Part 17

11 3 0
                                    

Happy reading

***

"Rumah siapa kak?" Tanya Reyhan memperhatikan mansion dengan halaman yang tidak jauh berbeda dengan mansion mereka.

"Rumah kita," jawab Allexa jujur membuat Reyhan menatap nya.

"Sejak kapan Lo beli rumah? Juga di dalam kayaknya ada penghuninya, yakin nih rumah kita? Salah alamat kali," ujar Reyhan.

"Ck bacot banget sih Rey, ayo masuk," ucap Allexa sudah berjalan lebih dulu dengan tangan Revan yang tidak lepas dari tangannya sedari tadi.

"Sejak kapan kakak beli rumah, Pak?" Tanya Reyhan pada Pak Budi.

"Maaf tuan muda, saya gak tau," jawab Pak Budi meringis.

Reyhan mengangguk. "Pulang aja Pak, nanti saya pulangnya sama kakak, kebetulan bang Revan bawa mobil juga," ucapnya.

"Gapapa tuan?" Tanya Pak Budi.

"Gapapa, istirahat aja juga, dua Minggu selalu antar jemput Rey gak ada berhentinya, Rey masuk deh," pamit Reyhan.


"Princess Ayah kenapa hm?" Tanya Samuel pada Ameyra.

Ameyra menggeleng dan tersenyum. "Gapapa Yah."

"Gugup karena mau bertemu kak Rey?" Tanya Felly ikut menimpali.

Kenzi dan Damian tertawa kecil melihat Ameyra yang cemberut.

"Kalau kak Reyhan nya gak terima Meyra gimana, Bun?" Tanya Ameyra.

"Mana mungkin begitu, kamu adiknya," ucap Felly.

Ameyra menghela nafasnya, mau bagaimanapun juga Reyhan tidak tau itu karena sedari dulu keberadaannya di sembunyikan termasuk dari Reyhan sendiri.

Sedangkan Allexa dan Revan berhenti saat Reyhan berhenti kaku, melihat jelas wajah Felly dan Samuel. Untuk tiga orang lainnya Reyhan tidak melihat siapa karena mereka duduk membelakangi dirinya.

Reyhan menoleh saat Allexa menggenggam tangannya, sampai Allexa tersenyum dan mengangguk seolah menjawab keterkejutannya.

"Panggil," ucap Allexa pelan.

Perlahan Reyhan kembali menatap wajah cantik dan tampan itu bergantian, wajah cantik dan senyuman saat sedang berbicara itu tidak berubah, juga wajah datar dan tegas tapi tetap tidak mengurangi kadar ketampanannya, dari keduanya tidak ada yang berubah, masih sama, seperti dua tahun lalu, dua tahun terakhir kali Reyhan melihat keduanya sebelum dirinya pergi untuk pergantian pertukaran pelajar saat masih di kelas (X) lalu dunianya hancur saat baru saja dirinya akan bertemu setalah setahun berpisah, kabar kecelakaan yang membuat keduanya tidak selamat, di hari itu Reyhan di buat jatuh atas berita duka itu.

"Ayah... Bunda," panggil Reyhan lirih tapi mampu membuat Samuel dan Felly menoleh dan menatap padanya.

Dan saat itu juga tubuh Reyhan akan tumbang jika tidak ada Allexa dan Revan yang menahan tubuhnya, air matanya jatuh bersamaan berdirinya lima orang itu. Harapannya agar di beri kesempatan untuk melihat kembali dua wajah yang belum ia lihat untuk terakhir kalinya, hari ini, hari ini ia melihatnya, dan itu kenyataan bukan hanya mimpi atau halusinasinya.

Allexa {End}Where stories live. Discover now