18. apakah akan terbongkar?

1.7K 107 6
                                    

____________________
______________________
____________________
"Maaf Gus, tapi ini sudah malam. Jika semuanya diselidiki sekarang waktunya gak akan keburu," ucap Fadil.

Gus Syaqil menghela napas kemudian mengembuskannya. "Baiklah, kita tunda sampai besok pagi."

"Dan kamu Farzan." Gus Syaqil menatap ke arah putranya. "Awas aja kalo yang diucapkan ustadzah Fina itu benar. Abi akan langsung mengirim kamu ke pesantren nenek kamu di Cilacap dan Abi juga akan menyita seluruh fasilitas kamu. Kamu juga akan Abi nikahkan dengan ustadzah Fina secepatnya."

"Oke Farzan siap menerima persyaratan Abi kalo emang Farzan salah. Tapi kalau Farzan terbukti tidak bersalah, Farzan mau Abi menyuruh wanita itu pergi sejauh-jauhnya dari sini. Farzan sudah tidak sudi lagi melihat wajahnya, jangankan wajahnya, menyebut namanya pun rasanya sangat menjijikkan."

"Sekarang kamu boleh berkata seperti itu Farzan tapi lihat saja, saya pastikan jika kamulah yang akan kalah," batin ustadzah Fina. Ia tertawa di dalam hatinya.

****

Gus Farzan baru saja sampai di Ndalem. Lelaki itu mendudukkan dirinya di ruang tamu. Ia meraup wajahnya frustasi.

"Astaghfirullah ya Allah," gumam Gus Farzan.

"Gimana Zan?" Tanya Gus Farhan yang tiba-tiba datang. Lelaki itu mendudukkan dirinya di samping saudara kembarnya.

"Kasusnya ditunda sampai besok," jawab Gus Farzan.

"Kenapa muka lo kusut begitu? Ada masalah lain?" Tanya Gus Farhan lagi. Gus Farzan menghembuskan napas lelah. "Dia fitnah gue di depan Abi. Sekarang Abi jadi meragukan gue, Abi juga ngancem gue, dia bilang kalo gue terbukti bersalah gue bakal dikirim ke pesantrennya nenek dan semua fasilitas gue bakal dicabut."

"Emang dia bilang apa di depan Abi?" Tanya Gus Farhan penasaran.

"Dia bilang kalo gue yang godain dia bahkan dia nuduh gue udah ngelakuin hal itu sama dia," jelas Gus Farzan.

"Wah bocah edan iki. Semprul!" Gus Farhan langsung emosi ketika mendengar penjelasan dari saudara kembarnya.

"Lo tenang aja,di tempat kejadian itu ada bukti rekaman cctv dan kalo masih kurang jelas, Nazira dan Titi bisa jadi saksi."

"Tapi kalo cctvnya disabotase gimana?

"Udah tenang aja. Allah tidak akan membiarkan kebenaran dikalahkan oleh keburukan. Kita pasrahin semuanya sama Allah."

****

Kini jam telah menunjukkan pukul satu dini hari. Gus Farhan tiba-tiba terbangun tanpa alasan. Lelaki itu mengubah posisinya menjadi duduk.

"Mas," panggil Zayra sembari meraba tempat tidur mencari keberadaan suaminya. Gus Farhan menoleh kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Zayra.

Cup!

Lelaki itu mengecup kening sang istri dengan hangat.

"Mas izin keluar sebentar ya," bisik Gus Farhan tepat di telinga Zayra.

"Ke mana? Aku takut sendirian," ucap Zayra. Sebenarnya ia masih setengah sadar. Ia menutup matanya tapi bisa mendengar ucapan suaminya.

"Sebentar aja kok. Boleh ya?"

"Hmm..." Zayra hanya berdehem.

"Ya udah bobo lagi ya." Gus Farhan mengusap lembut puncak kepala sang istri kemudian beranjak dari tempat tidur. Ia berjalan keluar dari Ndalem karena ia benar-benar menaruh kecurigaan terhadap ustadzah Fina. Wanita itu bisa saja menyabotase rekaman cctvnya.

Aku Dan Gus kembar [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora