Part 21

12 3 0
                                    

Happy reading ✨

***

Tok tok tok

"Biar saya yang buka," ucap Zahra menghentikan pergerakan salah satu maid.

Zahra pun keluar dari ruang makan dan berjalan mendekat di pintu utama, biasanya para tamu yang ingin berkunjung akan memencet bel tapi ini malah mengetuk pintu, beruntung ketukan nya terdengar sampai ke dapur.

Tok tok tok

"Sebentar," ujar Zahra sambil bergerak membuka pintu.

Hal pertama yang ia lihat adalah senyum manis seorang gadis, Zahra juga ikut tersenyum.

"Selamat malam tante," sapa gadis itu.

Zahra mengangguk. "Malam, maaf, kamu cari siapa nak?" Tanya Zahra.

"Tante lupa sama aku?" Tanyanya menunjuk dirinya sendiri.

Zahra sedikit mengerutkan keningnya, berpikir, apa dia mengenal gadis cantik ini?

"Maaf sayang, tapi mungkin karena umur tante yang udah tua, tante jadi lupa, bisa kamu bantu tante untuk ingat?" Tanya Zahra.

Gadis itu terkekeh kecil. "Tapi tante masih cantik loh, seperti remaja haha. Ekhem maaf tante, ingat sama gadis cilik yang sering gangguin Revan dan yang lainnya gak? Bahkan sampai umur 14 tahun pun sering buat kehebohan di mansion ini," ucapnya.

Zahra seakan mengingat, siapa kira-kira gadis di hadapannya ini, namun setelahnya dia melotot.

"Nina? Astaga kamu apa kabar sayang," ucap Zahra setelah sebentar mengingat dan memeluk gadis yang bernama Nina.

"Hahah, baik tante, tante dan yang lain sehat kan?" Tanya Nina.

"Seperti yang kamu lihat sayang, ayo masuk, kebetulan lagi makan malam, kamu ikut sekalian ya, pasti Revan terkejut dan senang saat tau teman masa kecilnya kembali," celoteh Zahra membawa Nina ke ruang makan untuk bergabung dengan anak dan suaminya.

"Dad, Revan, coba tebak siapa tamu cantik kita ini," ucap Zahra memecah keheningan meja makan.

Dua pria berbeda usia itu menatap Zahra dan juga Nina yang tersenyum, apalagi arah pandang gadis itu tidak lepas menatap Revan yang kini sudah berdesis tidak suka dan fokus kembali pada ponselnya, karena makan malam belum di mulai.

"Ayo dong, kok malah diam aja sih," ujar Zahra.

"Siapa Mom?" Tanya Dewa.

"Nina, Dad, Daddy masih ingat kan? Nina Zakia, sahabat masa kecil Revan dan yang lain," ucap Zahra semangat.

Revan menghentikan pergerakan nya yang sedang berbalas pesan dengan sang gadis, lalu kembali menatap Nina yang semakin lebar tersenyum. Dewa sempat melirik putranya sebentar sebelum akhirnya menyuruh sang istri untuk duduk dan makan.

"Duduk Mom, nanti kita lanjut setelah makan," ucap Dewa.

"Ah iya Mommy lupa, ayo sayang kita makan dulu, nanti cerita di ruang keluarga," ucap Zahra.

Allexa {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang