ada apa dengan gadis itu?" Bingung Gus Farzan. Walaupun masih penasaran tapi akhirnya lelaki itu memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan Nazira. Lelaki bersarung itu segera bergegas menuju ke masjid.

****

Setelah shalat subuh, Gus Farzan duduk di teras masjid untuk mengawasi santri-santri yang berniat kabur agar tidak mengikuti kajian di pagi hari.

Sudah sepuluh menit ia duduk di sana, tapi ia tidak melihat Nazira. Biasanya gadis itu selalu berniat untuk kabur, tapi hari ini ia tidak keluar.

Tak lama, netra Gus Farzan melihat Nazira yang keluar.

"Hey! Kamu mau..."

"Saya cuma mau ke toilet, saya sudah izin kok sama ustadzah." Lagi-lagi Nazira memotong ucapan Gus Farzan sama seperti tadi.

"Ada apa?" Tanya Gus Farzan. Entah ke mana arah pembicaraannya. Nazira mengerutkan keningnya heran.

"Kenapa kamu cuekin saya?" Tanya Gus Farzan.

"Gak papa," jawab Nazira singkat.

"Maaf." Lirih Gus Farzan. Nazira mengernyit bingung, "buat apa?"

"Saya tau kamu sakit hati dengan ucapan saya semalam. Maafkan saya, saya tidak bermaksud menyakiti kamu, saya hanya sedang lelah makannya saya tidak bisa mengendalikan ucapan saya."

"Gus sedang meminta maaf atau sedang menjelaskan kenapa Gus bilang begitu semalam? Orang yang benar-benar meminta maaf itu tidak..."

"Baiklah, saya minta maaf, saya salah. Tidak seharusnya saya bilang begitu sama kamu, maafkan saya ya Nazira," potong Gus Farzan.

"Hmm." Nazira hanya berdehem untuk menanggapi.

"Saya butuh jawaban, bukan deheman, apa kamu memaafkan saya?"

"Iya."

"Yaudah saya mau ke toilet dulu ya Gus." Setelah itu gadis itu berlari ke toilet karena sudah tak tahan.

****

"Eh udah pada liat Mading belum?"

"Udah, katanya di acara milad pesantren tahun ini bakal diadain penampilan-penampilan para santri yang punya bakat."

Tampak beberapa santriwati sedang mengobrol.

"Eh, emang siapapun bisa daftar ya?" Tanya Nazira yang mendengar pembicaraan mereka.

"Bisa kok, ini tuh cuma buat menguji mental para santri supaya lebih berani untuk tampil di panggung," jawab salah satu santri, Adiba namanya.

"Kesempatan tuh Ra, kamu kan suaranya bagus, gimana kalo kamu daftar?" Saran Ajeng yang berada di samping Nazira.

"Iya loh, aku pernah denger kamu ngaji. Sumpah suara kamu bagus banget, gimana kalo daftar Tilawah?" Usul Adiba.

"Ah,mana bisa aku tilawah. Udahlah gak usah nyuruh aku buat ikut, pasti santri lain suaranya lebih bagus," ucap Nazira. Ia memang sering minder padahal ia memiliki bakat.

Aku Dan Gus kembar [END]Where stories live. Discover now