Part 25

12 2 0
                                    

Happy reading ✨

***

"Revan," panggil Nina saat melihat Revan dan Allexa sampai.

"Eh Lo mau kemana? Disini aja, jangan ganggu Revan, dia udah punya tunangan," ucap Aldi mencekal tangan Nina.

Nina menatap Aldi. "Aku cuma mau bicara sama Revan sebentar aja, gak akan lama, Revan harus dengerin penjelasan aku kenapa aku pergi tanpa kabar dulu, dan aku juga mau berterimakasih sama Allexa karena udah pinjamin jaket untuk aku kemarin," ucapnya.

"Ini jaket gue, jadi Lo balikin ke gue aja, ntar gue sampaikan sama Allexa kalau Lo ucap terimakasih," ucap Aldi.

Nina menggeleng. "Aku mau kasih sendiri dan berterimakasih langsung," ucap Nina melepaskan tangan Aldi dan menghampiri sepasang kekasih itu.

"Revan," ucap Nina menghentikan langkah keduanya.

Allexa menghela nafas, mencoba untuk sabar dan tidak terpancing di saat emosinya sedang tidak stabil.

"Nama kamu Allexa kan? Aku balikin jaket kamu, makasih karena udah pinjamin ini untuk aku," ucap Nina menyodorkan paper bag berisi jaket milik Aldi.

Allexa mengangguk lalu mengambil paper bag itu, dan melempar pada Aldi yang sedari tadi memang mengikuti Nina menghampiri Revan dan Allexa.

"Gak sopan banget sih, kamu kan bisa kasih baik-baik tanpa di lempar kayak tadi," ujar Nina membuat Allexa menatapnya.

"Gapapa, gue udah biasa kok," ucap Aldi menengahi.

"Oh udah biasa ya, berarti sikap kurang ajar kamu ini udah bawaan ya? Apa orang tua kamu gak ajarin kamu sopan santun? Atau Mama kamu juga punya sikap kurang...

Plak

Revan langsung menahan gadisnya untuk tidak melakukan hal lebih pada Nina, mata tajam Allexa beralih dengan bola mata berwarna biru laut, yang artinya itu adalah Lyona bukan Allexa.

"Gue bisa robek mulut Lo itu kalau berani hina orang tua apalagi nyokap gue," suara dingin itu membuat orang-orang yang mendengarnya merinding. Benar-benar lain aura Lyona.

"Sayang....

"Urus teman masa kecil lo ini dengan benar, jangan temui gue sebelum masalah Lo sama dia kelar," ucap Lyona menepis tangan Revan dan pergi ke kelas hanya untuk absen sebelum nanti dia akan kembali ke rumah sakit.

Revan menatap tajam Nina yang masih mematung setelah melihat perubahan warna bola mata Allexa.

"Pulang kampus nanti tunggu gue di taman kota," ucap Revan lalu mengejar sang gadis.

Aldi menghela nafas lalu juga ikut melenggang pergi, hari ini hanya dirinya yang ke kampus karena Juan membantu Aska untuk bisa menghubungi Kenzi.

"Gak tau diri banget, udah tau Revan punya pacar bahkan calon istri tapi Lo tetap gatal."

"Tau tuh, temen kecil ya sebatas teman kecil, jangan jadi pelakor."

"Maybe bibit dari nyokap nya."

"Kenapa warna nya berubah? Auranya juga lebih mendominasi," gumam Nina menghiraukan suara-suara yang mencibirnya.

Allexa {End}Where stories live. Discover now