25. khitbah

1.9K 127 9
                                    

________________________
_______________
______________________
Dua Minggu telah berlalu. Saat ini Nazira tengah mengemasi barang-barangnya karena hari ini adalah hari perpulangan pondok.

"Ra,lo dijemput sama siapa?" Tanya Titi yang juga tengah mengemasi barang-barangnya.

"Sama papaku kayaknya," balas Nazira.

"Ekhem, kayaknya pulang kali ini Nazira bakal happy deh dan mungkin gak balik pondok lagi," celetuk Lilis tiba-tiba membuat mereka semua menoleh.

Ajeng mengernyit bingung. "Emang kenapa? Zira mau boyong?"

"Iya soalnya kan dia mau dilam..." Sebelum Lilis menyelesaikan ucapannya, Nazira dengan cepat membekap mulut temannya itu.

"Sttt, dibilang jangan dibocorin," bisik Nazira. Lilis mengangguk kemudian Nazira menjauhkan tangannya dari mulut Lilis.

"Kenapa ditutup Ra? Kamu nyembunyiin sesuatu ya?" Tanya Ajeng curiga.

"E-enggak, bukan apa-apa kok," gugup Nazira.

"Lo beneran mau boyong Ra?" Tanya Titi.

"Enggaklah, Lilis emang suka ngawur," balas Nazira.

Ting!

Terdengar suara notifikasi dari ponsel milik Nazira. Gadis itu langsung mengecek ponselnya.

Ya,di pesantren Al-furqan memang diperbolehkan untuk membawa ponsel, namun hanya untuk yang sudah lulus madrasah Aliyah saja.

Gus galak:
(Online)

Nazira, cepat ke Ndalem sekarang, orang tuamu menunggu.

Oke Gus, tunggu sebentar.

Setelah membalas pesan dari Gus Farzan, Nazira meletakkan ponselnya kembali ke dalam saku celananya.

"Guys, aku duluan ya, orang tuaku udah jemput. Nanti sampai rumah kita vc ya," ucap Nazira.

"Oke Ra," jawab mereka.

"Duluan ya, Assalamualaikum." Setelah itu Nazira berjalan keluar dari kamar.

"Waalaikumsalam," jawab mereka semua.

Sesampainya di Ndalem, benar saja, Nazira melihat sebuah mobil terparkir di sana yang tak lain adalah mobil milik Rahman. Gadis itu segera mengetuk pintu Ndalem.

"Assalamualaikum," salam Nazira.

"Waalaikumsalam, ayo masuk Ndo," ucap Queen setelah membuka pintu.

Nazira tersenyum kemudian mengangguk. Mereka pun masuk ke Ndalem.

"Papa!" Seru Nazira yang langsung menghampiri papanya itu. Gadis itu langsung memeluk erat sang papa.

"Aduh anak papa tambah cantik aja," ucap Rahman tersenyum menatap putrinya itu. Nazira melepaskan pelukannya dan menatap papanya itu.

"Papa ini kayak udah lama gak ketemu pake ngomong gitu segala. Kita kan baru ketemu dua Minggu lalu pa," ucap Nazira.

"Ya walaupun baru dua Minggu, tapi anak papa selalu bertambah cantik setiap hatinya. Makannya papa ngomong gitu," ucap Rahman yang membuat Nazira tersenyum.

"Papa bisa aja. Oh ya pa, aku udah kangen loh sama papa walaupun baru dua Minggu."

"Ekhem, sama papa aja nih? Sama ibu enggak?" Tanya Sofia membuat Nazira menatapnya.

Aku Dan Gus kembar [END]Where stories live. Discover now