32. salah paham

1.5K 87 1
                                    

____________________
______________________
_____________

"Assalamualaikum," salam Gus Farzan yang baru saja memasuki kamar. Nazira tak menjawab, gadis itu duduk di depan meja rias, menatap kosong ke arah cermin.

"Humaira," panggil Gus Farzan lembut mengusap bahu istrinya. Nazira masih diam membisu.

"Kamu kenapa sayang? Kok diem aja?" Bukannya menjawab, Nazira malah meneteskan air matanya.

"Humaira, ada apa sayang?" Tanya Gus Farzan yang semakin bingung. Lelaki itu membantu Nazira untuk berdiri dan menghadapkan wajah Nazira dengan wajahnya.

"Sakit," lirih Nazira dengan kepala tertunduk.

"Kenapa sayang? Apanya yang sakit,hm?" Tanya Gus Farzan.

"Dia jahat," lirih Nazira semakin terisak. Gus Farzan hendak memeluk Nazira, namun gadis itu mendorong tubuhnya hingga ia mundur beberapa langkah.

"Jangan sentuh aku!" Ucap Nazira penuh penekanan.

"Ada apa Humairaku?" Tanya Gus Farzan. Ia benar-benar bingung. Ada apa dengan istrinya ini?

"Kamu pengkhianat! Aku jijik bersentuhan sama kamu!"

"Aku? Pengkhianat?" Gus Farzan menunjuk dirinya sendiri. "Apa maksud kamu sayang?"

Nazira terkekeh sumbang. "Munafik! Kamu tau jika perselingkuhan itu dosa. Tapi mengapa kamu melakukannya Mas?" Dada Nazira sesak, tubuhnya lemah, hatinya begitu sakit

"Berselingkuh dengan siapa Humaira? Aku tidak pernah melakukan itu," ucap Gus Farzan.

"Lalu, kejadian tadi itu apa? Kamu pikir aku bodoh hah?! Kamu mau beliin aku obat di apotik itu cuma alasan kan? Sebenarnya kamu ingin bertemu dengan perempuan itu kan?"

"Perempuan? Perempuan siapa Humaira?" Gus Farzan dibuat semakin bingung.

"Nggak usah pura-pura bodoh! Kamu bilang kamu nggak cinta sama dia, tapi kenyataannya kamu malah selingkuh di belakang aku. Pernikahan kita ini belum lama Mas, tapi kamu sudah tega melakukan hal seperti ini! Sebenarnya alasan kamu nikahin aku itu apa? Ingin menjadikan aku pelacur pribadi kamu, iya? Kalo kamu emang cuma sama dia, kenapa kamu gak nikahin dia?"

"Humaira." Gus Farzan hendak mengusap kepala Nazira, namun gadis itu langsung menepisnya dengan kasar.

"Aku bilang jangan sentuh aku!"

"Kamu jahat Mas." Nazira tertunduk, matanya kembali meneteskan air mata. Hatinya hancur. "Aku pikir, kamu adalah laki-laki yang baik. Tapi nyatanya,kamu tidak ada bedanya dengan laki-laki di luaran sana yang hanya menikahi perempuan karena ingin memuaskan hasratnya."

"Jika tujuanku menikahi kamu hanya ingin memuaskan hasratku, untuk apa aku repot-repot menikah? Aku bisa berzina dengan perempuan manapun yang aku mau. Untuk apa aku mengeluarkan banyak uang hanya untuk satu wanita saja? Aku bisa bergonta-ganti wanita jika aku mau. Tapi sayangnya tidak Humaira, aku tidak menikahi kamu dengan tujuan seperti itu. Aku menikahimu karena aku ingin menyempurnakan agamaku dan karena aku mencintaimu "

"Kalo kamu emang cinta sama aku, KENAPA KAMU MENGKHIANATI AKU DENGAN PEREMPUAN ITU?!!"

"Aku tidak pernah mengkhianati kamu dengan siapapun Humaira. Demi Allah, aku tidak akan melakukan hal semenjijikan itu. Kamu sudah lebih dari cukup untukku Humaira."

"Jika kamu tidak mengkhianati aku, lalu kenapa kamu berpegangan tangan dengan perempuan itu hah?!!" Nazira berusaha mati-matian untuk menahan air matanya yang akan keluar.

"Apa yang kamu maksud itu Aqila? Ini salah paham Humaira, aku tidak..."

"Cukup! Aku nggak mau denger apapun lagi dari kamu! Keluar kamu dari sini!" Usir Nazira.

Aku Dan Gus kembar [END]Where stories live. Discover now