Part 27

12 2 0
                                    

Happy reading ✨

***

"Gue gak akan lakuin hal lebih sama Lo, asal Lo berhenti untuk usik hubungan Allexa sama Revan, deal?" Tanya Kenzi.

Nina menatap takut wajah Kenzi. "Alasan...

"Simpel, Revano adalah milik Allexa, begitu juga sebaliknya, siapapun yang mau masuk jadi orang ketiga, bakal berhadapan langsung sama gue, untuk nyingkirin hama kayak Lo, itu bukan hal yang sulit untuk gue, nurut sama gue atau...

"Okey aku nurut, aku gak akan ganggu Revan lagi, tapi please jangan celakain aku," ucap Nina.

"Hm pergi," ucap Kenzi membuat Nina dengan cepat pergi meninggalkan rooftop.

"Cowok gila, kalau aja tadi aku beneran jatoh gimana? Masa harus jadi arwah gentayangan, hii serem banget," gumam Nina di sela langkahnya. Membayangkan dirinya benar-benar menjadi arwah gentayangan, membuat Nina merinding sendiri.

Langkah Nina terhenti saat ada yang menghadang jalannya, dia menatap Bella yang menatapnya tajam.

"Apa?" Tanya Nina.

"Lo dari atas?" Tanya Bella.

"Iya," jawab Nina.

Plak

Wajah Nina menoleh ke samping karena tamparan kuat yang di berikan Bella, pipi Nina rasanya terbakar karena emang sekuat itu tamparan Bella. Dan, apa alasan Bella menamparnya hey? Apa karena dia tadi menghina Allexa dan adiknya itu? Tapi, apa hukuman yang di beri Kenzi kurang, sampai Bella beradu fisik dengannya.

"Kamu...

"MURAHAN ANJING," bentak Bella membuat para mahasiswa lainnya mendekat karena penasaran.

"Aku gak murahan, kamu jangan asal fitnah orang," ucap Nina geram.

"Kalau gak murahan terus apa yang cocok untuk sebutan Lo? Jalang?" Tanya Bella.

"Kamu sekolah sampai setinggi ini gak dapat pelajaran apapun ya? Attitude kamu rendah banget, aku bisa tuntut kamu karena kamu mencemari nama baik aku loh, kamu juga adu fisik sama aku," ucap Nina.

"Bell," panggil Raya menghampiri bersama yang lainnya.

"Dia pelukan sama cowok gue di rooftop, selain ngejar-ngejar Revan dia juga berusaha goda cowok gue," sentak Bella pada Raya.

"Aku ngejar Revan karena mau jelasin alasan aku pergi, aku juga gak sembarangan peluk cowok orang, kamu punya buktinya?" Tanya Nina.

"Gue emang gak punya buktinya, tapi...

"Cowok Lo siapa?" Tanya Allexa.

Bella diam, karena mau bagaimana pun, ia dan Kenzi tidak memiliki hubungan, sekedar menyapa saja jarang karena Kenzi tidak tersentuh selain dengan Allexa.

"Bell...

"KENZI, KENZI COWOK GUE," teriak Bella.

"Sejak kapan gue jadi cowok Lo? Jangan halu, bahkan ngobrol pun kita jarang, jadi sejak kapan gue berubah jadi cowok Lo?" Tanya Kenzi yang menuruni tangga dengan santai.

Nina gelisah, dia ingin cepat pergi tapi Kenzi sudah meraih pinggangnya.

"Dia gak semurah itu Bella, justru Lo yang murah karena mengakui gue sebagai milik Lo, bahkan di depan pemilik aslinya," ucap Kenzi menatap Nina yang juga menatapnya.

"El...

"Dia pacar aku, itu sebabnya dari awal aku udah suruh kamu untuk peringati Bella supaya buang jauh-jauh perasaan nya," ucap Kenzi menatap Allexa.

Allexa {End}Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora