31. mengungkapkan rasa

1.6K 97 2
                                    

_____________________
______________________
______________
Malam ini seluruh anggota keluarga tengah berkumpul di ruang makan untuk makan malam, Nadin juga berada di sana.

"Kapan Ning mulai ngajar di sini?" Tanya Gus Farzan membuka obrolan. Nadin yang tengah makan pun menghentikan aktivitasnya. "Besok Gus. Sekarang saya tidur di sini." Gus Farzan mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.

Setelah itu hanya ada keheningan di meja makan hingga makan malam pun selesai.

"Farzan ke kamar dulu ya semua," pamit Gus Farzan kemudian pergi dari sana.

Setelah menyelesaikan makannya, Nazira membereskan piring dan alat-alat makan lainnya bersama dengan Nadin. Setelahnya mereka berdua sama-sama mencuci piring.

Anggota keluarga yang lain sudah melakukan aktivitas mereka masing-masing.

"Sttt." Nadin mendesis membuat Nazira yang tengah mencuci piring menoleh. "Apa?"

"Hai, kita belum kenalan." Nadin tersenyum ke arah Nazira.

"Zira." Nazira tersenyum.

"Kamu cantik juga ya. Kelas berapa?" Tanya Nadin. Nazira tertawa lepas mendengar pertanyaan itu, sungguh? Nadin mengira Nazira masih bersekolah?

"Kok ketawa sih, apa baru lulus SMA? Kalo gitu sekarang kuliah atau gimana?" Tanya Nadin.

"Aku udah lulus kuliah, ya walaupun cuma S1," ucap Nazira setelah berhenti tertawa.

"Oalah kirain baru lulus SMA. Habisnya muka kamu baby blues sih."

"Baby face!" Koreksi Nazira. Nadin menyengir kuda. "Iya itu pokoknya."

"Udah berapa?" Tanya Nadin. Nazira mengernyit. "Apanya?"

"Rondenya udah kuat sampe berapa?" Nazira melotot saat mendengar pertanyaan aneh dari Nadin.

"Canda,gak usah sampe melotot gitu dong,kan aku jadi takut," ucap Nadin terkekeh.

"Kamu umur berapa sekarang Ra?" Tanya Nadin.

"Dua dua," jawab Nazira.

"Masih muda ya, berarti bedanya lima tahun dong sama Gus An?"

Nazira hanya berdehem untuk menanggapi.

"Kalo kamu umur berapa?" Tanya Nazira balik.

"Dua empat," jawab Nadin. Nazira hanya ber-oh saja.

"Zira,kamu mau tau cerita kecilnya Gus An gak?" Tanya Nadin yang langsung diangguki Nazira.

"Nggak usah ghibahin saya!" Suara Gus Farzan berhasil membuat mereka menoleh secara bersamaan.

"Yaelah orang mau akrab doang sama kakak baru," ujar Nadin.

"Ya tapi gak usah bawa-bawa saya."

Gus Farzan beralih menatap Nazira. "Sudah selesai?"

"Sedikit lagi," jawab Nazira.

"Udah ke kamar aja,biar aku yang lanjutin," ucap Nadin.

"Gak papa nih?" Tanya Nazira merasa tidak enak. Nadin mengangguk. "Iya gak papa kok."

"Ya sudah ayo ke kamar Humaira," ajak Gus Farzan berjalan terlebih dahulu. Saat Nazira hendak mengikuti Gus Farzan, tiba-tiba Nadin menepuk pundaknya.

"Laci samping lemari kaca," bisik Nadin. Entah apa yang dimaksud oleh gadis itu.

"Ayo Humaira." Gus Farzan menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya karena Nazira tak mengikuti langkahnya. Gadis bermata indah itu mengangguk kemudian mengikuti Gus Farzan hingga sampai di kamar.

Aku Dan Gus kembar [END]Where stories live. Discover now