Part 7

22 4 1
                                    


✨Happy reading ✨

***

Allexa menatap Revan yang benar-benar ada di teras rumahnya, ini masih sangat pagi tapi pria yang sudah berstatus sebagai tunangannya itu sudah berada di rumahnya saja.

"Ngapain?" Tanya Allexa.

Revan menyimpan ponselnya dan tersenyum. "Pagi girl, tangan kamu masih sakit?" Tanyanya.

Allexa menggeleng, tangannya sudah tidak sesakit kemarin karena Reyhan langsung mengompres tangannya, hanya tersisa sedikit memar saja.

"Kenapa memar-memar gitu?" Tanya Allexa setelah meneliti wajah tampan Revan yang banyak memarnya.

"Bukan apa-apa, oh iya kamu udah sarapan?" Tanya Revan yang di balas gelengan kepala dari Allexa.

"Mau sarapan di luar sama aku? Please jangan tolak," ucap Revan.

"Obati dulu itu," ucap Allexa menunjuk wajah Revan.

"Udah girl, Arga yang obati semalam," ucap Revan.

Allexa mengangguk. "Ayo."

Revan tersenyum dan langsung menggandeng tangan Allexa. Semoga mulai hari ini hubungan nya dengan Allexa semakin erat.

"Kamu mau sarapan apa?" Tanya Revan.

"Terserah," jawab Allexa.

Revan tersenyum tipis, Arsy juga sering menjawab seperti itu jika di tanya seperti ini.

"Bubur?"

"Nggak mau."

"Nasgor?"

"Nggak mau."

"Lontong?"

"Nggak suka."

"Kamu suka nya apa?"

"Apa aja."

Jika ini bukan Allexa, maka Revan akan membuangnya ke laut saja. Dan Allexa malah tertawa kecil melihat wajah tertekan Revan, jika ini Reyhan maka adiknya itu pasti sudah marah-marah karena dirinya serba tidak mau, tapi sepertinya Revan memiliki kesabaran yang tinggi.

"Nasi uduk di depan itu aja," ucap Allexa menunjuk sebuah warung yang tidak jauh dari mereka.

Revan mengangguk dan terus berjalan, tidak melepaskan tautan tangan nya sama sekali. Mereka memang jalan kaki karena ini tidak terlalu jauh, hitung-hitung olahraga pagi.

Dan saat tiba dimana warung yang Allexa tunjuk tadi, ternyata ada teman-teman Reyhan disini.

"Eh bang, pagi-pagi udah gandengan aja," ucap Bian menggoda Revan.

"Iyalah, emang kayak Lo. Jomblo." Bukan Revan yang mengatakan itu, melainkan Gibran.

"Kak, apa kabar?" Tanya Arga menyalimi tangan Allexa diikuti Bian dan Gibran.

"Sehat, kalian gimana? Udah lama gak main ke rumah," ucap Allexa.

Revan pergi memesan, jadi Allexa sudah duduk bersama tiga remaja ini.

Allexa {End}Where stories live. Discover now